B. Keterbatasan Penelitian
Sumber data penelitian ini dikumpulkan berdasarkan metode kuesioner. Ada kemungkinan responden-responden penelitian menjawab item-item pertanyaan
pernyataan kurang sungguh-sungguh, meskipun hal tersebut telah diantisipasi oleh peneliti dengan memberikan arahan kepada para karyawan rumah sakit
agar kuesioner diisi berdasarkan kondisi yang sesungguhnya mereka alami. Keterbatasan lainnya adalah kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan
data bukan merupakan instrumen pengumpulan data yang sudah terstandar. Namun demikian peneliti telah berusaha menempuh prosedur penyusunan
kuesioner yang benar agar diperoleh kuesioner yang memiliki validitas isi.
C. Saran
Mempertimbangkan kesimpulan dan hasil penelitian ini, penulis menyadari sepenuhnya ada beberapa kelemahan dan keterbatasan yang masih harus
diperbaiki : 1.
Untuk Karyawan a.
Perlu meningkatkan kecerdasan emosionalnya dengan melatih diri secara terus menerus mengenali perasaan diri dan orang lain serta
mengatur dan mengelola emosi, mampu memotivasi diri, berempati dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain baik di lingkungan
kerja maupun lingkungan masyarakat karena hal tersebut bisa meningkatkan keberhasilan hidupnya.
b. Perlu meningkatkan locus of control yang lebih berorientasi pada
internal dengan sikap selalu optimis, percaya diri, berusaha sendiri tanpa bergantung penuh pada orang lain karena hal tersebut bisa mendukung
keberhasilan hidupnya. c.
Perlu meningkatkan pendidikan yang lebih berorientasi pada pendidikan tinggi dengan studi lanjut sesuai dengan bidang tugasnya,
kursus, dan mengikuti pelatihan-pelatihan yang bisa mengembangkan keterampilan karena hal tersebut bisa meningkatkan kinerja karyawan.
2. Untuk Rumah Sakit
a. Perlu membuat program pembinaan dan pelatihan guna meningkatkan
kecerdasan emosional karyawan dengan mengadakan seminar-seminar yang bertajuk tentang pengembangan kepribadian, retretrekoleksi,
kebiasaan berdiskusi, bekerja secara tim, dll. Oleh sebab hal tersebut mempunyai dampak positif pada peningkatan kinerja karyawan.
b. Perlu membuat program pelatihan dan pengalaman serta efek terapi
dengan memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti pelatihan mentalitas, membiasakan karyawan mengambil keputusan
sendiri, dan bertanggung jawab atas kesalahan, memberi semangat kepada karyawan bahwa keberhasilan kerja tergantung dari usaha
sendiri, memberi kepercayaan atas tugas dan tanggung jawab kepada karyawan, rotasi kerja, dll. Oleh sebab hal tersebut mempunyai dampak
positif terhadap peningkatan kinerja karyawan rumah sakit. c.
Perlu membuat program pengembangan dan pendayagunaan karyawan dengan memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti kursus,
studi lanjut, seminar, pelatihan manajemen rumah sakit yang diadakan oleh PERDHAKI, dll. Oleh sebab hal tersebut berdampak positif
terhadap peningkatan kinerja karyawan. 3.
Perlu juga ditambah variabel-variabel pemoderasi lain yang relevan dan berpengaruh terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan
kinerja karyawan, seperti kultur keluarga, lingkungan masyarakat, usia, lama berkerja, iklim, dll. Penelitian lanjutan perlu dilakukan dengan
rancangan penelitian yang lebih baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pustaka
Cooper, Robert K dan Ayman Sawaf. 1998. ”Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan Organisasi”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Departemen Kesehatan RI. 2004. ”Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan di Tingkat Propinsi, KabKota serta Rumah Sakit”. Jakarta:
DEPKES GE MOZAIK. Juni 2005. “Pentingnya Pendidikan Kecerdasan Emosional”.
