Jadi perawatan pencegahan dilakukan setiap : 15 jam
86 jam
4.5 Analisa dan Pembahasan
Berdasarkan hasil pengolahan dari data-data yang ada, maka akan dapat diketahui bahwa :
1. Dari kondisi riil perusahaan, biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pemeliharaan yang didasarkan atas biaya down time corective dan biaya down
time preventive pada periode Januari 2009– Desember 2009 adalah sebesar Rp. 38.840.695,- dengan biaya pemeliharaan selama setahun untuk masing-
masing item, yang sesuai dengan tabel dibawah ini :
Tabel. 4.21 Biaya Pemeliharaan Kondisi Riil perusahaan dan metode Markov Chain periode Januari 2009 –Desember 2009.
Jenis Peralatan BPO Biaya Pemeliharaan
Kondisi rill perusahaan
Rata – rata waktu
kerusakan Biaya Pemeliharaan
Menggunakan metode Markov
Chain Perencanaan
Perawatan
Selco Rp. 20.133.087,5,-
25 hari Rp. 11.155.637,5,-
Dilakukan setiap 3 bulan
Holzma Rp. 11.837.237,5,-
23 hari Rp. 8.692.562,5,-
Dilakukan setiap 2 bulan
Rover Rp. 6.870.370,-
21 hari Rp. 2.539.745,-
Dilakukan setiap 2 bulan
Jumlah Rp.38.840.695,-
Rp. 22.387.945,-
X 12 bulan = 2,0 9 ≈ 2 bulan
=
Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah total biaya pemeliharaan kondisi rill perusahaan sebesar Rp. 38.840.695,- terdiri dari biaya
pemeliharaan mesin Selco sebesar Rp. 20.133.087,5,-, mesin Holzma sebesar Rp. 11.837.237,5,- , dan mesin Rover sebesar Rp. 6.870.370,-.
Kemudian dapat diketahui pula waktu rata – rata kerusakan mesin yaitu, pada mesin Selco sebanyak 25 hari, mesin Holzma sebanyak 23 hari, dan
mesin Rover sebanyak 21 hari. Dari tabel di atas dapat diketahui total biaya dengan metode Markov
Chain sebesar Rp. 22.387.945,- terdiri dari pemeliharaan mesin Selco sebesar Rp. 11.155.637,5
,-
dengan perencanaan perawatan setiap 3 bulan sekali, mesin Holzma sebesar Rp. 8.692.562,5,- dengan perencanaan perawatan setiap
2 bulan sekali, mesin Rover sebesar Rp. 2.539.745,- dengan perencanaan perawatan setiap 2 bulan sekali.
2. Setelah melakukan perhitungan dan pembahasan dari data di atas, metode Markov Chain memang benar-benar dapat diterapkan untuk menekan biaya
pemeliharaan yang didasarkan atas biaya down time corrective dan down time preventive pada PT. PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA , untuk
meminimumkan biaya pemeliharaan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan pemeliharaan mesin yang dapat mengurangi biaya
pemeliharaan yang dilakukan perusahaan berdasarkan biaya down time corective dan biaya down time preventive sebagai berikut :
1. Perencanaan perawatan peralatan Batching Plant Operation berdasarkan perhitungan perawatan pencegahan, sebagai berikut :
a. Perawatan pencegahan terhadap item Selco dilakukan setiap 2 bulan sekali untuk mencegah terjadinya kerusakan.
b. Perawatan pencegahan terhadap item Holzma dilakukan setiap 2 bulan sekali untuk mencegah terjadinya kerusakan.
c. Perawatan pencegahan terhadap item Rover dilakukan setiap 2 bulan sekali untuk mencegah terjadinya kerusakan.
2. Kondisi Rill biaya perawatan perusahaan adalah sebesar Rp.220.327.340,- dan setelah menggunakan metode Markov Chain menjadi Rp.113.033.946,- sehingga
terjadi penghematan sebesar Rp. 107.293.394 atau presentase sebesar 51,30.
Hal ini membuktikan bahwa metode Markov Chain memang dapat dipakai untuk meminimumkan biaya perawatan peralatan di perusahaan.