112
3 Motor
activities
Siswa yang
pandai dapat
menyelesaikan kesulitan teman
yang belum
faham8
14,25 55,5
Keaktifan dalam berdiskusi2
52,4
Kesopanan dalam pembelajaran5
100 Rata-rata
69,77 Berdasarkan data tersebut, Hasil penelitian aktivitas belajar
siswa siklus I menunjukkan bahwa indikator pencapaian aktivitas siswa yang seharusnya 75 siswa aktif belum tercapai karena rata-
rata prosentase indikator aktivitas belajar siswa hanya sebesar 69,77. Dari hasil observasi aktivitas siswa ada beberapa indikator
yang perlu ditingkatkan yaitu pada indikator aktivitas oral activities dan motor activities pada tindakan siklus II.
c. Data pencapaian kompetensi Belajar siswa Siklus I
Tabel 20. Data Hasil peningkatan kompetensi tes pilihan ganda Siklus I
No. Nama
Siklus I Peningkatan
1. Siswa 1
60 15
2. Siswa 2
70 25
3. Siswa 3
60 25
4. Siswa 4
70 3
5. Siswa 5
76 6.
Siswa 6 60
36 7.
Siswa 7 80
11 8.
Siswa 8 80
3 9.
Siswa 9 78
10. Siswa 10
72 6
11. Siswa 11
70 25
12. Siswa 12
72 20
13. Siswa 13
76 27
14. Siswa 14
72 38
15. Siswa 15
80 5
16. Siswa 16
80 3
113 17.
Siswa 17 60
36 18.
Siswa 18 60
50 19.
Siswa 19 68
240 20.
Siswa 20 80
11 21.
Siswa 21 60
50 Jumlah
1484 630
Rata-rata kelas 70,67
30 Sumber : Hasil penilaian kompetensi memberikan bantuan kepada
pelanggan internal dan eksternal yang dilakukan peneliti
Berdasarkan nilai yang disajikan pada
tabel, hasil peningkatan kompetensi dari 21 siswa dapat dikategorikan pada
tabel hasil peningkatan kompetensi belajar siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal berikut ini:
Tabel 21. Data pencapaian kompetensi memberikan bantuan kepada pelanggan internal dan eksternal tes pilihan
ganda Siklus I Berdasarkan KKM
No Hasil Tes
Pencapaian
1 Nilai Tertinggi
80 2
Nilai Terendah 60
3 Jumlah Siswa yang Tuntas
14 4
Jumlas Siswa Kelas X Busana Butik 2 21
5 Presentase Tuntas Belajar Secara Klasikal
66,7 Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi belajar
siswa dalam memberikan bantuan kepada pelanggan internal dan eksternal pada siklus I meningkat dari data kompetensi prasiklus,
tetapi hasil yang dicapai belum 75 siswa tuntas. Agar lebih memudahkan memahami data peningkatan kompetensi belajar
siswa pada siklus I dapat disajikan pada grafik batang perbandingan peningkatan kompetensi prasiklus dan siklus I
berikut ini:
114 Gambar 3: Perbandingan peningkatan kompetensi memberikan bantuan
kepada pelanggan internal dan eksternal pra siklus dan siklus I
Berdasarkan data tes ketuntasan kompetensi belajar siswa pada siklus I sudah mengalami peningkatan, ketuntasan belajar
siswa yang diperoleh pada siklus I adalah 66,7 siswa yang dapat mencapai ketuntasan belajar. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan setelah diberi tindakan mengalami peningkatan dari prasiklus. Sedangkan distribusi frekuensi kategorisasi kompetensi
siswa dalam memberikan bantuan kepada pelanggan internal dan eksternal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 22. Distibusi Frekuensi Kategori kompetensi Siswa Siklus I Rentang Skor
Kategori Frekuensi
Presentase 76-100
Tinggi 8
38,1 51-75
Sedang 13
61,9 26-50
Rendah -
- 0-25
Kurang -
- Total
21 100
20 40
60 80
Pra Siklus Siklus I
Perbandingan Peningkatan Kompetensi
Belum Tuntas Tuntas
115
Berdasarkan data tabel distribusi hasil kompetensi siswa memberikan bantuan kepada pelanggan internal dan eksternal
siklus I mengalami peningkatan dari pra siklus, dari 21 siswa yang mengikuti pembelajaran
pelayanan prima melalui model
pembelajaran kooperatif tipe TAI terdapat 8 siswa 38,1
tergolong tinggi dan 13 siswa 61,9 tergolong sedang. Data tersebut merupakan hasil pengamatan kompetensi siswa secara
keseluruhan. Pembelajaran pada siklus I sudah efektif tetapi hasil belum
maksimal. Hal ini terlihat dari data kompetensi belajar dan hasil observasi aktivitas belajar siswa saat diskusi masih belum terlihat
selama pelajaran. Siswa masih belum terbiasa dengan model pembelajaran kelompok dan masih terlihat individual. Beberapa
siswa tidak menanggapi kesempatan bertanya yang diberikan oleh peneliti. Berdasarkan analisis data pada siklus I, dibutuhkan
penjelasan ulang mengenai manfaat peran aktif siswa dalam pembelajaran.
3 Refleksi Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan, maka refleksi
kompetensi belajar siswa pada siklus I dengan tindakan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI
belum mengalami peningkatan sesuai yang diharapkan, terlihat masih ada 7 siswa
33,3 yang belum tuntas. Pelaksanaan tindakan siklus I masih
116
ditemukan beberapa masalah, masalah dan upaya tindakan dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel 23. Refleksi dan upaya perbaikan tindakan
No. Diskripsi Masalah
Upaya Perbaikan Tindakan 1
Respon yang diberikan siswa masih kurang ketika
guru memberikan kesempatan bertanya
Guru mencoba membuat suasana lebih akrab dengan cara lebih komunikatif
serta memberikan motivasi dengan intensitas yang lebih tinggi kepada
siswa tujuannya agar siswa tidak malu untuk bertanya
2 Siswa belum bisa bekerja
sama secara optimal dengan temannya sebagai
akibat dari pembelajaran kelompok yang
ditentukan oleh guru bukan dari keinginan
siswa Guru lebih mengingatkan lagi tentang
pentingnya kerjasama dalam kelompok, karena
keberhasilan individu
ditentukan oleh keberhasilan kelompok. Dan mengemukakan bahwa pembagian
kelompok kooperatif disini dibagi secara heterogen dan diharapkan siswa
dapat bersosialisasi kepada semua teman.
3 Guru bersikap kurang
tegas kepada siswa selama proses pembelajaran
sehingga siswa seenaknya sendiri
Guru lebih bersikap lebih tegas kepada siswa sehingga siswa tidak seenaknya
dalam pembelajaran
Hasil analisis terhadap aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran pelayanan prima menunjukkan bahwa pada siklus I
belum mencapai kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditentukan. Tindakan siklus II dilaksanakan untuk mencapai
kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditentukan, dengan perbaikan sesuai yang dikemukakan pada refleksi tindakan siklus
I dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI.
b. Siklus II