Analisis Data Angket Analisis Data Tes Hasil Belajar

Tabel 4.12 Saya senang bertanya pada guru jika ada materi yang kurang dipahami Kriteria Nilai Skor Banyaknya Persentase Sangat Setuju 19 54 Setuju 12 34 Tidak Setuju 3 9 Sangat Tidak Setuju 1 3 Dari keterangan tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang sangat setuju senang bertanya pada guru jika ada materi yang kurang dipahami. Siswa yang sangat setuju sebanyak 19 orang dengan persentase 54. Adapun siswa yang setuju 12 orang dengan persentase 34, siswa yang tidak setuju 3 orang dengan persentase 9, dan yang sangat tidak setuju senang berdiskusi kelompok hanya 1 orang dengan persentase 3. Tabel 4.13 Saya lebih aktif dalam proses pembelajaran Kriteria Nilai Skor Banyaknya Sangat Setuju 16 46 Setuju 10 29 Tidak Setuju 7 20 Sangat Tidak Setuju 2 5 Dari keterangan tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang sangat setuju lebih aktif dalam proses pembelajaran 16 orang dengan persentase 46, yang setuju 10 orang dengan persentase 29 orang, tidak setuju 7 orang dengan persentase 20, dan sangat tidak setuju 2 orang dengan persentase 5. Tabel 4.14 Setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri, belajar bahasa Indonesia lebih menyenangkan Kriteria Nilai Skor Banyaknya Persentase Sangat Setuju 18 51 Setuju 15 43 Tidak Setuju 2 6 Sangat Tidak Setuju Dari keterangan tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang sangat setuju belajar bahasa Indonesia lebih menyenangkan setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri sebanyak 18 siswa dengan persentase 51. Siswa yang setuju sebanyak 15 siswa dengan persentase 43. Sedangkan siswa yang tidak setuju sebanyak 2 siswa dengan persentase 6, dan siswa yang sangat tidak setuju nihil. Tabel 4.15 Metode pembelajaran inkuiri menjadikan hasil belajar lebih tinggi dari hasil belajar sebelumnya Kriteria Nilai Skor Banyaknya Persentase Sangat Setuju 12 34 Setuju 19 55 Tidak Setuju 4 11 Sangat Tidak Setuju Dari keterangan tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang sangat setuju bahwa hasil belajarnya meningkat setelah menggunakan metode pembelajaran inkuiri berjumlah 12 siswa dengan persentase 34. Siswa yang setuju sebanyak 19 siswa dengan persentase 55. Sedangkan siswa yang tidak setuju sebanyak 4 orang dengan presantase 11 dan siswa yang sangat tidak setuju nihil. Tabel 4.16 Setelah kegiatan pembelajaran, materi lebih mudah disimpulkan. Kriteria Nilai Skor Banyaknya Persentase Sangat Setuju 14 40 Setuju 19 55 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak Setuju Dari keterangan tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang sangat setuju bahwa setelah kegiatan pembelajaran, materi lebih mudah disimpulkan sebanyak 14 siswa dengan persentase 40, siswa yang setuju sebanyak 19 orang dengan persentase 55, siswa yang tidak setuju 2 orang dengan persentase 5, sedangkan siswa yang sangat tidak setuju nihil. Tabel 4.17 Selama proses pembelajaran, saya dapat menyumbangkan pendapat Kriteria Nilai Skor Banyaknya Persentase Sangat Setuju 20 57 Setuju 11 32 Tidak Setuju 4 11 Sangat Tidak Setuju Dari keterangan tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang sangat setuju bahwa selama proses pembelajaran, siswa dapat menyumbangkan pendapat berjumlah 20 siswa dengan persentase 57. Siswa yang setuju sebanyak 11 siswa dengan persentase 32, siswa yang tidak setuju bahwa guru Bahasa Indonesia menguasai materi saat mengajar berjumlah 4 siswa dengan persentase 11, sedangkan siswa yang sangat tidak setuju nihil. Tabel 4.18 Setelah melalui proses pembelajaran inkuiri, siswa mampu memahami unsur intrinsik drama dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kriteria Nilai Skor Banyaknya Persentase Sangat Setuju 13 37 Setuju 19 55 Tidak Setuju 3 8 Sangat Tidak Setuju Dari keterangan tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang sangat setuju bahwa setelah melalui proses pembelajaran inkuiri, siswa mampu memahami unsur intrinsik drama dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari berjumlah 13 siswa dengan persentase 37. Siswa yang setuju sebanyak 19 siswa dengan persentase 55. Siswa yang tidak setuju sebanyak 3 siswa dengan persentase 8 . Adapun siswa yang sangat tidak setuju sebanyak 0. D. Interpretasi Data Berdasarkan hasil pretest diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen 43.3 dan kelompok kontrol sebesar 43.3. Sedangkan hasil posttest diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 61.32 dan nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 53.2. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang diajarkan dengan metode inkuiri memiliki peningkatan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode belajar konvensional. Kedua kelompok tersebut berada pada distribusi normal. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pretest dan posttestnya. Pengujian persayaratan analisis pada kelasa eksperimen dan kelas kontrol menyatakan bahwa X 2 hitung ≤ X 2 tabel pada taraf kepercayaan 95 sebesar 11.07. Selain itu, baik kelompok eksperimen maupun kontrol bersifat homogen berdasarkan hasil uji pretest dan posttestnya. Hasilnya menyatakan bahwa X 2 hitung ≤ X 2 tabel dengan nilai X 2 tabel pada taraf kepercayaan 95 sebesar 3.841. