42
santri telah terprogram secara pasti sehingga membutuhkan kedisiplian. Jadwal yang tersusun ini diharapkan dapat membuat para santri menjadi disiplin.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem pembelajaran di pondok pesantren modern berbeda dengan sistem pondok pesantren tradisional.
Pondok pesantren modern mempunyai sistem klasikal layaknya sekolah umum dalam pengajarannya, selain itu sarana dan prasarana yang digunakan lebih
memadai di mana beberapa pondok pesantren sudah menggunakan LCD proyektor dalam pembelajarannya.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Wuri Wuryandani, Unik Ambar Wati, dan
Fathurohman dengan judul “Implementasi pendidikan karakter kemandirian di Muhammadiyah Boarding School
” diterbitkan oleh Jurnal Cakrawala Pendidikan Edisi Juni 2016, TH. XXXV, No.2.
Hasil penelitian dari Wuri Wuryandani, Unik Ambarwati, dan Faturrohman, adalah : a Dalam rangka implementasi pendidikan karakter kemandirian MBS
memiliki kebijakan untuk membangun kemandirian dalam diri santri. b dalam upaya implementasi pendidikan karakter kemandirian dalam proses pembelajaran
guru menggunakan strategi penugasan, membuat kontrak belajar dan menintegrasikan pendidikan karakter dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Sedangkan kendala dalam penelitian ini adalah : kurang konsistensinya orang tua dan adanya beberapa guru yang belum mengintegrasikan pendidikan karakter
kemandirian dalam proses pembelajaran.
43
Mencermati dari penelitian Wuri Wuryandani, dkk tersebut. Penelitian ini dilakukan ditempat yang sama, akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Wuri
Wuryandani, dkk terfokus pada pendidikan di dalam kelas dan pendidikan karakter kemadirian saja. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti tentang
implementasi pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhamadiyah Boarding School PPM MBS Yogyakarta yang diantaranya dilakukan dalam
keseharian pendidikan informal di pondok pesantren tersebut. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Kamin Sumardi, FTPK Universitas Pendidikan
Indonesia Bandung yang berjudul “Potret Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Salafiah” yang diterbitkan oleh Jurnal Pendidikan Karakter Edisi Oktober 2012,
TH. II, No.3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pendidikan karakter
yang dilaksanakan oleh pondok pesantren Salafiah yang terletak di pedesaan. Secara khusus, penelitian yang dilakukan oleh Kamin Sumardi bertujuan untuk
menggambarkan atau mendeskripsikan yang berkaitan dengan kurikulum, kondisi siswa, pendidik dan tenaga kependidikan, proses pembelajaran, fasilitas dan lulusan
out put. Hasil penelitian ialah secara tidak langsung dan tidak formal pendidikan
karakter telah ditanamkan secara kuat dengan pola dan bentuk yang khas pesantren salafiah. Pendidikan karakter sesungguhnya tidak harus menggunakan kurikulum
yang formal, cukup dengan hiden curriculum. Pendidikan karakter tidak selalu diajarkan di dalam kelas, namun dilakukan secara stimulan dan berkelanjutan di
dalam dan di luar kelas. Keberhasilan pendidikan karakter akan dipengaruhi oleh
44
teladan dan contoh nyata dalam kehidupan dan dalam kegiatan pembelajaran. Pendidikan karakter tidak bisa dipaksakan, namun dijalani sebagaimana adanya
kehidupan keseharian sehingga dengan sendirinya melekat kuat pada diri setiap peserta didik atau santri.
Melihat penelitian yang dilakukan oleh Kamin Sumardi terdapat kesamaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Persamaannya yaitu penelitian
dilakukan di lembaga pondok pesantren. Namun yang membedakannya ialah penelitian yang dilakukan oleh Kamin Sumardi dilakukan di pondok pesantren
Salafiah tradisional, sedangkan yang penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pondok pesantren Khalaf modern.
D. Pertanyaan Penelitian