http:ganeca.blogspirit.com Gibson. 1996. ”Organisasi Perilaku-Struktur-Proses”. Jakarta: Binarupa Aksara
Goleman, Daniel. 2001. ”Kecerdasan Emosi untuk mencapai Puncak Prestasi”.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Gujarati, Damodar N. 1995. “Basic Econometrics”. Singapore: McGraw–Hill. New
York Harvey, London dan John E. Exner, Jr. 1978. ”
Di
mensions of Personality”. John Wiley Sons. New York
Heidjrachman dan Suad Husnan. 1990. ”Manajemen Personalia”. Yogyakarta: BPFE
Henry Simamora. 1995. ”Manajemen Sumber Daya Manusia”. Yogyakarta: STIE YKPN
Indriantoro, Nur. 1993. “The Effects of Participative Budgeting on Job Performance and Job Satisfaction with Locus of Control and Cultural Dimensions a
Moderating Variables”. Accounting Development in Indonesia. No. 18. Tim Koordinasi Pengembangan Akuntansi Jakarta
Ig.Masidjo, 1995. “Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah”. Yogyakarta: Kanisius
John Soeprihanto. 2000. ”Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan”. Yogyakarta: BPFE
John Jung. 1978. ”Understanding Human Motivation”. A Cognitive Approach. Mc.Millan. New York
Kartini Kartono. 1992. ”Pengantar Ilmu Mendidik Teoritis”. Bandung: Mandar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kumpulan karangan Driyarkara. 1980. ”Driyarkara tentang Pendidikan”. Yogyakarta: Kanisius
Malayu, S.P.Hasibuan. 2002. ”Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Bumi Aksara
PERDHAKI. 1999. ”Pedoman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia di Pelayanan Kesehatan”. Jakarta
Robbins, Stephen. 1999. ”Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi”. Jakarta: Erlangga
Rotter , Julian B.
“Locus of Control”. http:www.ballarat.edu.aubsshpsychrot
____________ . 1964. “Clinical Psychology”. Prentice-Hall Inc. Englewood Cliffs. New Jersey
Sabarguna, MARS. 2003. ”Sumber Daya Manusia Rumah Sakit”. DIY: Konsorsium RSI Jateng
Santoso Soeroso. 2003. ”Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit”. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Sarwoko. 2005. “Dasar-dasar Ekonometrika”. Yogyakarta: Andi Offset Singgih Santoso. 2005. ”Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 12”.
Jakarta: PT. Elek Media Komputindo Sudjana. 1996. ”Metoda Statistik”. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2005. ”Statistik untuk Penelitian”. Bandung: CV. Alfabeta Suharsimi, Arikunto. 1990. ”Manajemen Penelitian”. Jakarta: Rineka Cipta
Weiner, Bernard. 1980. ”Human Motivation”. New York: University of California
LA Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 Sumber: LN 19896; TLN NO. 3390
Tentang: “SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL”. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Hal : Pengisian
Kuesioner
Kepada Yth. Para DokterPerawatKaryawan-karyawati
Di Tempat
Dengan hormat, Saya adalah mahasiswi Program Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Pengaruh Locus of Control, Jenis
Pekerjaan, dan Tingkat Pendidikan terhadap hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Kinerja Karyawan”. Bagi saya penelitian ini merupakan
kegiatan ilmiah wajib bagi mahasiswa dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan para dokter
perawat karyawan-karyawati di rumah sakit menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban Saudara hanyalah
semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu
aktivitas Saudara. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerjasamanya saya
mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, November 2006 Hormat saya,
Aluvicia Triningsih Peneliti
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER PENELITIAN
1. Kuesioner ini terdiri dari 3 tiga bagian
Bagian I : Identitas Responden Bagian II : Kecerdasan Emosional
Bagian III : Locus of Control
2. Kecerdasan Emosional
Dalam skala ini terdapat 30 pernyataan mengenai kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial seseorang dalam bekerja ataupun
dalam kehidupan sehari-hari. Pilihlah jawaban SS, S, TS, STS dengan
melingkari pada kolom yang telah disediakan.
Keterangan SS : jika Saudara sangat setuju dengan pernyataan.
S : jika Saudara setuju dengan pernyataan.
TS : jika Saudara tidak setuju dengan pernyataan. STS : jika Saudara sangat tidak setuju dengan pernyataan.