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t, pada taraf kepercayaan 95 ɑ=0.05. hasil uji kesamaan dua rata-rata pretest dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok eksperimen dengan skor pretest kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai t hitnung sebesar -0,068 dan nilai t tabel 2.00. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa t hitnung t tabel. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak pada taraf kepercayaan 95. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan skor rata-rata kelompok kontrol. Sedangkan, uji kesamaan dua rata-rata posttest dilakukan untuk mengetahui apakah skor posttest kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran inkuiri akan sama dengan skor posttest kelompok kontrol yang menggunkann pembelajaran konvensional ceramah. Dari data diperoleh nilai t hitnung sebesar 13.68 dan nilai t tabel = 2.00. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa t hitnung ฀ t tabel. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 0.95 ɑ=0.05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dengan rata- rata skor posttest kelompok kontrol. Adapun respon siswa yang menggunakan pembelajaran inkuiri pada pokok bahasan unsur intrinsik naskah drama menyatakan bahwa mereka senang belajar dengan menggunakan pembelajaran inkuiri. Karena, dalam proses pembelajarannya siswa dapat ikut serta dalam mendapatkan informasi yang mereka butuhkan sesuai dengan indikator yang sebelumnya disampaikan oleh guru dengan cara bertanya ataupun memberikan pendapat. Mereka pun menyatakan bahwa materi drama yang dipelajari dapat lebih mudah dipahami. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respon yang positif terhadap penerapan pembelajaran inkuiri pada pokok bahasan unsur intrinsik naskah drama. Presentase tingkat kepuasan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11- 4.20. E. Pembahasan Sebelum dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri, kegiatan pembelajaran berpusat pada guru. Aktivitas siswa selama ini lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru. Pembelajran yang berpusat pada guru menyebabkan siswa lebih cepat merasa bosan dan kurang mampu mengemukakan dan mengaplikasikan ide dan kemampuannya pada saat belajar. Guru tidak banyak memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dengan cara belajar aktif dan inofatif sehingga hasil yang dicapai siswa pun tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dari hasil tes tulis di awal pembelajaran dan setelah dilakukan uji kesamaan dua rata-rata hasi pretest menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari hasil belajar bahasa Indonesia baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa pada kelompok penelitian memiliki kemampuan yang sama dalam memahami unsur-unsur intrinsik naskah drama. Pada pertemuan pertama aktivitas belajar siswa masih jauh dari harapan peneliti. Dalam diskusi kelompok, masih banyak siswa yang belum paham tentang apa yang harus mereka lakukan. Selain itu masih banyak siswa yang sibuk menggunakan waktu diskusi mereka untuk bercengkrama dan bercanda sehingga menganggu kelompok lain. Pada saat mempresentasikan hasil identifikasi pun hanya sedikit siswa yang berani mengungkapkan pendapat mereka. Hal tersebut terjadi karena selama ini mereka lebih banyak mendengarkan dan mencatat dalam proses pembelajaran. Peneliti terus membantu siswa dengan cara memberikan pertanyaan- pertanyaan dan motivasi sehingga kemauan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran pun meningkat. Terlihat sekali perubahan siswa pada proses belajar selanjutnya. Mereka terlihat lebih antusias mengikuti pelajaran dengan cara menyampaikan ide ataupun bertanya mengenai materi yang disampaikan. Penggunaan metode inkuiri pada kelompok eksperimen terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan unsur intrinsik naskah drama. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata posttest kelompok kesperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata posttest kelompok kontrol. Dari hasil uji kesamaan dua rata-rata posttest pun terbukti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Respon antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam proses pembelajaran pun berbeda. Dari pengamatan peneliti, siswa kelas eksperimen lebih aktif dalam proses pembelajaran, karena siswa diberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran. melalui pembelajaran inkuiri, siswa dapat menemukan dan membuktikan sendiri apa pengertian unsur intrinsik naskah drama, apa saja yang termasuk ke dalam unsur instrinsik naskah drama. Selain itu, dalam pembelajaran ini siswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur instrinsik yang terdapat di dalam naskah. Sedangkan siswa kelas kontrol hanya mendengarkan dan mencatat apa yang guru sampikan. Hal tersebut membuat pemahaman yang mereka dapatkan di kelas lebih cepat terlupakan dibandingan dengan cara kita mendapatkan pengetahuan melalui pecarian yang dilakukan sendiri pada saat proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemakaian metode pembelajaran inkuiri perlu kita tingkatkan. Karena berdasarkan hasil penelitian, metode pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa pada pokok bahasan unsur instrinsik naskah drama. Dapat disimpulkan pula bahwa terdapat pengaruh positif penerapan pembelajaran inkuiri terhadap tingkah laku siswa dalam proses pembelajaran pada pokok bahasan unsur intrinsik naskah drama.