12. Menyebarkan informasi terbaru kilat
13. Menyebarkan informasi terseleksi
14. Membuat analisis kepustakaan
15. Membuat statistik pelayanan informasi kepada masyarakat.
Sedangkan menurut Sutarno 2006: 91 bentuk rill layanan perpustakaan antara lain :
1. Layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan yang di kehendaki
masyarakat pemakai 2.
Berorientasi kepada pemakai 3.
Berlangsung cepat waktu dan tepat sasaran 4.
Berjalan mudah dan sederhana 5.
Murah dan ekonomis 6.
Menarik dan menyenangkan dan menimbulkan rasa simpati 7.
Bervariatif 8.
Mengundang rasa ingin kembali 9.
Ramah tamah 10. Bersifat informatif, membimbing, dan mengarahkan tetapi tidak
bersifat menggurui 11. Mengembangkan hal-hal yang baru inovatif
12. Mampu berkompetisi dengan layanan dibidang yang lain 13. Mampu menumbuhkan rasa percaya bagi pemakainya dan bersifat
mandiri Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa variasi layanan yang ada di
perpustakaan bermacam-macam tergantung pada kemampuan perpustakaan untuk mengelola dan mengembangkan layanannya yang tentunya berorientasi pada
kebutuhan pengguna.
2.9.1. Sistem Layanan
Dalam penerapan layanan di perpustakaan diperlukan suatu sistem agar suatu layanan dapat berjalan dengan tertib. Menurut Sjahrial 2000 :97 bahwa “Pelayanan
perpustakaan dapat diberikan dengan sistem layanan terbuka dan dengan sistem pelayanan tertutup”. Jadi sistem pelayanan perpustakaan terbagi atas pelayanan
terbuka dan pelayanan tertutup. Sjahrial 2000 :17 juga menjelaskan bahwa “Pelayanan terbuka free atau
open access berarti bahwa si peminjam dapat melihat dan memeriksa sendiri buku yang dicarinya.”
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Yusup 1996 :135 bahwa : Sistem layanan terbuka adalah sistem yang memberikan kebebasan kepada
pengunjung untuk memasuki ruangan dan memilih sendiri koleksi yang di butuhkannya. Jadi pengunjung dapat melihat bahan pustaka, memilih, dan
mengambilnya sendiri dari rak buku . petugas hanya mengawasi dari jauh dan mencatat peminjamannya
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memberikan hak penuh kepada pemakai untuk langsung
mencari koleksi yang diinginkan di rak atau ruangan dimana dalam sistem layanan ini pengguna diizinkan masuk keruang koleksi untuk memilih langsung koleksi yang
dicari. Dalam sistem layanan terbuka terdapat keuntungan dan kerugian, menurut
Darmo 2001 :140 keuntungan dan kerugian sistem layanan terbuka antara lain: Keuntungan:
1 Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang di kehendaki dari jajaran koleksi
2 Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan.
3 Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak
ditemuka n 4 Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambil
bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa memberi tangggung jawab di bagiaan lain.
Kerugiaan 1 Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan jajaran
menjadi kacau karena ketika mereka melakukan browsing . buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara
tidak tepat
2 Ada kemungkinan buku yang hilang relative lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup
3 Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas atau mobilitas pemakai lebih leluasa
4 Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak
menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka.
Sedangkan menurut Sjahrial 2000: 18 kelemahan dari sistem layanan terbuka adalah “ Kemungkinan salah letak buku dalam rak lebih besar dari pada jika
pegawai perpustakaan yang mengambil buku petugas harus ditambah untuk membantu pengguna dalam mencari bahan yang diperlukan”
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan Lasa 1994:5-6 menyatakan bahwa keuntungan dan kelemahan layanan tertutup adalah
Keuntungan 1 Kartu-kartu katalog tidak segera rusak, karena sedikit yang
menggunakannya pada umumnya mereka langsung menuju ke rak buku untuk memilih sendiri
2 Menghemat tenaga. Sebab dalam sistem ini petugas tidak perlu mengambilkan, pustakawan hanya mencatat dan kemudiaan
mengembalikan buku-buku yang telah dibaca ditempat maupun yang dikembalikan hari itu.
3 Judul-judul buku yang diketahui dan dibaca lebih banyak 4 Akan segara diketahui judul buku yang sedang dipinjam, nama dan dan
alamat peminjam 5 Apabila calon peminjam tidak menemukan buku tertentu yang dicari,
maka saat itu pula dapat memilih judul lain yang relevan 6 Kecil sekali kemungkinan terjadi salah paham antara petugas dan
peminjam Kerugiaankelemahan
1 Frekuensi kerusakan lebih besar 2 Memerlukan ruangan yang lebih luas, sebab letak rak satu dengan yang
lain memerlukan jarak yang longgar 3 Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus
sering mengadakan reshelving 4 Pemula yang datang keperpustakaan, mencari buku sering bingung.
Dari ketiga pendapat di atas dapat diketahui keuntungan dan kelemahan dari sistem layanan terbuka dimana keuntungan yang paling tampak jelas adalah pemakai
akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan seain itu pengguna dapat lebih mandiri.
Sedangkan untuk kelemahan dari sistem layanan terbuka ini adalah kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan jajaran menjadi salah karena ketika mereka
melakukan browsing karena buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat.
Selain pelayanan terbuka ada juga pelayanan tertutup, Menurut Rahayuningsih 2007: 94 bahwa : “sistem layanan tertutup adalah sistem layanan
perpustakaan yang tidak memungkinkan pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan.”
Sedangkan menurut Lasa 1994:4 “ Sistem pinjam tertutup adalah suatu cara peminjaman yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil
Universitas Sumatera Utara
sendiri akan koleksi perpustakaan. Koleksi yang ingin dipinjam dapat dipilih melalui daftarkatalog yang tersedia. Koleksinya akan diambilkan oleh petugas.”
Dari kedua pengertiaan di atas dapat diketahui bahwa layanan tertutup adalah sistem layanan yang tidak mengijinkan pengguna mecari langsung buku ke rak akan
tetapi petugas yang mengambilkan buku yang diperlukan oleh pemakai. Dalam sistem pelayanan tertutup terdapat beberapa keuntungan dan
kerugiaan. Menurut Yusuf 1996: 137 keuntungan dan kerugiaan sistem pelayanan tertutup antara lain:
Keuntungan 1. Letak buku di rak selalu terpelihara karena pengambilan buku dilakukan
oleh petugas 2. Angka kehilangan bahan pustaka buku dapat ditekan dengan
memasukan slip buku yang dipinjam 3. Tidak memerlukan petugas khusus untuk mengawasi pengunjung
perpustakaan Kerugian
1. Pengunjung tidak akrab dengan bahan pustaka 2. Tidak puas memilih koleksi karena hanya lewat kartu katalog
3. Kartu katalog lekas rusak karena sering digunakan, berarti menambah
tugas untuk selalu memperbaiki kartu katalog 4. Banyak buku yang kurang dikenal oleh pengunjung sehingga tidak
pernah dipinjam. Sedangkan menurut Lasa 1994:4-5 keuntungan dan kelemahan sistem
layanan tertutup adalah: Keuntungan
1. Daya tampung koleksi lebih banyak karena jajaran rak satu dengan yang lain lebih dekat
2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak 3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibandingkan
dengan sistem terbuka 4. Tidak memerlukan meja baca diruang koleksi
Kerugiaan 1. Banyak energi yang terserap dibagian sirkulasi ini
2. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluar atau dipinjam 3. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya salah
pengertian antara petugas dan peminjam 4. Antrian meminjam maupun mengembalikan buku dibagiaan ini sering
berjubel . Keadaan ini berarti membuang waktu. Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa keuntungan dari sistem
layanan tertutup yakni koleksi atau jajaran buku teratur karena pengguna tidak langsung mencari buku ke rak melainkan dibantu oleh petugas, Kerusakan dan
Universitas Sumatera Utara
kehilangan koleksi lebih sedikit selain itu ada pula kerugiaan dari sistem layanan tetutup ini dimana pengunjung tidak mandiri sehingga pengunjung kurang mengenal
bahan pustaka atau koleksi yang ada diperpustakaan, Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluar atau dipinjam serta pemborosan waktu.
2.9.2. Jenis Layanan