3. Locus of Control
Dalam skala ini ada 29 pernyataan untuk memperoleh arah bagaimana kejadian penting tertentu di masyarakat mempengaruhi orang. Setiap pernyataan terdiri
dari masing-masing pasangan dan hanya satu yang lebih Saudara percayai bahwa pernyataan tersebut lebih benar. Jangan pilih pernyataan semata-mata
Saudara pikir seharusnya benar atau seharusnya Saudara pilih. Ini adalah ukuran keyakinan pribadi, tidak ada yang benar atau salah. Mohon dipastikan bahwa
Saudara menjawab setiap pilihan yang disediakan. Lingkarilah jawaban Saudara a atau b untuk masing-masing pernyataan.
Bagian I Identitas Responden
Nama :
_________________________________________ Jenis Kelamin
: Laki-lakiPerempuan N.I.K.
: _________________________________________
Usia :
_________________________________________ Status
: KawinBelum
Kawin Pendidikan Terakhir
: SDSLTPSLTAD3S1S2 Jenis Pekerjaan
: _________________________________________ coret yang tidak perlu
Bagian II Kecerdasan Emosional
No Pernyataan Pendapat
1 Saya adalah orang yang dapat mengenali emosi dalam diri sendiri
misal: sikap tanggap terhadap situasi tertentuorang lain. STS TS S SS
2 Saya adalah orang yang tidak peka dengan emosi diri sendiri tidak
tahu sebabnya menjadi marah-marah. STS TS S SS
3 Saya adalah orang yang menyadari memiliki berbagai
kelebihankeunggulan yang dapat saya kembangkan. STS TS S SS
4 Saya menyadari bahwa diri saya memiliki berbagai
keterbatasankelemahankekurangan. STS TS S SS
5 Saya adalah orang yang memiliki keyakinan yang tinggi untuk
mencapai keberhasilan dengan kemampuan yang saya miliki. STS TS S SS
6 Saya merasa kurang percaya diri dan tidak memiliki kemampuan.
STS TS
S SS
7 Saya adalah orang yang dapat mengendalikan emosi dan dorongan
negatif misal: bermalas-malasan saat menyelesaikan tugas. STS TS S SS
8 Saya adalah orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan
keadilan dalam menjalankan suatu tugas. STS TS S SS
9 Saya adalah orang yang mau bertanggung jawab atas hasil-hasil
pekerjaan misal: hasil pekerjaan buruk . STS TS S SS
10 Saya adalah orang yang bosanan dengan tugas-tugas yang diberikan. STS
TS S
SS 11
Saya adalah orang yang mudah menyesuaikan diri dalam berbagai situasi lingkungan sekitar.
STS TS S SS 12
Saya adalah orang yang menyukai berbagai ide dan informasi baru yang positif.
STS TS S SS 13
Saya adalah orang yang dapat memotivasi diri saat kondisi terpuruk untuk suatu tujuan hidup di masa mendatang.
STS TS S SS 14
Saya adalah orang yang dapat memahami sasarantujuan kelompok dan dapat menyesuaikan sendiri dengan usaha-usaha yang dijalankan
kelompok. STS TS S SS
15 Saya adalah orang yang suka memanfaatkan kesempatan baik yang
diberikan kepada saya. STS TS S SS
16 Saya adalah orang yang selalu siap menanggung resiko kegagalan
atau mengatasi hambatan dalam usaha mencapai tujuan. STS TS S SS
17 Saya adalah orang yang dapat memahami orang lain seperti saya
memahami diri saya sendiri. STS TS S SS
18 Saya adalah orang yang cepat tanggap terhadap kebutuhan orang lain. STS
TS S
SS 19 Saya adalah orang yang bisa mengerti perasaan orang lain.
STS TS
S SS
20 Saya adalah orang yang tulus dalam memberikan pelayananbantuan
kepada orang lain. STS TS S SS
21 Saya adalah orang yang suka memberikan kesempatan kepada siapa
saja untuk meraih hasil yang lebih baik. STS TS S SS
22 Saya adalah orang yang bisa menarik perhatian, ketika berbicara di
depan umum. STS TS S SS
23 Saya adalah orang yang mampu menyampaikan pesan dengan jelas
dan meyakinkan. STS TS S SS
24 Saya mampu membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok serta STS
TS S
SS
orang lain. 25
Saya adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain melakukan hal yang saya harapkan.
