BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Studi kasus sebagai kajian yang rinci atas suatu latar atau peristiwa
tertentu. Studi kasus case study merupakan penelitian yang penelaahannya kepada suatu kasus dilakukan secara intensif, mendalam dan mendetail.
Pendekatan kualitatif diartikan sebagai pendekatan yang dapat menghasilkan data , tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati Moleong,2006. Dengan demikian
peneliti akan memperoleh data atau informasi lebih mendalam mengenai Pola asimilasi antara penduduk lokal dengan migran pendatang.
3.2 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tiga Binanga kecamatan Tiga Binanga kabupaten Karo Sumatera Utara. Alasan peneliti memilih judul ini karena
peneliti cukup memahami daerah lokasi penelitian dan mengenal masyarakat yang tinggal di daerah tersebut sehingga memudahkan si penliti dalam mengambil dan
mengumpulkan data karena kemudahan mengambil data adalah hal yang terpenting dan signifikan dalam sebuah penelitian. Peneliti melihat bahwa pada
kondisi saat ini daerah kelurahan Tiga Binanga ramai sekali didatangi oleh para migran yang berasal dari berbagai daerah.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Unit Analisis dan Informan
3.3.1 Unit Analisis
Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah : 3.3.1.1
Pola asimilasi penduduk migran dengan penduduk lokal. Di mana penduduk lokal asli adalah masyarakat Suku Karo
dan penduduk migran berasal dari Suku Jawa, Batak Toba, Padang dan Nias.
3.3.1.2 Strategi adaptasi yang dilakukan oleh penduduk migran
3.3.2 Informan
Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah : 3.3.2.1
Warga masyarakat kelurahan Tiga Binanga 3.3.2.2
Para migran yang pada saat ini tinggal di Kelurahan Tiga Binanga minimal kurun waktu 3 tahun.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah :
3.4.1 Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan data primer adalah peneliti melakukan kegiatan langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang
lengkap dan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Adapun teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara :
3.4.1.1 Observasi
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk penghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan Bungin, 2007:
Universitas Sumatera Utara
115. Observasi adalah kemampuan seorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indera mata serta dibantu
dengan panca indera lainnya. Dalam hal ini penelitian dapat melihat secara langsung pola asimilasi penduduk migrant dan
penduduk lokal. 3.4.1.2
Wawancara Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada orang-
orang yang menjadi informan dari peneliti ini bisa disebut dengan metode interview guide yakni aturan-aturan daftar pertanyaan
sebagai acuan bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan. Metode pengumpulan data dengan wawancara yang
dilakukan berulang-ulang kali dan membutuhkan waktu yang cukup lama bersama informan di lokasi penelitian Bungin, 2007 :
108. Wawancara mendalam yang dimaksud adalah percakapan yang sifatnya luwes terbuka dan tidak baku. Dalam hal ini peneliti
melakukan wawancara mendalam terhadap informan yaitu penduduk migran dan penduduk lokal.
3.4.1.3 Penghayatan einfuehlen Suatu teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan
penghayatan secara mendalam.
3.4.2 Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui penelitian studi kepustakaan yang diperlukan untuk
mendukung data diperoleh dari buku-buku ilmiah, tulisan ilmiah, laporan
Universitas Sumatera Utara
penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian yang dianggap relevan dan keabsahan dengan masalah yang diteliti.
3.5 Interpretasi Data
Pengumpulan data mulai dari menelaah seluruh data yang tersedia yaitu pengamatan dan wawancara mendalam yang sudah ada dalam catatan lapangan.
Data-data yang sudah diperoleh dari lapangan kemudian dipelajari yang kemudian dikumpulkan untuk dapat di analisis berdasarkan dukungan teori dan kajian
pustaka yang telah disusun, hingga pada akhirnya sebagai laporan penelitian.
3.6 Jadwal Kegiatan
No. Kegiatan
Bulan ke - 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pra Observasi
√ 2 Acc
judul √
3 Penyusunan Proposal penelitian
√ √ √ 4 Seminar
proposal √
5 Revisi Proposal
√ 6
Penelitian ke Lapangan √ √ √
7 Pengumpulan dan Analisis Data
√ √ √ 8 Bimbingan
Skripsi √ √ √ √
9 Penulisan Laporan Akhir
√ √ √ √ 10 Sidang
Meja Hijau
√
Universitas Sumatera Utara
BAB IV TEMUAN DATA DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Keadaan Geografis
Tiga Binanga merupakan sebuah nama kelurahan di Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo yang berjarak 0 km dari Kecamatan Tiga
Binanga dan 37 km dari Kota Kaban Jahe. Luas wilayah Kelurahan Tiga Binanga adalah 535 Ha atau 160,38 Km
2
dan terletak 600-700M di atas permukaan laut. Secara letak geografis Kelurahan ini di kelilingi oleh sungai
sehingga kerap juga di panggil Singalor Lau arti dalam bahasa Indonesia yang di aliri suangai. Makna dari Tiga Binanga adalah Tiga yag berarti
pekanpajakpasar dan Binanga adalah sungai. Batas-batas Kelurahan Tiga Binanga secara administratif adalah sebelah utara berbatas dengan Uruk Biru,
sebelah selatan berbatas dengan Desa Gunung, sebelah timur berbatas dengan Desa Kuala dan sebelah barat berbatas dengan Desa Kuta Galuh. Kelurahan
Tiga Binanga didirikan oleh Marga Sebayang dari Desa Kuala sebagai marga tanah beserta dengan anak berunya Marga Ginting Tampune, Sembiring
Brahmana, Tarigan Sibayak Juhar dan Karo-Karo Sinulingga sebagai anak beru tanah dan kalimbubunya Marga Sembiring Meliala sebagai kalimbubu
tanah. Sejak berdirinya Kecamatan Tiga Binanga Kelurahan Tiga
Binanga, Daerah ini merupakan salah satu Kota perlintasan bagi masyarakat
Universitas Sumatera Utara