4. Pengertian Drama
Berdasarkan etimologis istilah drama berasal dari kata dramoi bahasa Yunani yang berarti menirukan.
23
Istilah drama ini kemudian berkembang menjadi suatu cerita karangan yang dipertunjukkan di atas pentas oleh para
pelaku dengan perbuatan-perbuatan. Naskah drama adalah suatu cerita drama dalam bentuk dialog atau dalam bentuk tanya jawab antar pelaku. Sedangkan
penyajiannya melalui dialog dan gerak para pelaku dari sebuah panggung kepada penoton. Sama halnya dengan karya sastra lain seperti cerpen, novel, dan puisi,
drama pun dibentuk dari dua unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah hal-hal yang berada di dalam diri karya sastra drama
sedangkan unsur ekstrinsik adalah hal-hal yang berada di luar karya sastra yang meliputi latar belakang sosial, politik, dan sejarah penulisan naskah drama.
Drama merupakan karya sastra yang dipentaskan. Dalam pementasan drama didukung oleh tokoh, watak, dialog, latar, alur, pesan, dan amanat yang
merupakan unsur intrinsik dari drama. Tokoh merupakan seseorang yang menjadi pelaku cerita. Ciri khas drama berbentuk dialog. Dialog yang ditulis oleh
pengarang naskah drama adalah dialog yang akan diucapkan di atas panggung. Latar diciptakan untuk menggerakkan emosi penonton. Latar meliputi latar
tempat, waktu, dan ruang. Drama berisi konflik yang disajikan dalam bentuk dialog. Alur cerita merupakan rentetan peristiwa dari awal sampai akhir cerita.
Seseorang harus menjiwai watak tokoh sebelum memerankan drama. Ketika memerankan drama, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Setiap kata harus
23
Tjokroatmojo, Pendidikan Seni Drama: suatu pengantar, Surabaya: Usaha Nasional, 1985, h. 11
diucapkan dengan jelas. Gerak-gerik dan ekspresi wajah mimik sesuai dengan karakter tokoh yang diperankan.
C. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian pengaruh metode inkuiri terhadap hasil belajar siswa yang telah dilakukan oleh:
1. Ida Farida pada skripsi dengan judul Pengaruh Pendekatan Inkuiri
Terbimbing structured inquiry terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Sub Konsep Difusi dan Osmosis di MAN 11 Lebak Bulus. Diperoleh
kesimpulan bahwa terdapat pengaruh pendekatan inkuiri terstruktur struktured inquiry terhadap hasil belajar siswa pada sub konsep difusi
dan osmosis.
24
2. Wiwi Aliyah pada skripsi dengan judul Pengaruh Pembelajaran Penemuan
Terbimbing terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Zat dan Wujudnya Studi Kasus MTs Al-Muawanah Curug-Tangerang. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan, terjadi peningkatan hasil belajar pada konsep zat dan wujudnya. Skor rerata pretes sebelum dilakukan pembelajaran
penemuan terbimbing adalah 43,5 dan setelah dilakukan pembelajaran penemuan terbimbing, skor rerata postest menjadi 66 dengan N Gain
berada dalam kategori sedang 0,38. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
24
Ida Farida, Pengaruh Pndekatan Inkuiri Terbimbing structured inquiry terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Sub Konsep Difusi dan Osmosis di MAN 11 Lebak Bulus.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2005
belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya meningkat melalui pembelajaran penemuan terbimbing.
25
3. Siti Rukoiyah pada skripsi dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Semarang pada Materi Pokok Segi Empat Melalui Metode Inkuiri Bersifat Open Ended Tahun Pelajaran
20062007. Dapat disimpulkan bahwa Melalui metode pembelajaran inkuiri bersifat open ended dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
VII SMP Negeri 12 Semarang pada materi pokok segi empat. Peningkatan hasil belajar ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil tes evaluasi
pada setiap siklus. Pada siklus I nilai rata-rata kelasnya mencapai 75,5 dan siklus II meningkat menjadi 77,32. Sedangkan ketuntasan klasikal pada
siklus I yaitu 77,3 belum memenuhi indikator keberhasilan. Namun pada siklus II ketuntasan klasikal meningkat menjadi 86,4 dan sudah
memenuhi indikator keberhasilan.
26
D. Kerangka Berpikir
Salah satu penyebab kurangnya hasil belajar bahasa Indonesia di sekolah pada umumnya terletak pada penerapan metode pengajaran yang kurang tepat. Hal
ini menyebabkan peserta didik kurang aktif dan kurang termotivasi dalam proses pembelajaran. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan
25
Wiwi Aliyah, Pengaruh PembelajaranPenemuan Terbimbing terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Zat dan Wujudnya Studi Kasus MTs Al-Muawanah Curug-Tangerang.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010.
26
Siti Rukoiyah, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Semarang pada Materi Pokok Segi Empat Melalui Metode Inkuiri Bersifat Open Ended Tahun Pelajaran
2006200. Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2007.
menerapkan metode inkuiri karena inkuiri lebih menekankan pada keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Metode pembelajaran inkuiri dapat berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa. Hal ini disebabkan dalam pelaksanaan inkuiri peserta
didik dapat lebih aktif dan terlibat langsung dalam usaha memperoleh pengetahuan dan pemahaman teori-teori berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan. Keberhasilan metode pembelajaran inkuiri didukung oleh kemampuan
guru dalam bertanya dan bergantung pada motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, metode inkuiri dapat mempengaruhi
hasil belajar peserta didik.
E. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teoretis dan kerangka berpikir, maka hipotesis yang diajukan oleh penulis adalah Apakah ada pengaruh dari penerapan metode
pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa pada pokok bahasan unsur intrinsik naskah drama.
h = Tidak ada pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap hasil belajar
bahasa Indonesia siswa. h
a
= Ada pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa.