Pengenalan Siswa yang Mengalami Masalah Belajar

32 persiapan. Sedangkan Tim B dan Tim C memanfaatkan waktu untuk meninjau materi mereka. e. Pada segmen pertama Tim A ditugaskan sebagai pemandu kuis, apabila Tim B tidak bisa menjawab, maka Tim A memberi kesempatan kepada Tim C untuk menjawab. f. Tim A melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya kepada Tim C, apabila Tim C tidak dapat menjawab maka Tim A memberi kesempatan kepada Tim B untuk menjawab. g. Meminta Tim B sebagai pemandu kuis pada segmen kedua. h. Meminta Tim C sebagai pemandu kuis pada segmen ketiga. Silberman dalam Komarudin Hidayat 2002: 163

3. Prinsip Penggunaan Metode

Quiz Team Menurut Arief Budiman 2014: 24 penggunaan Metode Quiz Team memiliki beberapa prinsip, diantaranya sebagai berikut. a. Menumbuhkan semangat motivasi untuk berkompetisi antar kelompok. b. Membuat siswa aktif bekerja sama baik secara emosional maupun sosial. c. Melatih keterampilan daya ingat atau berfikir kritis siswa. d. Memberikan stimulus siswa belajar aktif. e. Membuat proses belajaran lebih menarik

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode

Quiz Team Menurut Arief Budiman 2014: 24 metode Quiz Team memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut. a. Kelebihan 1 Dapat meningkatkan keseriusan. 2 Dapat menghilangkan kebosanan. 3 Mengajak siswa untuk terlibat penuh. 4 Meningkatkan proses belajar. 5 Membnagun kreatifitas diri. 6 Meraih makna belajar melalui pengalaman. 7 Memfokuskan siswa sebagai subyek belajar. 8 Menambah semangat dan minat belajar siswa. b. Kelemahan 1 Memerlukan kendali yang ketat dalam mengkondisikan kelas saat keributan terjadi. 2 Hanya siswa tertentu yang dianggap pintar dalam kelompok tersebut, yakni yang bisa menjawab soal Quiz. Karena 33 permainan yang dituntut cepat dan memberikan kesempatan diskusi yang singkat.

E. Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan oleh Eva Nurhayati 2007, dalam penelitiannya “Pengaruh Penggunaan Metode Belajar Aktiv Tipe Quiz Team Terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Ak SMK Nege ri 3 Jepara Tahun 20062007”. Dari hasil analisis data awal kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang relatif sama, tidak ada perbedaan kemampuan awal dari kedua kelompok. Untuk minat baca kedua kelompok mempunyai dua varian yang sama. Hasil uji ketuntasan belajar kelompok eksperimen 83,18 hasil belajarnya lebih dari 70 atau telah mencapai ketunntasan belajar. Sedangkan untuk kelompok kontrol hasil belajar 79,60 telah mencapai ketuntasan belajar. Minat belajar siswa setelah pembelajaran antara kelas eksperimen dan kelas konrol terdapat perbedaan, minat belajar kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol. Nita Septiningsih 2009, dalam penelitiannya yang berjudul “Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Metode Pembelajaran Tipe Quiz Team dan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Learning Start With A Question LSQ Ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelas VIII Semester II MTs Negeri Surakarta II TA 20092010.” Dari hasil analisis data dapat disimpulkan 1 Terdapat pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa, ini berarti pembelajaran matematika dengan menggunakan tipe Team Quiz lebih baik daripada pembelajaran matematika