memindahkan atau menyalurkan pengetahuan dan memvalidasi jawaban siswa, sedangkan siswa diharapkan untuk belajar sendiri dalam keadaan kelas
yang tenang dan sunyi. Sedangkan dalam pembelajaran dengan strategi belajar peta konsep,
siswa dilibatkan dalam proses pembelajaran dengan kata lain terjadi interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa. Pada proses pembelajaran
siswa dituntut untuk menemukan konsep dan menghubungkan keterkaitan konsep-konsep yang dipelajarinya, rangkuman materi yang telah dipelajarinya
dituangkan kedalam bentuk peta konsep sehingga siswa lebih mudah dalam belajarnya sehingga dapat disimpulkan bahwa peta konsep dapat dijadikan
sebagai alat untuk mengetahui pemahaman konseptual siswa.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang dilakukan didukung oleh beberapa hasil penelitian sebelumnya. Penelitian Intan Amalia 2007 yang berjudul ”Pengaruh Pemberian
Metode Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan BRSL Bangun Ruang Sisi Lengkung, menunjukkan bahwa pembelajaran yang
menggunakan metode peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata hasil belajar matematika siswa yang
diajar dengan meggunakan metode peta konsep lebih tinggi
E
μ = 62,6 dari pada rata-rata hasil belajar matematika siswa yang tidak menggunakan metode peta
konsep
K
μ = 51,6. Penelitian Sukayasa, dkk, 1997 yang berjudul, ”Kontribusi Peta Konsep
Terhadap Hasil Belajar Kalkulus I Mahasiswa Matematika FKIP Universitas Tadulako”, menunjukkan bahwa ada pengaruh kontribusi kemampuan membuat
peta konsep suatu topik materi kalkulus I terhadap hasil belajar mahasiswa dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan topik tersebut. Dengan nilai
koefisien korelasi masing-masing sampel pembahasan: a.Pertaksamaan r
xy
=0,739, b.Fungsi Komposisi r
xy
=0,579, c.Limit fungsi r
xy
=0,657, d.Fungsi turunan pertama r
xy
=0,588.
C. Kerangka Berpikir
Matematika merupakan disiplin ilmu yang berkaitan erat dengan ide atau konsep-konsep yang abstrak yang diberi simbol tertentu dan tersusun secara
hierarki serta berpenalaran deduktif. Karena kehierarkiannya tersebut, maka dalam mempelajari matematika harus mengikuti aturan tertentu dan tidak
terputus-putus serta berdasarkan pada pengalaman belajar sebelumnya. Dengan kata lain, penguasaan materi sebelumnya merupakan konsep prasyarat bagi materi
atau konsep berikutnya, seperti salah satu pernyataan dalam teori Ausubel yaitu“ bahwa faktor yang paling penting yang mempengaruhi pembelajaran adalah apa
yang telah diketahui oleh siswa pengetahuan awal. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, guru dan siswa saling berinteraksi dalam pertukaran ilmu.
Interaksi ini menetukan berhasil tidaknya belajar siswa. Dalam melakukan interaksi guru akan menggunakan suatu strategi yang mudah diterima dan
mendapat respon yang baik dari siswa, juga dapat meningkatkan ketuntasan belajar matematika.
Pelajaran matematika terkesan dengan pelajaran yang sulit. Berbagai strategi dilakukan agar pembelajaran matematika dianggap mudah dan
menyenangkan. Salah satu strategi yang digunakan adalah strategi belajar peta konsep. Pembelajaran sains pada mata pelajaran matematika umumnya dikaitkan
dengan dua aspek sains yaitu sebagai bidang ilmu dan sebagai proses untuk mengetahui.
Guru matematika dituntut berfikir bagaimana cara meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan
menerapkan strategi belajar peta konsep. Strategi belajar peta konsep diartikan suatu strategi pembelajaran yang pada prinsipnya siswa dapat menyerap,
mencerna, dan mengingat bahan pelajaran dengan baik. Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk
proposisi. Strategi belajar peta konsep adalah suatu cara atau strategi belajar yang
efektif, dimana peta konsep akan membuat ingatan siswa lebih kuat dalam mengingat konsep pelajaran. Peta konsep disusun secara hirarkis mulai dari
konsep yang umum dan yang khusus yang dihubungkan dengan garis penghubung tanda panah, dan setiap penghubung dibubuhi dengan kata penghubung yang
relevan, peta konsep juga merupakan rangkuman dari konsep-konsep yang dipetakan jaring-jaring konsep. Ketuntasan belajar diukur dari hasil yang dicapai
setelah pembelajaran berlangsung secara efektif, keberhasilan suatu pengajaran dapat dilihat dari nilai yang didapat siswa setelah pembelajaran selesai.
Berdasarkan kerangka berpikir secara teoritis dan kutipan dari para ahli yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi peta konsep adalah
suatu strategi yang digunakan guru dalam mengajar untuk memudahkan siswa dalam mengingat konsep-konsep yang diajarkan sehingga tidak terjadi kekeliruan
konsep dalam belajar. Dimana konsep-konsep disusun secara hirarkis dengan membuat diagram konsep dimulai dari konsep yang umum ke yang khusus yang
dihubungkan dengan garis penghubung. Dengan demikian peneliti memilih untuk menggunakan strategi belajar peta konsep sebagai pola yang digunakan dalam
pembelajaran yang diduga dapat memiliki pengaruh positif terhadap ketuntasan belajar matematika siswa SMP.
D. Hipotesis Penelitian