Tujuan Pemeliharaan LANDASAN TEORI

3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi tersebut. 4. Untuk mencapai tingkat biaya maintenance sehemat mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien keseluruhanya. 5. menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja. 6. Mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari perusahaan, dan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang terhemat. Sedangkan beberapa tujuan utama pemeliharaan untuk menunjang aktifitas dalam bidang perawatan menurut Supandi, 2000 hal 16 adalah : 1. memperpanjang waktu pengoperasian fasilitas indusri yang digunakan semaksimal mungkin, dengan biaya perawatan seminimum mungkin dan adanya proteksi yang aman dari investasi modal. 2. menyediakan biaya tertentu dan informasi – informasi lainnya yang dapat menunjang penuh dalam bidang perawatan. 3. menentukan metode evaluasi prestasi kerja yang dapat berguna untuk manajemen secara umum dan bagi pengawas supervisor perawatan khususnya. 4. membantu dalam menciptakan kondisi kerja yang aman, baik untuk bagian operasi maupun personil perawatan lainnya dengan menetapkan dan menjaga standart perawatan yang benar. 5. meningkatkan keterampilan para pengawas dan para operator perawatan melalui latihan.

2.4. Jenis-Jenis Kegiatan Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan yang dapat dilaklukan dalam suatu perusahaan berupa pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tidak terencana Sofjan Assauri, 1993, hal. 124. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada hubungan antara berbagai bentuk pemeliharaan dibawah ini : a. Preventive Maintanance Yang dimaksud dengan preventive maintanance adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan- kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi yang mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. Dengan demikian semua fasilitas produksi yang mendapatkan preventive maintanance lebih berkemungkinan akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang siap pakai untuk setiap operasi atau proses produksi pada setaiap saat, sehingga dapatlah dimungkinkan pembuatan suatu rencana produksi yang lebih tepat. Dalam prakteknya, preventive maintanance yang dilakukan oleh suatu perusahaan pabrik dapat dibedakan atas : Routine Maintanance, And Periodic Maintanance. Routine Maintanance adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara routine, misalnya setiap hari. Sebagai contoh dari kegiatan routine maintanance adalah pembersihan peralatan pabrik, pelumasan serta pengecekan isi bahan bakar dan mungkin termasuk pemanasan warming up daripada mesin-mesin selama beberapa menit sebelum dipakai produksi sepanjang hari. Sedangkan periodic maintanance adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara periodic atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap 1 minggu sekali, lalu meningkat setiap 1 bulan sekali dan akhirnya setiap 1 tahun sekali. Periodic Maintanance dapat dilakukan pula dengan memakai lamanya jam kerja mesin setiap 100 jam kerja mesin sekali, lalu meningkat setiap 500 jam kerja mesin sekali dan seterusnya. Jadi sifat kegiatan maintanance ini tetap berkala. Kegiatan periodic maintanance adalah jau lebih berat daripada kegiatan routine maintanance. Sebagai contoh dari kegiatan periodic maintanance adalah pembongkaran kalburator atau alat-alat lainnya di bagian sitsem aliran bensin, penyetelan katub-katub pemasukan dan pembangunan silinder mesin tersebut untuk penggantian pelor roda bearing, serta service dan overhaul besar ataupun kecil.

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN PERAWATAN MESIN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN.

0 4 12

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMALISIR BIAYA PEMELIHARAAN DI PT TUNAS MELATI PERKASA SIDOARJO.

7 10 133

PERENCANAAN PERAWATAN MESIN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DI CV SURYA ELECTRICAL GRESIK.

37 72 113

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MENGURANGI BIAYA PEMELIHARAAN DI PT. PHILIPS INDONESIA.

4 8 148

ANALISIS PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN POWER PACK PLANT DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PEMELIHARAAN DI PT. LASER JAYA SAKTI GEMPOL – PASURUAN.

0 3 124

PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE REABILITY MAINTENANCE(RCM II) PADA MESIN ANDI PTP 3013 DI PT. PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA.

5 12 104

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PERALATAN BATCHING PLANT OPERATION DENGAN METODE MARKOV CHAIN GUNA MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DI CV. PRIMADONA SNACK.

6 18 98

PERENCANAAN DAN PEMELIHARAAN PERALATAN BATCHING PLANT OPERATION DENGAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DI PT UNIVENUS - SIDOARJO.

17 37 88

KATA PENGANTAR - PERENCANAAN PEMELIHARAAN PERALATAN BATCHING PLANT OPERATION DENGAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DI PT PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA SIDOARJO

0 0 17

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMALISIR BIAYA PEMELIHARAAN DI PT TUNAS MELATI PERKASA SIDOARJO SKRIPSI

0 0 16