Desain Penelitian METODE PENELITIAN

36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimental semu Quasi-Experimental Design. Wierstuma 1991:99 dalam Emzir 2012:63-64 mendefinisikan eksperimen sebagai situasi penelitian yang sekurang – kurangnya satu variabel bebas, yang disebut sebagai variabel eksperimental, sengaja dimanipulasi oleh peneliti. Gay 1981 dalam Emzir 2012:63-64 menyatakan bahwa metode penelitian eksperimental merupakan satu-satunya metode penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal. Dalam penelitian pendidikan variabel yang biasa dimanipulasi termasuk metode pengajaran, jenis penguatan reinforcement, pengaturan lingkungan belajar, jenis materi belajar, dan ukuran kelompok belajar Emzir, 2012 : 64. Metode pengajaran dalam penelitian ini yang dimanipulasi adalah metode pengajaran konvensional digantikan dengan metode pengajaran pembelajaran Self-Directed, dan digunakan media berbasis lectora dan website sebagai penguatan. Desain eksperimental semu Quasi-Experimental Design terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah noneequivalent control group design, desain rangkaian waktu the time-series design, desain berimbang conterbalanced design, dan desain faktorial factorial design. Penelitian ini menggunakan jenis eksperimental semu Quasi-Experimental Design dengan desain faktorial factorial design. 37 Tujuan dari desain faktorial adalah untuk menentukan apakah efek suatu variabel eksperimental dapat digeneralisasikan lewat semua level dari suatu variabel kontrol, atau apakah efek tersebut khusus untuk level khusus dari variabel kontrol Emzir; 2012:107. Desain faktorial melibatkan beberapa variabel bebas dan sekurang kurangnya satu yang dimanipulasi oleh peneliti, istilah faktorial adalah desain yang disusun melibatkan beberapa faktor dan setiap faktor memiliki dua atau lebih tingkatan, dalam penelitian ini menggunkan desain faktorial 2 x 2, faktor pertama adalah metode pembelajaran dan faktor kedua adalah media pembelajaran. Faktor metode pembelajaran memiliki dua tingkatan karena menggunakan dua media pembelajaran yang berbeda, yaitu media lectora dan website, dan sebagai atribut kontrol terdapat variabel penguasaan analisis rangkaian listrik dan aktivitas siswa sebagaimana diilustrasikan dalam Tabel 2 dan 3 berikut. Tabel 2. Desain Penelitian Variabel Pretest Perlakuan Postest Eksperimen E 1 X E 2 Kontrol K 1 K 2 Tabel 3. Desain Faktorial Kelas Exsperimen Variabel Eksperimental Jenis Pembelajaran Self-Directed Variabel Terikat Lectora Website Penguasaan Analisis Rangkaian Listrik Kelompok 1 Kelompok 2 Aktivitas Siswa Kelompok 3 Kelompok 4 Berdasarkan ilustrasi di atas, penelitian ini memiliki empat kelompok, setiap kelompok mewakili kombinasi satu level dari satu faktor dan satu level dari faktor 38 lain. Dengan demikian kelompok 1 terdiri dari siswa yang menggunakan media pembelajaran lectora dan aspek penguasaan analisis rangkaian listrik, kelompok 2 terdiri dari siswa yang menggunakan media pembelajaran website dan aspek penguasaan analisis rangkaian listrik, kelompk 3 terdiri dari siswa yang menggunakan media pembelajaran lectora dan aspek aktivitas siswa, dan kelompok 4 terdiri dari siswa yang menggunakan media pembelajaran website dan aspek aktivitas siswa. Penelitian yang dilakukan terbagi menjadi dua proses, proses pertama adalah proses perbandingan antara pembelajaran pembelajaran Self-Directed dengan pembelajaran konvensional. Proses kedua dilakukan dengan membandingkan antara pembelajaran pembelajaran Self-Directed yang menggunakan bantuan media pembelajaran serta aspek penguasaan analisis rangkaian listrik dan aktivitas siswa. Untuk mengambil data menggunakan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN DI SMK N 1 LUBUK PAKAM.

0 1 21

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARANCOOPERATIVE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MENGUASAI TEORI DASAR ELEKTRONIKA(MTDE) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN,KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK SWASTA KARYAA.

0 3 16

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI RANGKAIAN DIGITAL DASAR PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 3 SEMARANG.

0 2 100

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA (PKDLE) BERBASIS ANDROID UNTUK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN DI SMK.

1 7 145

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI ANALISIS RANGKAIAN RLC SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 4 109

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

3 12 227

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN RANGKAIAN LISTRIK UNTUK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TITL SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 146

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA MATA PELAJARAN RANGKAIAN DASAR LISTRIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TITL SMKN 1 SEDAYU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TEKNIK THINK-PAIR-SHARE.

0 1 182

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PLERET.

0 0 194

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PLERET.

0 0 194