4.2.1.12 Rahmawati Tanjung 34 Tahun
Rahmawati adalah salah satu migran etnis Minang yang berasal dari Padang. Ia sekarang berusia 34 tahun dan sudah 10 tahun tinggal di
Kelurahan Tiga Binanga. Beliau adalah anak ke 2 dari 3 orang bersaudara dan pendidikan terakhirnya adalah SMA. Awal kedatangan Rahmawati ke
Kelurahan Tiga Binanga yaitu melalui ajakan temannya untuk merantau ke Kelurahan Tiga Binanga, sebelumnya juga ia sudah sering untuk singgah
di Tiga Binanga menuju perjalanan ke Aceh. Awal tahun 2004 Rahmawati memutuskan untuk merantau ke
Kelurahan Tiga Binanga. Ia pindah dari Padang karena kondisi perekonomian orang tua yang tidak memungkinakan ia untuk melanjut ke
perguruan tinggi. Ia melihat bahwa di Tiga Binanga banyak peluang kerja. Ia melihat banyak usaha yang masih kekurangan tenaga kerja seperti usaha
rumah makan, usaha jahit, swalayan atau kerja ke ladang penduduk setempat. Saat Rahmawati ke Kelurahan Tiga Binanga ia bekerja sebagai
karyawan di salah satu usaha jahit milik ibu Jaldi Sebayang. Proses penyesuaian diri yang dilakukan oleh Rahmawati tidaklah
sulit. Awalnya keterbatasan dalam memahami bahasa Karo membuat Rahmawati tidak banyak bicara. Menurut pengakuannya maka Rahmawati
lebih banyak diam dan mendengar. Ia juga berusaha untuk menjaga sukap terkhusus menjaga kesopanan dalam berpakaian. Rahmawati berusaha
untuk banyak tersenyum juga tidak mau malas-malas dalam bekerja. Sekitar beberapa bulan bekerja di Kelurahan Tiga Binanga, Rahmawati
Universitas Sumatera Utara
hingga sekarang justru sudah mahir dalam menggunakan bahasa Karo yang sering digunakan oleh penduduk lokal.
Kemampuan Rahmawati dalam menggunakan bahasa Karo menjadikn ia lebih leluasa untuk berbicara dengan siapa saja, termasuk
para pelanggan di tempat ia bekerja. Ia juga mengakui tetangga atau lingkungan di sekitar tempat tinggalnnya juga memiliki jiwa keramah-
tamahan yang tinggi satu sama lain. Saling menjaga rumah tempat tinggal atau lingkungan mereka. Rahmawati juga sering bercerita di depan teras
rumah tetangganya untuk mendekatkan diri, selaku pemudapemudi pada saat itu mereka juga sering memasak makanan bersama.
Rahmawati mengakui bahwa ia tidak pernah merasa di sudutkan atau di ledek selama tinggal di Kelurahan Tiga Binanga. Ia merasa nyaman
dan di Kelurahan Tiga Binanga ia memiliki banyak pengalaman dan sudah mampu hidup mandiri. Melihat kesopanan serta semangat kerja yang
dimliki oleh Rahmawati maka setelah selama emapat tahun bekerja ibu Jaldi Sebayang mengangkat Rahmawati menjadi anak angkatnya.
Rahmawati diberikan marga yang sesuai dengan suami ibu Jaldi yaitu bermarga Ginting. Semenjak itu di Kelurahan Tiga Binanga Rahmawati
termasuk ke dalam keluarga besar marga Ginting. Awal tahun 2008 Rahmawati menikah dengan Edi Karo-Karo atau
salah satu pemuda di Kelurahan Tiga Binanga. Pesta pernikahan mereka diselenggarakan meriah di Kelurahan Tiga Binanga, menggunakan paduan
budaya Karo dan Minang. Perbedaan budaya tidak menjadi penghalang
Universitas Sumatera Utara
bagi Rahmawati dan suaminya untuk membangun rumah tangga. Sambil berpropesi sebagai seorang guru Edy Karo-Karo bersama isterinya
Rahmayati juga mengelola ladang milik Keluarga Edy dan mengelola ladang milik ibu angkat Rahmawati. Rahmawati menyatakan bahwa ia
betah tinggal di Kelurahan Tiga Binanga. Sesekali mungkin ia akan bersilaturahmi ke rumah orang tuanya di Padang namun akan tetap tinggal
di Kelurahan Tiga Binanga bersama suami dan anak-anaknya.
4.2.2 Profil Penduduk Lokal 4.2.2.1 Terulin Ginting 69 Tahun