Ibu Ngelongsa Tarigan 78 Tahun Iskandar Sebayang 42 tahun

sekarang hubungannya dengan Bapak Simpang tetap terjaga baik. Karena kondisi anak-anak Bapak Simpang yang tinggal jauh dan kondisi fisik yang sudah lemah maka Bapak Simpang menyerahkan ladangnya untuk di kelola oleh Bapak Marfel Jambak. Mereka menerapkan sistem bagi hasil yang sesuai dengan kesepakatan. Bapak Simpang dan anak-anaknya senang bisa bertemu dan memiliki hubungan kekeluargaan dengan Bapak Marfel. Selain ada yang memperhatikan Bapak Simpang dan isteri di Kelurahan Tiga Binaga,ladang mereka juga bisa tetap di kelola dan membuahkan hasil.

4.2.2.3 Ibu Ngelongsa Tarigan 78 Tahun

Ibu Ngelongsa Tarigan adalah salah satu penduduk lokal yang berdomisili di Tiga Binanga. Saat ini ia sudah berusia 78 tahun dan hidup sebagai seorang janda. Beliau memiliki 4 orang anak yang sudah menikah dan tinggal di liar pulau sumatera. Akivitas sehari-hari Ibu Ngelongsa Tarigan adalah bertani. Ia mengakui bahwa sejak anak-anak ia sudah bekerja ke ladang dan dari hasil ladangnyalah anak-anaknya bisa sekolah. Beberapa puluh tahun yang lalu Ibu Ngelongsa Tarigan yang kerap di panggil Tigan bertemu dengan julardi. Pada saat itu Julardi mulai merantau ke Kelurahan Tiga Binanga dan tinggal di kontrakan Ibu Ngelongsa. Usaha adaptasi yang Julardi lakukan untuk bergaul dengan lingkungan dan keluarga Ibu Ngelongsa menarik simpati keluarga Ibu Ngelongsa. Melihat Julardi memiliki semangat kerja yang tinggi, jujur, Universitas Sumatera Utara rajin beribadah, dan sering membatu keluarga Ibu Nngelongsa ketika ada acara-acara keluarga di rumahnya. Hasil kerja Julardi pada saat bekerja di ladang juga memuaskan si pemilik lahan. Keperdulian Julardi kepada keluarga Ibu Nngelongsa menjadikan Kelurga tersebut mengangkat Julardi yang pada saat itu masih lajang sebagai anggota keluarga Ibu Ngelongsa. Bapak Julardi di beri marga Tarigan. Pada saat pemberian marga pada Julardi keluarga Ibu Ngelongsa juga membuat acara makan bersama di rumahnya dan mengundang para kerabatnya yang ada di Kelurahan Tiga Binanga. Sampai pada saat ini hubungan kekeluargaan Ibu Ngelongsa dengan bapak Julardi terjalin baik. Saat Bapak Julari menikah dengan isterinya yang berasal dari Kelurahan Tiga Binanga, maka Keluarga Ibu Nngelongsalah yang menjadi wakil pihak laki-laki. Kerja sama dan kekerabatan mereka sampai saat ini tetap rukun. Bapak julardi juga kerap menghadiri pesta-pesta adat masyarakat setempat.

4.2.2.4 Iskandar Sebayang 42 tahun

Bapak Iskandar Sebayang adalah salah satu penduduk lokal di Kelurahan Tiga Binanga. Saat ini beliau sudah berusia 42 tahun dan memiliki seorang isteri serta empat orang anak perempuan. Aktivitas sehari-hari Bapak Iskandar adalah bertani sambil mengelola usaha Cattering dan isterinya sebagai salah seorang guru di SD yang terdapat di Kelurahan Tiga Binanga. Universitas Sumatera Utara Awal petemuannya dengan Nurhayati adalah lokasi tempat tinggal yang berdekatan. Pada saat itu Bapak Iskandar mengakui bahwa ia sangat membutuhkan tenaga orang lain guna membantu dia mengelola pekerjaannya. Kondisi isteri yang harus setiap hari pergi ke sekolah, anak yang masih kecil dan usaha cattring yang banyak orederan membuat Bapak Iskandar kewalahan mengelolanya. Strategi adaptasi yang dilakukan oleh Nurhayati menari simpati Kelurga Bapak Iskandar, awalnya ia sering datang bermain ke rumah dengan anak-anak pak Iskandar, ia juga sering membawa makanan dan terkadang isteri Bapak iskandar menitipkan anaknya kepada Nurhayati. Saat melihat hasil kerja Nurhayati dalam mengerjakan pekerjaan ladang keluarga Pak Iskandarpun suka, ketika diminta bantuan untuk mengurus usaha cattering Nurhayati juga cekatan dalam bekerja. Semangat kerja keras Nurhayati ditambah dengan kejujuran, kesopanan dan rasa kepeduliannya menarik simpati Keluarga besar bapak Iskandar dan mengajak Nurhayati menjadi kerabat mereka. Nurhayati dijadikan keluarga dan diberikan Bru Sebayang. Pemberian marga kepada Nurhayati juga dirayakan dengan membuat syukuran makan bersama di rumah Bapak Iskandar. Tiba ketika Nurhayati menikah maka keluarga Bapak Iskandarlah yang menjadi wakilnya karena dirayakan dengan adat Karo. Sejak awal bekerja hingga saat ini hubungan Bapak Iskandar dengan Ibu Nurhayati tetap baik dan rukun. Mereka sudah seperti saudara kandung dan saling membantu satu sama lain. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.5 Budi Ginting 62 Tahun