15 rencana  belajar  siswa  terbuka,  mereka  sering  melibatkan  pengalaman  yang
konkret  sebagai  investigasi,  dan  sering  mengarahkan  siswa  menyelesaikan aktivitas produktif mereka, kombinasi dari pengalaman, belajar, dan tindakan.
4  Pembelajaran  Self –Directed.  Siswa  memilih  bagaimana  pencapaian  hasil
belajar  mereka  sendiri,  mereka  memutuskan  apa  yang  akan  mereka  pelajari dan
bagaimana mereka
mempelajarinya. Mereka
mendesign cara
belajar,aktivitas  mereka  sendiri  dan  menulis  peraturan  atau  proposal  yang menjadi  kontrak  dengan  guru  dan  yang  lain  tentang  apa  yang  akan  mereka
dapatkan,  jadwal  yang  harus  mereka  ikuti,  dan  level  keunggulan  yang  akan mereka  cari.  Guru  membuat  kerangka  acuan  kerja  untuk  penilaian,  sistem
untuk membimbing kemajuan siswa, dan prosedur prosedur untuk diikuti. Siswa  membutuhkan  dukungan,  feedback,  dan  bantuan  untuk  berhasil
dalam  Self  Directed  Learning.  Itu  diberikan  lewat  dukungan  sosial  dari  teman sebaya, ataupun pertemuan dengan guru. Dalam Self Directed Learning, motivasi
menjadi kritis, siswa harus menemukan inti minat yang menjanjikan dan mengejar secara antusias nilai-nilai dan janji mereka untuk masa depan.
d.  Tingkatan Pembelajaran Self-Directed
Samuel  A.  Malone  2003  :124  -125  memaparkan  tingkatan  pencapaian pada pembelajaran Self-Directed sebagai berikut :
1  Peserta  didik  dengan  tingkat  Pembelajaran  Self-Directed  rendah  Learners Low  in  Self-Direction,  karena  kurangnya  kematangan  dan  pengetahuan
subjek,  peserta  didik  ini  perlu  perhatian  total  pelatih  atau  guru.  Misalnya, pekerja baru.
16 2  Peserta didik dengan tingkat Pembelajaran Self-Directed sedang Moderately
Self-Directed  Learners,  peserta  didik  termotivasi  dan  percaya  diri  tetapi masih perlu masukan yang signifikan dari pelatih karena mereka tahu sedikit
tentang subjek. 3  Peserta  didik  dengan  tingkat  Pembelajaran  Self-Directed  menengah
Learners  Who  are  Intermediate  in  Self-Direction,  peserta  didik  memiliki keduanya  yaitu,  keterampilan  dan  pengetahuan  dasar,  melihat  diri  mereka
yang  mampu  menjelajahi  subjek  lebih  lanjut  dengan  bimbingan  pelatih mereka.
4  Peserta  didik  dengan  tingkat  Pembelajaran  Self-Directed  tinggi  Learners High in Self-Direction , peserta didik ini memiliki keduanya yaitu, percaya diri
dan  bersedia  atau  mampu  merencanakan,  melakukan,  dan  mengevaluasi pembelajaran  mereka  sendiri  dengan  atau  tanpa  bantuan  pelatih.  Pelatih
menjadi fasilitator pembelajaran
e.  Ciri – Ciri Belajar Mandiri
Haris  Mudjiman  2007:14  menjelaskan  ciri –  ciri  belajar  mandiri,  sebagai
berikut: 1  Kegiatan bersifat mengarahkan diri sendiri
2  Pertanyaan  yang  timbul  dalam  proses  pembelajaran  dijawab  sendiri  atas dasar pengalaman, bukan mengharapkan jawaban orang lain.
3  Tidak mau di dekte karena tidak mengharapkan secara terus menerus diberi tahu what to do.
4  Orang dewasa mengharapkan immediate application dari apa yang dipelajari dan tidak dapat menerima delayed application.
17 5  Lebih  senang  problem
–  centered  learning  dari  pada  Constectual  Teaching Learning.
6  Lebih  senang  partisipasi  aktif  dari  pada  partisipasi  pasif  dari  mendengarkan guru.
7  Selalu  memanfaatkan  pengalaman  yang  telah  dimiliki  karena  sebagai  orang dewasa mereka tidak datang belajar.
8  Lebih  menyukai  collaborative  learning,  karena  belajar  dengan  tukar pengalaman dengan sama-sama orang dewasa menyenangkan.
9  Perencanaan  dan  evaluasi  belajar  lebih  baik  dilakukan  dalam  batas tertentu bersama antara siswa dan gurunnya.
10  Belajar harus berbuat, tidak hanya dengan mendengarkan dan menyerap.
f. Indikator Belajar Mandiri.