Latar Belakang Masalah PENINGKATAN MENGENAL WUJUD BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV SD 2 BANJARHARJO KECAMATAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2010 2011

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan pelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Karena itu siswa harus mempunyai alat bantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan supaya siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar serta dirinya sendiri. Pelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan teknologi, karena IPA memiliki kekuatan untuk membangkitkan minat siswa serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga fakta penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu mutu pembelajaran IPA perlu ditingkatkan secara berkelanjutan untuk mengimbangi perkembangan teknologi. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran tersebut, tentu banyak tantangan yang dihadapi. Untuk anak- anak sekolah dasar yang taraf berpikirnya masih berada pada tingkat konkret, maka semua yang diamati, diraba, dicium, dilihat, didengar, dan dikecap akan kurang berkesan jika sesuatu itu hanya diceritakan, karena mereka belum dapat menyerap hal yang bersifat abstrak. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, kenyataan yang terjadi di SD 2 Banjarharjo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul khususnya kelas IV, mata pelajaran IPA kompetensi dasar mengenal wujud dan sifat benda sangat memprihatinkan. Mata pelajaran IPA tidak begitu diminati dan kurang disukai siswa. Bahkan, banyak siswa yang mengeluh dalam hal menerima pelajaran. Siswa seringkali merasa bosan dan kurang puas terhadap apa yang telah diketahuinya. Sesuai dengan Lampiran halaman dari 16 siswa yang ada, hanya 5 siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal. Padahal kriteria commit to user 2 ketuntasan minimal yang telah ditetapkan pada kompetensi dasar wujud benda dan sifatnya hanya 60 seperti yang terlampir dalam Lampiran 1 halaman 89. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD 2 Banjarharjo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul sangat berpusat pada guru. Siswa tidak berperan aktif dalam proses pembelajaran untuk membangun dan menemukan sendiri melalui proses interaksi langsung dengan lingkungan sekitar. Siswa cenderung hanya memperoleh pengetahuan melalui fakta – fakta yang telah ditulis di buku. Padahal pola pembelajaran yang hanya terpaku pada buku dan tidak dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari akan menyulitkan dalam memahami suatu konsep. Temuan inilah yang kemudian mendasari penulis untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas. Proses pembelajaran ini perlu diperbaiki supaya siswa mampu memahami konsep akademik yang yang dipelajari. Khususnya pada mata pelajaran IPA kompetensi dasar wujud dan sifat benda. Untuk mengatasi masalah mengenal wujud benda dan sifat benda tersebut maka sebaiknya guru harus mampu memilih dan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan membuat proses pembelajaran lebih efektif. Model pembelajaran juga merupakan alat untuk mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai, sehingga penggunaan model pembelajaran yang baik dan tepat akan semakin berhasil sebagai sarana pencapaian tujuan. Karena siswa adalah pembelajar, guru sebagai pengelola pembelajaran di kelas perlu memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan siswa dalam menuangkan ide yang terkait dengan mata pelajaran yang diberikan, khususnya mata pelajaran IPA. Dengan demikian kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan akan memunculkan kreatifitas tinggi yang pada akhirnya siswa mampu mengenal wujud benda dan sifatnya dengan baik. Salah satu model pembelajaran yang cocok diterapkan dalam pembelajaran IPA di SD adalah model pembelajaran Contextual Teaching And Learning CTL. Menurut Karnadi 2008: 59, CTL adalah konsep pembelajaran yang membantu dalam mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata, dan memotivasi commit to user 3 siswa membuat hubungan anatara pengetahuan yang dipelajarinya dengan kehidupan mereka. Model pembelajaran ini menekankan adanya pengamatan secara langsung terhadap suatu objek yang akan dipelajari. Melalui model pembelajaran ini siswa belajar melalui kegiatan yang dialami sendiri. Anak tidak hanya menghafal seperangkat fakta-fakta dan konsep yang siap diterima, tetapi anak lebih dirangsang untuk terampil mengembangkan sendiri fakta-fakta dan konsep dari apa yang dilihatnya secara nyata Nurhadi : 2002. Dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran CTL, siswa dilibatkan untuk turut berfikir sehingga emosi siswa dapat terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran guna meningkatkan keterampilan siswa melalui suatu kegiatan, serta mengamati suatu proses atau kejadian dengan sendirinya, sehingga akan memperkaya pengalaman dan meningkatkan serta membangkitkan rasa ingin tahu. Dengan model pembelajaran CTL dalam pembelajaran IPA, siswa akan lebih memahami sesuatu yang bersifat abstrak dan lebih mampu mengingat dalam jangka waktu yang relatif lebih lama. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul ”PENINGKATAN MENGENAL WUJUD BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL PADA SISWA KELAS IV SD 2 BANJARHARJO, KECAMATAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 20102011”.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Peranan Model Ctl (Contextual Teaching Learning) Dalam Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Pkn ( Di Mis Irsyadul Khair)

0 22 179

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV SD NEGERI 02 ASTOMULYO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 52

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Peningkatan hasil belajar ips siswa melalui pendekatan pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) materi perkembangan teknologi kelas IV MI AL Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

0 13 176

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SDN SUMBAGA 02 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 19 52

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV SD KRISTEN MANAHAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

1 6 92

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD

0 4 15

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VA SD MODEL KABUPATEN SLEMAN.

0 0 198