Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Subjek dan Objek Penelitian Variabel Penelitian dan Pengukuran

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kasus pada RSU St. Maria Pemalang dan RSU St. Maria Cilacap. Hasil penelitian hanya berlaku pada subjek dan objek yang diteliti. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini hanya berlaku pada kasus yang diteliti di tempat penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian dilakukan di dua rumah sakit yaitu RSU St. Maria Pemalang dan RSU St. Maria Cilacap. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian pada bulan November-Desember 2006.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah direktur, kepala bagian personalia dan seluruh karyawan RSU St. Maria Pemalang dan RSU St. Maria Cilacap. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah kinerja karyawan, kecerdasan emosional, locus of control, jenis pekerjaan, dan tingkat pendidikan. 26

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran

1. Variabel Kinerja Karyawan Kinerja karyawan employee performance merupakan tingkat terhadap mana para karyawan mencapai prestasi kerja sesuai dengan standar penilaian pelaksanaan pekerjaan karyawan. Pengukuran variabel kinerja karyawan didasarkan pada dokumen Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan yang dilakukan oleh pimpinan rumah sakit. 2. Variabel Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional merupakan kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain. Dimensi kecerdasan emosional, meliputi: 1 kesadaran diri, 2 pengaturan diri, 3 motivasi, 4 empati, 5 keterampilan sosial. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasinya: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Kecerdasan Emosional Pernyataan Dimensi Indikator Positif Negatif Kesadaran diri a. Pengenalan emosi dan efeknya b. Pengetahuan kekuatan diri c. Pengetahuan keterbatasan diri d. Keyakinan harga diri dan kemampuan sendiri 1 3 4 5 2 6 Pengaturan diri a. Pengelolaan emosi dan dorongan negatif b. Penghargaam terhadap norma kejujuran dan integritas c. Tanggung jawab atas kinerja pribadi d. Fleksibelitas terhadap perubahan 7 8 9 11 e. Keterbukaan diri terhadap ide-ide serta informasi baru 12 10 Motivasi a. Dorongan untuk menjadi lebih baik b. Penyesuaian diri terhadap sasaran kelompokorganisasi c. Kesiapan dalam memanfaatkan kesempatan d. Kegigihan dalam memperjuangkan kegagalan dan hambatan 13 14 15 16 Empati a. Pemahaman terhadap perasaan orang lain b. Tanggap terhadap kebutuhan orang lain c. Pengertian terhadap perasaan orang lain d. Kesiapsediaan dalam melayani e. Pemberian kesempatan untuk tumbuh melalui pergaulan 17 18 19 20 21 Keterampilan sosial a. Keterampilan melakukan persuasi b. Keterampilan dalam berkomunikasi c. Keterampilan dalam membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok serta orang lain d. Keterampilan memulai dan mengelola perubahan e. Negosiasi dan pemecahan silang pendapat f. Keterampilan menciptakan suasana terhadap sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan bersama g. Kerjasama dengan orang lain demi tujuan bersama h. Relasi dengan orang lain sebagai alat 22 23 24 25 26 27 28 30 29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pengukuran variabel kecerdasan emosional didasarkan pada indikator- indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam empat skala Likert, yaitu: Tabel 3.2 Skor Kecerdasan Emosional Pertanyaan positif Skor Pertanyaan negatif Skor Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1 Setuju 3 Setuju 2 Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4 3. Variabel Locus of Control Locus of control merupakan suatu keyakinan atau kepercayaan dari individu atas penentu hidupnya, yang terdiri dari locus of control internal dan locus of control eksternal. Dimensi locus of control mengacu pendapat Rotter meliputi status-recognition, dominance, independence, protection-dependency, love and affection, physical comfort. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasinya: Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Locus of Control Petanyaan Nomor Dimensi Indikator Internal Eksternal 1. Status- Recognition pengakuan status • Kebutuhan untuk dihargai • Keinginan untuk dianggap kompeten • Kesuksesan dalam berkarya 4a,5a,10a, 14a,14b, 23b 4b,5b, 10b, 23a 2. Dominance dominasi • Kebutuhan untuk mengontrol aktivitas orang lain • Kebutuhan untuk berkuasa 3a,12a,17b, 22a,24a, 24b 3b,12b, 17a,22b 3. Independence ketidaktergan • Keyakinan diri • Ketergantungan pada diri 9b,11a,13a, 15a,16b, 8a,8b,9a, 11b,13b, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tungan sendiriusaha sendiri 18b,21b, 25b,28a 15b,16a, 18a,21a, 25a,28b 4. Protection- dependency perlindungan- ketergantungan • Penghindaran diri terhadap frustasi dengan mencari perlindungan dan keamanan • Ketergantungan diri pada orang lain 2b,6b,7b, 19a,19b, 29b 1a,1b,2a, 6a,7a,19b 29a 5. Love and affection cinta dan kasih sayang • Kebutuhan untuk dicintai orang lain • Kehangatan, perhatian, cinta dan kasih sayang 20b,26a 20a,26b 6. Physical comfort kenyamanan fisik • Kebutuhan akan kepuasan fisik menghindari sakit, mencari kesenangan jasmani 27a,27b Pengukuran locus of control yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari instrumen yang pernah digunakan Indriantoro 1993 yang bersumber pada penelitian Rotter 1966. Instrumen tersebut mengukur locus of control pada skala dari 0 ekstrim internal sampai dengan 23 ekstrim eksternal. Pada penelitian ini item pertanyaan yang mengukur locus of control terdiri dari 29 pertanyaan. Dari 29 item, 23 item tersebut merupakan item yang mengukur locus of control sedangkan 6 item ditambahkan sebagai filler pengisi. Fungsi filler ini adalah untuk menyamarkan penggunaan pernyataan lain dalam instrumen tersebut. Instrumen dibuat dalam bentuk format pilihan, yaitu pernyataan internal berpasangan dengan pernyataan eksternal. Nilai atau skor nol 0 diberikan untuk pernyataan eksternal yang dipilih, dan skor satu 1 untuk pernyataan internal yang dipilih. Jika total skor locus of control responden tinggi, maka responden tersebut cenderung memiliki locus of control internal, dan sebaliknya jika skor total locus of control responden rendah, maka responden tersebut cenderung memiliki locus of control eksternal. Pengukuran locus of control pada penelitian didasarkan pada skala nominal. Skor 1 = locus of control internal, sedangkan skor 0 = locus of control eksternal. 4. Variabel Jenis Pekerjaan Dalam penelitian ini jenis pekerjaan yang dilakukan oleh rumah sakit diklasifikasikan menjadi empat yaitu tenaga medis, tenaga paramedis perawatan, tenaga paramedis nonperawatan dan tenaga nonmedis. Masing-masing mempunyai job description yang jelas dan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pengukuran variabel jenis pekerjaan: skor 4 = tenaga medis, skor 3 = tenaga paramedis perawatan, skor 2 = tenaga paramedis nonperawatan, skor 1 = tenaga nonmedis. 5. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan yang dimaksudkan adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang dimiliki oleh karyawan rumah sakit. Tingkat pendidikan digolongkan menjadi tiga yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pengukuran variabel tingkat pendidikan: skor 3 = pendidikan tinggi, skor 2 = pendidikan menengah, skor 1 = pendidikan dasar.

E. Populasi