STS TS S SS 26
Saya adalah orang yang memahami berbagai pendapat orang lain dan memberikan jalan pemecahan yang dapat diterima secara bersama.
STS TS S SS 27
Saya adalah orang yang terbuka untuk menerima pendapatmasukan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas.
STS TS S SS 28
Saya adalah orang yang mudah bekerja sama dengan siapa saja dalam suatu kelompok.
STS TS S SS 29 Saya adalah orang yang sulit bekerja sama dengan orang lain.
STS TS
S SS
30 Saya adalah orang yang dapat menciptakan suasana kompak dalam
suatu kelompok. STS TS S SS
Bagian III Locus of Control
No Pendapat
a Karyawan banyak mengalami masalah hidup karena atasan terlalu banyak menghukummenegur
mereka. 1
b Masalah yang dihadapi karyawan sekarang ini disebabkan karena atasan terlalu banyak memberi
kelonggaran. a
Banyak hal yang tidak menggembirakan dalam hidup karyawan disebabkan sebagian oleh nasib buruk.
2 b Nasib buruk karyawan adalah akibat kesalahan yang mereka buat sendiri.
a Salah satu penyebab utama perselisihan di tempat kerja adalah karena mereka tidak tertarik untuk
memahami orang lain. 3
b Akan selalu terjadi perselisihan di tempat kerja, meskipun mereka sudah berusaha keras untuk
mencegahnya. a
Dalam jangka panjang karyawan akan memperoleh penghargaan yang semestinya atas jasa- jasanya.
4 b
Sayangnya, penghargaan terhadap jasa-jasa karyawan seringkali tidak dipedulikan oleh rumah sakit, meskipun karyawan sudah berusaha sekuat tenaga.
a Pendapat bahwa atasan tidak adil dalam memberi penilaian hasil kerja terhadap karyawan adalah
tidak benar. 5
b Sebagian besar karyawan tidak menyadari penilaian hasil kerja mereka dipengaruhi oleh sesuatu
yang kebetulan saja. a Tanpa kesempatan baik karyawan tidak bisa menjadi pemimpin yang efektif.
6 b
Karyawan sesungguhnya memiliki kemampuan tetapi karyawan gagal menjadi seorang pemimpin, berarti karyawan tidak memanfaatkan kesempatan yang tersedia.
a Tidak peduli seberapa besar karyawan berusaha, tetap saja ada yang tidak menyukainya. 7
b Karyawan yang bisa menyukai orang lain adalah karyawan yang mengerti bagaimana berhubungan
dengan orang lain. a Faktor keturunan mempunyai peranan penting dalam menentukan kepribadian seseorang.
8 b Pengalaman dalam kehidupan seseoranglah yang menentukan menjadi seperti apa mereka.
a Saya sering mengalami apa yang akan terjadi benar-benar terjadi. 9
b Percaya pada takdir tidak pernah menghasilkan sesuatu yang baik bagi saya. a
Bagi seorang karyawan yang selalu siap bekerja, menganggap penilaian hasil kerja yang dilakukan oleh atasan adalah adil.
10 b
Seringkali penilaian hasil kerja cenderung tidak ada hubungannya dengan pekerjaan sehingga bekerja merupakan sesuatu yang tidak ada gunanya.
a Untuk sukses karyawan harus beusaha keras, dan kesuksesan bukan suatu keberuntungan. 11
b Memperoleh kesuksesan tergantung pada keadaan dan waktu yang tepat. a Karyawan yakin bahwa mereka dapat mempengaruhi keputusan-keputusan pimpinan rumah sakit.
12 b
Lingkungan kerja rumah sakit ini diatur oleh orang yang mempunyai kekuasaan dan tidak banyak yang bisa karyawan perbuat.
a Apabila saya membuat rencana, saya selalu yakin bahwa saya bisa menjalankan rencana tersebut. 13
b Tidak selalu bijaksana untuk merencanakan terlalu jauh ke depan karena banyak hal yang hanya
merupakan masalah untung atau nasib buruk saja. a Di lingkungan kerja rumah sakit ada orang-orang tertentu yang sama sekali tidak baik.
14 b Ada sesuatu yang baik pada diri setiap karyawan.