126
Berdasarkan data tersebut, Hasil penelitian aktivitas siswa siklus II menunjukkan peningkatan seperti yang dipaparkan pada tabel data
indikator aktivitas belajar siswa di atas bahwa indikator pencapaian 75 keaktifan siswa sudah tercapai dengan rata-rata prosentase pada
siklus II meningkat menjadi 92,5.
c. Data Kompetensi Tes Pilihan ganda Siklus II
Tabel 26 . Data siswa dalam Peningkatan Kompetensi Pemberian Bantuan kepadaPelanggan internal dan eksternal
No Nama
Siklus II Peningkatan 1.
Siswa 1 76
27 2.
Siswa 2 76
9 3.
Siswa 3 76
27 4.
Siswa 4 80
14 5.
Siswa 5 80
5 6.
Siswa 6 76
27 7.
Siswa 7 84
5 8.
Siswa 8 80
9. Siswa 9
80 3
10. Siswa 10
80 11
11. Siswa 11
76 9
12. Siswa 12
76 6
13. Siswa 13
80 5
14. Siswa 14
80 11
15. Siswa 15
84 5
16. Siswa 16
88 10
17. Siswa 17
80 33
18. Siswa 18
76 27
19. Siswa 19
76 12
20. Siswa 20
92 15
21. Siswa 21
76 27
Jumlah 1672
286 Rata-rata kelas
79,62 14
Sumber : Hasil penilaian yang dilakukan peneliti
Berdasarkan nilai yang disajikan pada tabel 18, hasil peningkatan kompetensi belajar siswa dari 21 siswa dapat dikategorikan pada tabel
127
hasil peningkatan kompetensi siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal berikut ini:
Tabel 27. Data Kompetensi tes pilihan ganda Siklus II Berdasarkan KKM
No Hasil Tes
Pencapaian
Nilai Tertinggi 92
Nilai Terendah 76
Jumlah Siswa yang Tuntas 21
Jumlas Siswa Kelas X Busana Butik 2 21
Presentase Tuntas Belajar Secara Klasikal 100
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi belajar siswa dalam memberikan bantuan kepada pelanggan internal dan
eksternal pada siklus II meningkat dari data kompetensi siklus I, terbukti hasil yang dicapai sudah 100 ini berarti target ketuntasan
belajar siswa sudah memenuhi kriteria 75 siswa tuntas. Agar lebih memudahkan memahami data peningkatan kompetensi belajar siswa
pada siklus II dapat disajikan pada grafik batang perbandingan peningkatan kompetensi prasiklus dan siklus II berikut ini:
Gambar 4: Perbandingan peningkatan kompetensi belajar siswa
20 40
60 80
100
Siklus I Siklus II
Perbandingan peningkatan kompetensi
Belum Tuntas Tuntas
128
Berdasarkan data tes ketuntasan belajar pada siklus II sudah mengalami peningkatan yaitu 14 dari siklus I, ketuntasan kompetensi
belajar yang diperoleh pada siklus II adalah 100 siswa yang dapat mencapai ketuntasan belajar. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
setelah diberi tindakan pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. Pembelajaran pada siklus II sudah efektif dan hasil belajar
tergolong maksimal. Hal ini terlihat dari data hasil belajar dan hasil observasi aktivitas belajar siswa saat diskusi terlihat sebagian besar
aktif selama pelajaran dan nilai hasil tes kompetensi pilihan ganda sudah diatas nilai KKM yaitu 70. Sedangkan distribusi frekuensi
kategorisasi kompetensi siswa dalam memberikan bantuan kepada pelanggan internal dan eksternal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 28. Distibusi Frekuensi Kategori kompetensi Siswa Siklus II Rentang Skor
Kategori Frekuensi
Presentase 76-100
Tinggi 21
100 51-75
Sedang -
- 26-50
Rendah -
- 0-25
Kurang -
- Total
21 100
Berdasarkan data tabel distribusi hasil kompetensi siswa memberikan bantuan kepada pelanggan internal dan eksternal siklus
II mengalami peningkatan dari siklus I, dari 21 siswa yang mengikuti pembelajaran
memberikan bantuan kepada pelanggan internal dan eksternal melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI terdapat 21
129
siswa 100 tergolong tinggi. Data tersebut merupakan hasil pengamatan kompetensi siswa secara keseluruhan.
3 Refleksi
Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan maka refleksi pada kompetensi belajar siswa pada siklus II adalah sebagai
berikut: 1. Dengan tindakan melalui model pembelajaran kooperatif tipe
TAI, maka siswa bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan anggota kelompok sehingga terdorong kebutuhan
belajar serta guru tidak perlu menerangkan semua materi di depan kelas, Dengan demikian waktu guru bisa lebih efektif
dengan lebih memberikan perhatian, bimbingan, arahan, dan mengadakan pendekatan secara langsung kepada siswa yang
masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran pelayanan prima.
2. Dengan melakukan perbaikan pada tindakan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI mulai dari siklus pertama
sampai siklus kedua, dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga kompetensi dalam memberikan bantuan
kepada pelanggan internal dan eksternal juga mengalami peningkatan.
Dari hasil refleksi di atas, peneliti bersama teman sejawat dan guru menyimpulkan bahwa pembelajaran melalui model
130
pembelajaraan kooperatif tipe TAI pada materi memberikan bantuan kepada pelanggan internal dan eksternal
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan kompetensi dalam
memberikan bantuan kepada pelanggan internal dan eksternal . Dengan adanya peningkatan kompetensi belajar siswa pada
siklus II, sesuai dengan kriteria keberhasilan tindakan yang ingin dicapai yaitu 75 siswa aktif dan kompetensi tercapai yaitu
100 yaitu 21 siswa tergolong tuntas dalam kompetensi memberikan bantuan kepada pelanggan internal dan eksternal.
maka penelitian
tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi belajar siswa dalam memberikan bantuan kepada pelanggan internal dan eksternal melalui model
pembelajaran kooperatif tipe TAI tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya, dan penelitian ini telah dianggap berhasil.
B. Pembahasan 1. Pelaksanaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI