Model Penelitian KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL

Muharrina Harahap : Mitologi Jawa Dalam Novel-Novel Kuntowijoyo, 2009

2.4 Model Penelitian

s t w t . u u t t t u u t t t u u r Bagan 1 : Model Penelitian q Budaya Jawa PenelitiPengamat Pengarang Novel-Novel Kuntowijoyo Pak Mantri, Abu Kasan Sapari, Wasripin Mitologi Representasi Nilai Budaya Filsafat - Hubungan manusia dengan Tuhan - Hubungan manusia dengan alam -Hubungan manusia dengan masyarakat - Hubungan manusia dengan orang lain - Hubungan manusia dengan diri sendiri - Sikap kosmologis - Pandangan hidup - Mitos-mitos masa kini - Metafisika - Epistemologi - Aksiologi Antropologi Sastra Muharrina Harahap : Mitologi Jawa Dalam Novel-Novel Kuntowijoyo, 2009 Keterangan: s : Hubungan langsung : Hubungan tidak langsung Model penelitian merupakan kerangka berpikir dari suatu penelitian. Kerangka pikir dari penelitian ini dimulai dengan paradigma budaya yang dikaitkan dengan budaya Jawa, khususnya mitologi. Pengarang yang menggunakan budaya Jawa yang berpusat di Solo dan Yogyakarta sebagai inspirasi untuk menciptakan novel-novel P, MPU, dan WdS memadukannya dengan keadaan dan situasi soaial, budaya, dan politik. Peneliti atau pengamat menginterpretasikan novel-novel Kuntowijoyo dalam bentuk mitologi, filsafat, dan representasi nilai budaya sebagai suatu kajian yang berkaitan dengan kebudayaan. Oleh karena hubungan realitas budaya Jawa dengan novel-novel Kuntowijoyo bukanlah hubungan langsung, maka untuk memahami mitologi, filsafat, dan representasi nilai budaya tersebut dipergunakan teori antropologi sastra dan semiotika. Mitologi Jawa yang merupakan struktur dari novel-novel Kuntowijoyo diamati secara totalitas dan dipadukan pada tokoh Pak Mantri, Abu Kasan Sapari, dan Wasripin, sehingga tergambarlah kedudukan mereka sebagai pusat dari struktur itu. Kemudian, tokoh-tokoh tersebut dihubungkan dengan tokoh-tokoh lainnya, sehingga tergambar sikap kosmologis masyarakat, pandangan hidup, dan mitos-mitos masa kini. Sementara itu, filsafat Jawa akan diuraikan pada tingkatan metafisika, epistemologi, dan aksiologi. Melalui tahapan-tahapan tersebut akan terlihat keutuhan filsafat Jawa. Representasi nilai budaya dikaitkan pada lima buah hubungan manusia yang paling mendasar yakni : hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan masyarakat, hubungan manusia dengan orang lain, dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Muharrina Harahap : Mitologi Jawa Dalam Novel-Novel Kuntowijoyo, 2009

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode hermeneutika. Metode hermeneutika sangat relevan untuk menafsirkan berbagai gejala, peristiwa, simbol, nilai yang terkandung dalam ungkapan bahasa atau kebudayaan lainnya, yamg muncul pada fenomena kehidupan manusia. Fenomena manusia tersebut antara lain berupa karya filsafat, simbol verbal yang berujud bahasa, atau simbol nonverbal, karya seni, tari- tarian, gamelan, ritual kepercayaan, pandangan hidup, upacara keagamaan, candi, etika, dan fenomena dalam kehidupan manusia lainnya Kaelan, 2005:80. Tujuan hermeneutika adalah untuk mencari dan menemukan makna yang terkandung dalam objek penelitian yang berupa fenomena kehidupan manusia, melalui pemahaman dan interpretasi. Prinsip hermeneutika menurut Schleimacher Kaelan, 2005:80, adalah untuk menangkap objective geist, yang terkandung dalam objek penelitian. Objective geist dapat pula diartikan sebagai makna yang terdalam, hakikat nilai yang terkandung dalam objek penelitian. Pada ruang lingkup kesusastraan, kebutuhan tentang hermeneutika sangatlah ditekankan karena tanpa interpretasi pembaca mungkin sulit mengerti dan memahami jiwa zaman pada saat kesusastraan itu diciptakan Nasution, 2007:60. Gadamer Selden, 1991:122, mengemukakan bahwa semua tafsiran kesusastraan masa lampau Muharrina Harahap : Mitologi Jawa Dalam Novel-Novel Kuntowijoyo, 2009