20
c. Indikator Penguasaan Analisis Rangkain Listrik
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran penguasaan analisis rangkaian listrik pada peserta didik ialah dengan mengetahui garis-garis besar indikator
yang dikaitkan dengan jenis kompetensi yang ingin diukur. Berikut tabel indikator kompetensi analisis rangkaian listrik ranah kognitif.
Tabel 1. Indikator Kompetensi Analisis Rangkaian Listrik Kompetensi
Dasar Indikator
Menganalisis rangkaian
listrik arus bolak-balik
1. Pembangkitan tegangan AC dijelaskan berdasarkan hukum sonusoida
2. Macam-maam harga tegangan dan arus AC dijelaskan berdasarkan prinsip pembangkitan
tegangan AC 3. Resistansi, reaktansi dan impedansi dirumuskan
berdasarkan rangkian kapasitif dan rangkaian induktif 4. Hubungan seri dan hubungan parelel dianalisis
sesuai dengan hukum ohm 5. Macam-macam daya rangkaian AC dapat dihitung
dari hukum kelistrikan 6. Konversi daya, usaha dan energi dirumuskan
berdasarkan rangkaian listrik 7. Faktor daya dirumuskan berdasarkan rangkaian
listrik Diadopsi dari silabus rangkaian listrik DKK-011-1,2013
4. Aktivitas Siswa
Aktivitas adalah keaktifan, kegiatan, kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan di tiap bagian di dalam perusahaan KBBI,2003. Aktivitas
yang dilakukan peserta didik merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pencapaian akhir proses pendidikan berupa perubahan tingkah laku siswa.
Aktivitas belajar dilihat dari perubahan perilaku siswa. Bentuk perubahan perilaku sebagai hasil belajar dapat bersifat fungsional-struktural, material-substansial,
dan behavioral Abin Syamsuddin Makmun, 2003:167. Dalam konteks pembelajaran menggunakan metode Pembelajaran Self-Directed, aktivitas belajar
21 dan perubahannya memiliki indikator yang dapat diukur melalui cara-cara
tertentu. Sardiman 2001:4 berpendapat bahwa belajar adalah berbuat, berbuat
untuk mengubah tingkah laku, sehingga melakukan kegiatan. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas yang bersifat fisik maupun mental
. Aktivitas mengajar
merupakan peranan guru dalam menjalin komunikasi dan menyelenggarakan proses pembelajaran dan memerikan pengalaman. Pengalaman diperoleh siswa
jika siswa berinteraksi dengan lingkungan dalam konteks aktivitas. Guru dapat membantu siswa dalam belajar tetapi guru tidak dapat belajar untuk siswa artinya
guru hanya terbatas sebagai fasilitator bagi siswa. Proses belajar mengajar seyogyanya siswa yang berperan untuk membangun pengetahuannya sendiri dan
guru berperan sebagai fasilitator serta menciptakan proses pembelajaran yang kondusif dan bermakna.
Oemar Hamalik 2001:11 berpendapat bahwa aktivitas memiliki peran dan besar nilainya bagi pembelajaran karena , 1 Siswa mencari pengalaman sendiri
dan langsung mengalaminya. 2 siswa berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral. 3 aktivitas dapat memupuk
kerjasama yang harmonis antar siswa. 4 Siswa bekerja berdasarkan keinginan dan kemampuan sendiri. 5 Meningkatkan disiplin secara wajar dan suasana
belajar menjadi suasana demokratis. 6 Mempererat hubungan sekolah dengan masyarakat dan guru dengan orang tua. 7 Proses pelajaran diselenggarakan
secara relitis dan kongkret, sehingga mengembangkan pemahaman, berfikir kritis serta meminimalisir verbalitas. 8 Pembelajaran disekolah sesuai dengan
aktivitas dalam kehidupan masyarakat.
22 Tujuan yang diharapkan dari kegiatan pembelajaran self-directed adalah
peningkatan kemampuan siswa pada aspek kognitif. Pelaksanaan proses pembelajaran lebih memfokuskan pada proses perubahan perilaku siswa selama
kegiatan Pembelajaran Self-Directed yaitu untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Jika hal itu terus dilakukan maka siswa menjadi terlatih atau ia mampu
menguasai kemandirian belajar. Berdasarkan beberap penejlasan ahli dapat disimpulkan bahwa aktivitas
adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan siswa baik disekolah maupun dlingkungan sekitar yang mendukung kegiatan yang melibatkan fisik dan mental.
Perubahan aktivitas belajar dalam Pembelajaran Self-Directed mengacu pada perubahan kemandirian belajar siswa yang mencakup indikator berupa: 1
Kesadaran dalam belajar mandiri. Kesadaran diartikan bahwa siswa mengerti bahwa belajar merupakan kebutuhan mereka.2 Perencanaan dalam proses
pembelajaran, siswa dapat mendesain kegiatan belajar yang mereka harapkan.3 Tujuan belajar, setiap siswa memiliki target yang mereka harapkan.
4 Kedisiplinan dalam belajar, siswa mulai untuk mengatur jadwal belajar mereka dan mengerjakan setiap tugas yang diberikan.5 Rasa percaya diri terhadap diri
sendiri. Pembelajaran yang dilaksanakan dapat memicu sikap percaya diri siswa sehingga siswa tidak lagi menggantungkan kepada orang lain. 6 Kerja keras
yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Siswa terpacu untuk belajar secara maksimal untuk mendapatkan target yang mereka inginkan.7 Sifat original yang
timbul dalam proses pembelajaran. Sifat original merupakan sifat yang dimiliki oleh masing masing individu. Penerapan Pembelajaran Self-Directed diharapkan
mampu meningkatkan kemampuan self-maping siswa khususnya sifat positif.
23 Sifat positif dapat berupa kejujuran siswa dalam mengerjakan soal tes, mampu
mengendalikan diri dalam situasi dan kondisi yang berbeda, serta memiliki rasa optimis.
5. Media Pembelajaran