Angka kecukupan gizi AKG mie Spirulina terpilih

Serat pangan banyak memberikan manfaat bagi tubuh. Banyak penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya keterkaitan antara konsumsi serat dengan resiko penyakit jantung koroner dan beberapa jenis kanker. Serat juga mampu menurunkan resiko diabetes dan obesitas Lattimer dan Haub 2010; Burkitt dan Trowell 1977. Studi yang dilakukan oleh Kendall et al. 2010 menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah gliceamic index GI tidak hanya dapat meningkatkan kontrol terhadap nilai gliceamic tetapi juga mampu menurunkan berat badan. Hasil penelitian Ou et al. 2001 menunjukkan bahwa SDF mampu menghambat difusi glukosa dan memperlambat penyerapan dan proses pencernaan karbohidrat, sehingga mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah. IDF mampu menurunkan waktu transit pada usus dan meningkatkan massa feses Schneeman, 1990

4.2.3 Angka kecukupan gizi AKG mie Spirulina terpilih

Angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan AKG adalah suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi hampir semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan aktivitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal Khomsan 2002. Widya Nasional Pangan dan Gizi VIII 2004, menyatakan bahwa kebutuhan minimal energi adalah 2000 kkal, karbohidrat 300 g, protein 60 g, dan lemak 62 g. Angka kecukupan gizi mie Spirulina disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Angka kecukupan gizi AKG mie basah Spirulina Takaran saji Per sajian kemasan 45 g Energi total 149,24 kkal Nutrisi Total nilai gizi AKG Protein Lemak Karbohidrat 4,33 g 0,97 g 23,22 g 4,33 1,45 9,29 Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal. Suatu produk makanan memiliki zat gizi makro dan zat gizi mikro. Karbohidrat, lemak dan protein disebut zat gizi makro karena merupakan sumber utama kalori yang digunakan oleh tubuh dalam menjalankan aktivitas dan fungsinya Winarno 1992 karbohidrat memiliki persentase AKG tertinggi dibandingkan lemak dan protein, yaitu sebesar 9,29. Karbohidrat terbesar berasal dari tepung terigu yang merupakan bahan utama yang presentasenya paling tinggi di bandingkan bahan lain yaitu sebesar 69. Menurut Winarno 1992 karbohidrat sebagai sumber energi, banyak terdapat dalam bahan pangan nabati, baik berupa gula sederhana, heksosa, pentose maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti pati. Zat gizi makro tertinggi kedua setelah karbohidrat yang terkandung dalam mie Spirulina ada protein. Protein dalam mie basah Spirulina ini menyumbangkan 4,33 dari angka kecukupan gizi yang diperlukan oleh manusia. Protein dalam mie basah Spirulina ini paling berasal dari tepung terigu dan Spirulina. Menurut Hammond 2008 The Dietary Reference Intake DRI Committee Institute of Medicine’s Food and Nutrition Board merekomendasikan kebutuhan protein orang dewasa sekitar 0,8 gkg atau 56 ghari untuk orang dewasa dengan berat badan 70 kg. Kekurangan protein dapat menyebabkan kwashiorkor. Lemak yang terkandung dalam mie basah Spirulina mampu memenuhi 1,45 dari angka kecukupan gizi yang diperlukan manusia. Bahan penyumbang lemak terbesar pada mie basah Spirulina adalah margarin. Adanya lemak pada bahan pangan mampu memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung sehingga mampu memberikan rasa kenyang lebih lama. Lemak juga mampu memperbaiki tekstur sehingga lebih disukai dan memberi kelezatan khusus pada makanan Almatsier 2004. Total energi yang dihasilkan mie basah Spirulina berdasarkan perhitungan nilai gizi bahan yaitu sebesar 149,24 kkal. Untuk memenuhi kebutuhan kalori per hari, dapat dilakukan dengan menambahkan bahan pangan lain seperti ayam, telur, sayur atau bahan lainnya dalam penyajian mie basah Spirulina.

4.3 Kerusakan Mie Basah Spirulina Terpilih pada Penyimpanan Suhu Chilling