- Analogi gerbang NOT model saklar
4. Flip-flop
Gerbang logika sebelumnya, seperti gerbang logika AND, OR, dan NOT hanya mampu mengubah sinyal keluaran sejalan dengan sinyal
masukan disaat itu juga. Gerbang logika dasar tersebut tidak memiliki bagian atau satuan penyimpanan, yang sering disebut memori, maka data
dan informasi yang kita kehendaki tidak bisa menetap. Tahukan anda mengapa sebuah computer dapat menyimpan suatu
data atau informasi? Mengapa suatu kejadian dapat direkam dan diulangi kembali pada suatu waktu? Jawabannya adalah rangkaian dasar flip-flop
sebagai landasan awal rangkaian memori. Dengan menggunakan gabungan gerbang-gerbang logika menjadi
suatu gerbang logika kombinasional, dan kemudian diumpan-balikkan, kita dapat membangun rangkaian logika yang dapat menyimpan data.
Rangkaian inilah yang kita sebut dengan piranti atau rangkaian flip-flop. Sebuah rangkaian penyimpanan terdiri dari bagian atau unit memori-
memori. Bagian memori yang terkecil dan dasar disebut dengan sel-sel memori. Sel-sel memori inilah yang nantinya akan membentuk suatu
susunan rangkaian logika yang dapat menyimpan. Tiap elemen mampu menyimpan 1 bit data biner, yang dinyatakan dalam biner yaitu 0 dan 1.
Tiap elemen terdiri dari sebuah rangkaian logika yang berupa flip-flop.
Flip-flop adalah elemen memori terkecil yang dapat menyimpan data sebesar 1 bit, yaitu 1 atau 0.
Lambang dan notasi Flip-Flop FF masing-masing mempunyai lambang tersendiri, tetapi semuanya memiliki dasar lambing yang sama
yaitu sebuah kotak dengan garis di depan berupa masukan input dan garis belakang keluaran output. Sedangkan kotak itu sendiri berisi
rangkaian flip-flop.
Gambar gerbang kombinasional NAND
Sebagai contoh cara kerja FF maka akan diberikan sebuah contoh FF yaitu RS FF. RS FF merupakan flip-flop yang paling sederhana dan
dasar yang terdiri dari penahan RS. Flip-flop SR disebut juga Penahan Transparan, karena keluaran flip-flop langsung menyebabkan terjadinya
perubahan terhadap masukannya. Perubahan yang cepat disebabkan karena keluaran Q akan langsung berubah sejalan dengan perubahan
masukan. Keadaan akan diingat dengan cara menahan sinyal masukannya ke dalam rangkaian logikanya.
Untuk lebih memahami cara kerja dari FF khususnya RS FF, kita akan melihat tabel kebenaran berikut ini :
Mode Operasi
Masukan Keluaran
S R
Q Q’
Larangan 1
1 Set
1 1
Reset 1
1 Tetap
1 1
Tidak berubah
Pada tabel di atas keadaan terlarang dalam arti bahwa keadaan tersebut memungkinkan kedua keluaran menjadi 1 atau tinggi. Kondisi ini
tidak digunakan pada RS FF. Baris 2 pada tabel kebenaran tersebut menunjukkan kondisi set dari flip-flop. Disini level rendah atau logika 0
mengaktifkan masukan set S. Logika 0 ini mengeset keluaran Q menjadi tinggi atau 1. Ketika masukan reset menjadi 1 dan set menjadi 0 maka Q
akan berubah menjadi rendah atau 0. Pada kondisi tetap yaitu set dan reset sama dengan 1 makan keluaran Q tidak berubah atau memori.
Untuk menghasilkan denyut yang kontinyu maka digunakanlah sebuah rangkaian multivibrator astabil seperti contohnya NE 555 akan
dijelaskan lebih lanjut
5. Register