Hasil analisis dan refleksi digunakan untuk menentukan kesimpulan dari kegiatan pada siklus II. Refleksi ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan tindakan II terhadap pemecahan masalah. Refleksi II menggambarkan segala kegiatan penelitian.
Refleksi dilakukan dengan melihat data pengamatan apakah tindakan yang dilakukan dapat meningkatkan keaktifan dan kreativitas belajar
siswa. Hasil analisis dan refleksi pada siklus II berupa tingkat keefektifan rancangan pembelajaran, daftar permasalahan dan
kendala yang dihadapi di lapangan dimana akan dijadikan dasar dalam penyusunan laporan.
I. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Kriteria merupakan patokan untuk menentukan keberhasilan suatu kegiatan atau program. Suatu program dikatakan berhasil apabila mampu
mencapai kriteria yang telah ditentukan dan gagal apabila tidak mampu melampaui kriteria yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, indikator
yang dicapai dapat dilihat dari hasil pencapaian poin-poin yang tertera dalam keaktifan dan kreativitas siswa.
Menurut Sarbiran yang dikutip oleh Suyanto 1997, p. 6 menyatakan bahwa karakteristik penelitian tindakan adalah tindakan-tindakan tertentu
untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas, maka dari itu penelitian tindakan kelas dapat dikatakan berhasil apabila telah terjadi perubahan ke
arah perbaikan dalam hal proses maupun hasil dari pembelajaran tersebut.
Penentuan kriteria untuk keberhasilan tindakan sangat penting untuk mengukur keberhasilan tindakan kelas menggunakan standar baik jika sudah
memenuhi 60 - 75. Dengan kata lain apabila 75 siswa sudah memenuhi aspek-aspek sebagai berikut :
a. Aspek keaktifan, indikator keberhasilan terlihat jika 75 siswa dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut: 1
Siswa berani bertanya kepada guru dalam diskusi kelas. 2
Siswa berani berpendapat atau menjawab pertanyaan guru maupun siswa lain dalam diskusi kelas.
3 Siswa melakukan tugas masing-masing dalam praktikum kelompok.
4 Siswa dapat membuat catatan dengan Mind Map .
b. Aspek kreativitas
, indikator keberhasilan terlihat jika 75 siswa dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut yaitu : 1
Siswa dapat membuat laporan hasil praktikum berbeda dengan teman lainnya.
2 Siswa dapat merangkum materi-materi baru di internet atau
perpustakaan dalam sebuah Mind Map . 3
Siswa dapat mengerjakan soal-soal latihan yang berkaitan dengan rumus-rumus dan pemahaman konsep.
4 Siswa mampu mempresentasikan hasil kerja kelompok.
c. Aspek hasil belajar siswa
Kriteria dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan makna terhadap keberhasilan setelah pelaksanaan tindakan. Untuk menghitung
hasil belajar siswa digunakan hasil tes tertulis. Data yang diperoleh kemudian dihitung jumlahnya, setelah itu direratakan. Dengan demikian
diketahui seberapa besar nilai rerata kelas dan persentase pencapaian KKM untuk setiap topik pelajaran.
Kriteria dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan makna terhadap keberhasilan setelah pelaksanaan tindakan. Kriteria yaitu suatu hasil
setelah tindakan dibandingkan dengan standar minimal yang ditentukan sekurang-kurangnya 75 siswa dari rata-rata semua indikator sudah dapat
memahami pelajaran yang diukur dengan daya serap siswa. Apabila hasil tindakan sesuai dengan standar minimal yang ditentukan maka tindakan
dinyatakan berhasil.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Umum dan Lokasi SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta adalah tempat pelaksanaan kegiatan penelitian ini yang beralamatkan di
Jl. STM Pembangunan, Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Sekolah dengan luas bangunan mencapai 42.077 m
2
memiliki beberapa fasilitas gedung untuk belajar siswa yang terdiri dari Ruang Teori dan Ruang Praktek bengkel dan lab. SMK N 2 Depok
Yogyakarta membuka 9 sembilan Program Keahlian diantaranya: 1 Teknik Gambar Bangunan, 2 Teknik Audio Video, 3 Teknik Otomasi
Industri, 4 Teknik Komputer Jaringan, 5 Teknik Pemesinan, 6 Teknik Perbaikan Body Otomotif, 7 Kimia Analis, 8 Kimia Industri, dan 9
Geologi Pertambangan dengan mengacu pada visi besar sekolah yaitu “Terwujudnya sekolah bertaraf internasional penghasil sumber daya
manusia yang berkompeten”. Program Keahlian Teknik Audio Video TAV tediri dari 4 kelas
dengan jumlah siswanya 32 orang perkelas yaitu kelas X, XI, XII, dan kelas XII magang. Kelas X dengan jumlah siswanya 32 orang telah
menjadi subyek penelitian selama 4 minggu dengan kompetensi dasar Menerapkan Konsep Rangkaian Digital dan Kontrol. Pelaksanaan KBM
72