2.3. Tujuan Pemeliharaan
Sedangkan tujuan perawatan yang utama dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut Anthony Corder, 1988, hal. 3. :
1. Untuk memperpanjang usia kegunaan asset yaitu setiap bagian dari suatu
tempat kerja, bangunan dan isinya. Hal ini terutama penting dinegara berkembang, karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian. Di
negara-negara maju kadang-kadang lebih menguntungkan untuk ‘mengganti’ daripada ‘memelihara’.
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk
produksi Return Of Investment maksimum yang mungkin. 3.
Untuk menjamin operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unti cadangan, unit pemadam
kebakaran dan penyelamat dan sebagainya. 4.
Menjamin keselamatan orang atau personil yang menggunakan sarana tersebut.
Sedangkan menurut Sofjan Assauri tujuan utama dari fungsi maintenance Sofjan Assauri, 1993, hal: 124 adalah :
1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana
perusahaan. 2.
Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu.
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas
dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi
tersebut. 4.
Untuk mencapai tingkat biaya maintenance sehemat mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien keseluruhanya.
5. menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan keselamatan
para pekerja. 6.
Mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari perusahaan, dan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan
yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang terhemat.
Sedangkan beberapa tujuan utama pemeliharaan untuk menunjang aktifitas dalam bidang perawatan menurut Supandi, 2000 hal 16 adalah :
1. memperpanjang waktu pengoperasian fasilitas indusri yang digunakan
semaksimal mungkin, dengan biaya perawatan seminimum mungkin dan adanya proteksi yang aman dari investasi modal.
2. menyediakan biaya tertentu dan informasi – informasi lainnya yang dapat
menunjang penuh dalam bidang perawatan. 3.
menentukan metode evaluasi prestasi kerja yang dapat berguna untuk manajemen secara umum dan bagi pengawas supervisor perawatan
khususnya.