49 “validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi construct
validity validitas konstruksi dan content validity validitas isi. Instrumen yang harus mempunyai validitas isi content validity adalah instrumen yang
berbentuk test yang sering digunkan untuk mengukur prestasi belajar achievment dan mengukur efektif
itas pelaksanaan program dan tujuan”. Uji validasi konstruk dan isi untuk instrumen penelitian dilakukan
menggunakan teknik exspert judgement, yaitu dengan mengkonsultasikan dengan para ahli dan dilakukan perbaikan terhadap instrumen yang
digunakan.Setelah perbaikan dilakukan berdasarkan saran dari validator terhadap
instrumen maka instrumen siap diujicobakan. a. Analisis butir soal
Setelah perbaikan dilakukan berdasarkan saran dari validator terhadap instrumen evaluasi penguasaan analisis rangkaian listrik maka butir soal siap
diujicobakan. Data yang diperoleh dari hasil ujicoba perlu dianalisis untuk mengetahui karakteristik soal atau butir soal secara empiris.
Karakteristik butir soal dapat diketahui dengan teori tes klasik. Kualitas tes dalam teori klasik dapat ditentukan dengan indeks kesukaran dan daya pembeda.
Untuk memudahkan mengetahui taraf kesukaran dan daya pembeda digunakan alat bantu program komputer .
b. Validitas Instrumen
Pengujian validitas instrumen evaluasi aktivitas siswa dianalisisis menggunakan teknik Corrected item-Total Corellation. Analisis ini dilakukan
dengan cara mengkorelasikan masing masing skor item dengan skor total, dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi Duwi
Priyatno; 2008:21. Dikutip dari Duwi Priyatno 2008:22 rumus uji Corrected item- Total Corellation sebagai berikut :
50 ∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑
][ ∑ ∑
] Keterangan :
= skor item = skor total item dikurangi skor item
= banyaknya subjek Dalam penelitian ini untuk memudahkan mengetahui reliabilitas instrumen
digunakan alat bantu program komputer. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05.Jika r hitung ≥ r tabel uji 2 sisi dengan sig 0,05
maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total. Jika r hitung r tabel uji 2 sisi dengan sig 0,05 maka item pertanyaan tidak
berkorelasi signifikan terhadap skor total tidak valid.
c. Reliabilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas instrumen merupakan cara untuk mengetahui kehandalan sebuah instrumen penelitian, senada dengan Sugiyono 2012 : 173
instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama .
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dianalisisis menggunakan teknik Alpha Cronbach’s. Metode Alpha Cronbach’s sangat cocok digunakan pada
skor berbentuk skala misal 1-4,1-5 atau skor rentangan misal 0-20,0-50. Metode Alpha dapat juga digunkan pada skor dikotomi 0 dan 1 dan akan
menghasilkan perhitungan yang setara dengan menggunkan metode KR-20 dan Anova Hoyt Duwi Priyatno;2008:25. Dikutip dari Duwi Priyatno 2008:22 rumus
uji reliabilitas Alpha Cronbach’s. sebagai berikut :
51
∑
.
Keterangan : = skor item
= skor total item dikurangi skor item ∑
= banyaknya subjek = banyaknya subjek
Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05. Jika rhitung ≥ rtabel
berarti reliable , jika rhitung rtabel berarti tidak reliabel. Dalam penelitian ini untuk memudahkan mengetahui reliabilitas instrumen digunakan alat bantu
program komputer. Selain itu untuk mengetahui kehandalan atau realibilitas instrumen diperlukan interpretasi tingkat kehandalan, interpretasi tingkat
kehandalan dari instrumen menggunakan patokan sebagai berikut: Tabel 9. Interprestasi Keterandalan Instrumen Penelitian
No Besarnya
Interprestasi 1
Antara 0,800 – 1,00
Sangat Tinggi 2
Antara 0,600 – 0,800
Tinggi 3
Antara 0,400 – 0,600
Cukup 4
Antara 0,200 – 0,400
Rendah 5
Antara 0,000 – 0,200
Sangat Rendah Suharsimi Arikunto,2002: 245
G. Validitas Internal dan Eksternal
Validitas luar extraneous variables yang tidak dikontrol dapat mempengaruhi hasil penelitian. Suatu eksperimen dikatakan valid jika hasil yang
diperoleh hanya disebabkan oleh variabel bebas yang dimanupulasi,dan jika hasil tersebut dapat digenerelasikan pada situasi di luar setting eksperimental