diberikan penghormatan Marga oleh Bapak Pinta Tarigan yang merupakan tetangga di tempat ia tinggal.
Perolehan marga dari penduduk setempat diakui oleh bapak Asir adalah suatu penghargaan yang akan tetap ia jaga. Awal ia datang ke Tiga
Binanga ia berusaha keras untuk belajar berbahasa Karo dan menjaga sikapnya. Ia mengikuti nilai dan norma yang ada di Tiga Binanga dan
ramah terhadap masyarakat lain. Selain menjahit beliau beserta isteri yang berprofesi sebagai guru SD juga bertani. Mereka memperoleh ladang yang
di pinjamkan oleh bapak Pinta Tarigan yang juga merupakan ayah angkatnya dan Asir Maulana sudah termasuk dalam keluarga besar
Tarigan di Kelurahan Tiga Binanga.
4.2.1.7 Andi Riswanto 47 Tahun
Andi Riswanto adalah salah satu migran yang berasal dari Daerah Tebing Tinggi dan etnis Jawa. Beliau berusia 47 tahun dan terdiri dari
empat bersaudara. Pendidikan terakhirnya adalah SMA Beliau sudah 14 tahun tinggal di Kelurahan Tiga Binanga. Beliau pergi merantau ke Tiga
Binanga 14 tahun yang lalu yang mana ia mengetahui Daerah Kelurahan Tiga Binanga setelah ia juga sempat merantau ke Kota Kaban Jahe. Ia
bekerja sebagai pemborong baik dalam membangun rumah atau jalan. Sejak usia masih lajang beliau bekerja di Tiga Binanga bersama dengan
Bapak Tumin Sinulingga yang ia kenal melalui teman sekerjanya. Bapak Tumin juga merupakan seorang pemborong sekaligus pemilik salah satu
Universitas Sumatera Utara
toko bangunan di Kelurahan Tiga Binanga. Mereka bekerja sama dalam berbagai hal. Baik dalam membangun rumah atau memperbaikai jalan,
memasang pipa air, mengecat rumah dan lainnya. Sekitar 7 tahun bekerja sama dengan bapak Tumin Sinulingga
maka Andi Riswantopun menikah dengan anak Bpak Tumin bernama Diah br Sinulingga. Hal tersebut diakibatkan tingginya intensitas pertemuan
antara Andi dan Diah di toko usaha ayah Diah. Sebelum andi dan Diah menikah, Bapak Tumin menyarankan kepada saudara sepupunya bapak
Tebing Ginting untuk memberikan marga Ginting kepada Andi agar pesta pernikahan anaknya dapat berlangsung dengan adat Karo. Pak Tebing
Ginting menyetujui hal tersebut, karena mendapati juga bahwa seorang Andi Riswanto adalah seorang pekerja keras dan baik.
Andi mengakui bahwa pada awal ia merantau ke Kelurahan Tiga Binanga, Andi tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan
lingkungan barunya. Masyarakat setempat cukup ramah dan Perhatian. Awalnya Andi tidak banyak bicara tetapi ia lebih banyak memperhatikan
perilaku masyarakat setempat. Pada malam hari ia juga sempatkan untuk minum bersama dengan kaum laki-laki di warung kopi guna meningkatkan
interkasinya dengan penduduk setempat. Tidak lama Andi mahir dalam berbahasa Karo dan sudah cukup mengenal karakter penduduk lokal.
Selain berprofesi sebagai pemborong, Andi beserta isterinya juga mengelola ladang yang diberikan oleh ayah mertuanya. Andi menyatakan
Universitas Sumatera Utara
bahwa ia tidak ingin pindah dari Kelurahan Tiga Binanga. Ia sudah nyaman dan senang tinggal di Kelurahan Tiga Binanga.
4.2.1.8 Binharun Sitorus 45 Tahun