commit to user 80
1. Hasil Observasi Siswa
Hasil observasi terhadap siswa dari siklus 1 sampai Siklus 2 mengalami peningkatan. Pada saat pelaksanaan tidakan siklus 1 terdapat 2 siswa yang
memperoleh interpretasi kurang, 7 siswa mendapat intrepretasi cukup, dan 7 siswa mendapat interpretasi baik, sedangkan pada Siklus 2 tidak ada siswa yang
mendapat interpretasi kurang. Siswa yang tadinya mendapat interpretasi kurang mengalami peningkatan aktivitas menjadi cukup. Secara keseluruhan pada Siklus 2
terdapat 2 siswa yang mendapat interpretasi cukup dan 14 siswa mendapat interpretasi baik. Kenaikan aktivitas siswa dapat dilihat pada Tabel 20 Sebagai
berikut :
Tabel 20. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 dan 2
Interpretasi No
Aktivitas Baik
Cukup Kurang
1. Aktivitas siswa pada siklus 1 7 siswa
7 siswa 2 siswa
2 Aktivitas siswa pada Siklus 2
14 siswa 2 siswa
-
2. Hasil Observasi Kinerja Guru
Dari data observasi aktivitas guru selama pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran CTL dalam siklus 1 dan Siklus 2 maka diperoleh hasil
observasi sebagai berikut: a. Guru mampu mengkondisikan siswa sehingga siswa siap menerima pelajaran
b. Motivasi yang diberikan guru sudah merata. c. Apersepsi yang diberikan guru mampu menmancing siswa untuk menggali
pengetahuan. d. Guru menyampaikan materi dengan jelas.
e. Guru menjembatani siswa dalam menemukan contoh benda dan sifat benda. f.
Guru membimbing siswa dengan baik.
commit to user 81
Dari analisis data dan observasi selama pembelajaran IPA, secara umum menunjukan perubahan yang signifikan. Guru telah berhasil menerapkan
pembelajaran CTL untuk meningkatkan pengenalan wujud benda dan sifat benda.
3. Cara-cara Mengatasi Kendala Penerapan Model Pembelajaran Kontestual
Hambatan yang dihadapi selama melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran CTL yang diterapkan pada kelas IV untuk peningkatkan
mengenal wujud benda yaitu, banyak siswa yang kesulitan belajar sendiri untuk menemukan suatu pemahaman konsep, karena mereka terbiasa mendapatkan
penjelasan dari guru atau dapat dikatakan, siswa masih bingung untuk mengutarkan pendapat mereka atau bingung dalam merangkai kata-kata yang
sesuai sehingga banyak siswa yang malu untuk maju ke depan. Adapun hal dilakukan guru dalam mengatasi masalah diatas adalah guru menggunakan
bermacam-macam media pembelajaran yang sesuai sebagai pemodelan, guru membantu siswa memahami materi dengan bersama-sama menyimpulkan materi,
guru membantu siswa dalam merangkai kata-kata yang sesuai, guru memberikan apresiasi bagi siswa yang mau mengutarakan pendapatnya di depan kelas baik
salah maupun benar, dibentuk kelompok belajar, jadi sebelum salah seorang siswa maju mereka telah dapat menjelaskan konsepnya kepada teman satu kelompok
mereka. Melihat keseluruhan proses pembelajaran terjadi peningkatan yang berarti.
4. Peningkatan Mengenal Wujud Benda dan Sifat Benda