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa pada pokok bahasan unsur intrinsik naskah drama.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Diharapkan kepada guru bahasa Indonesia untuk mengembangkan rencana pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri sebagai metode pembelajaran yang dapat menarik minat siswa dalam belajar bahasa Indonesia pada pokok bahasan unsur intrinsik naskah drama. 2. Diharapkan kepada guru bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam menguasai beragam metode dan media pembelajaran yang dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa. 3. Penelitian ini masih sangat sederhana, sehingga apa yang dihasilkan dari penelitian ini bukan merupakan hasil akhir. Dengan segala keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, diharapkan dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA Amin, Moh. Mengajarkan IPA dengan Menggunakan Metode Discovery dan Inquiry. Jakarta: DEPDIKBUD, 1987. Amri, Sofa Khoiru, Iif. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inofatif dalam Kelas. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2010. Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006. ___________ . Prosedur Penelitian; Suatu Pendidikan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Atmadja, Djokro, dkk. Pendidikan Seni Drama; Suatu Pengantar. Surabaya: Usaha Nasional, 1985. Azhari, Akyas. Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Teraju, 2004. Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2010. Iskandarwasid dan Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008. Munadi, Yudi. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Ciputat: Gaung Persada Press, 2008. Purwanto, Ngalim. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana Pernada Media Group, 2008. Rahman S, Abdul. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana Pernada Media Group, 2008. Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Mula. Bandung: Alafabeta, 2009. Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran; Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group, 2010. ________ . Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2009. Somantri, Ating dan Ali Sambas. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Jakarta: Pustaka Setia, 2006. Subana, dkk. Statistika Pendidikan. Jakarta: Pustaka Setia, 2005. Suprijono, Agus. Cooperatif Learning; Teori Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009. Syaodih, Nana. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009. http: Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Inkuiri oleh Ida Bagus Putrayasa. Mei, 2011. Ida Farida, “Pengaruh Pndekatan Inkuiri Terbimbing structured inquiry terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Sub Konsep Difusi dan Osmosis di MAN 11 Lebak Bulus ”. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2005. Siti Rukoiyah, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Semarang pada Materi Pokok Segi Empat Melalui Metode Inkuiri Bersifat Open Ended Tahun Pelajaran 20062007”. Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2007. Wiwi Aliyah, “Pengaruh PembelajaranPenemuan Terbimbing terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Zat dan Wujudnya Studi Kasus MTs Al- Muawanah Curug-Tangerang ”. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar fisika siswa pada pokok bahasan gerak: penelitian kuasi eksperimen di SMK Bakti Idhata Cilandak Jakarta Selatanso

0 71 166

KONTRIBUSI PENGUASAAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK DRAMA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 SALAPIAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 4 23

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TRUTH AND DARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR DI SMA NEGERI 1 SILAEN.

9 32 15

PENGARUH MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 1 23

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE-UP TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR DI KELAS X SMA.

0 3 19

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BERPIKIR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 2 GEBANG KABUPATEN LANGKAT.

0 1 37

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 2 SEI BINGEI.

0 0 43

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR PPKN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 2 KECAMATAN PURBA.

0 1 33

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA : Studi eksperimen di Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Bandung.

0 3 54

Pembelajaran Sains Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Pada Pokok Bahasan Suhu dan Pemuaian.

0 0 50