dalam mengembangkan pertanyaan tentang berbagai topik dan siswa juga bisa menilai hasil belajar mereka sendiri.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa, keaktifan siswa, dan keterampilan guru dalam pem-
belajaran membaca. Selain itu guru juga menjadi lebih kreatif dalam melaksanakan pembelajaran membaca. Dengan demikian hasil belajar mata pelajaran Bahasa
Indonesia akan meningkat. Dari uraian latar belakang di atas, peneliti akan mengaji masalah tersebut
melalui Penelitian Tindakan Kelas PTK berjudul “Peningkatan Keterampilan Mem-
baca Pemahaman melalui Strategi KWL pada Siswa Kelas V-A SDN Sekaran 01 ”.
1.2 RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan per- masalahan sebagai berikut: Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran
Bahasa Indonesia melalui strategi KWL pada siswa kelas V-A SDN Sekaran 01? Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
1 Apakah melalui strategi KWL dapat meningkatkan keterampilan guru dalam
pembelajaran membaca pemahaman pada kelas V-A SDN Sekaran 01? 2
Apakah melalui strategi KWL dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas V-A SDN Sekaran 01?
3 Apakah melalui strategi KWL dapat meningkatkan keterampilan membaca
pemahaman pada siswa kelas V-A SDN Sekaran 01?
1.2.2 Pemecahan Masalah
Dari rumusan masalah tersebut maka alternatif tindakan yang dapat dila- kukan adalah dengan melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan membaca dengan
menerapkan strategi KWL. Rahim 2005:43 menjelaskan tahapan-tahapan KWL sebagai berikut:
Tahap 1: What I know K, merupakan kegiatan curah pendapat. Guru memulainya dengan mengajukan pertanyaan seputar topik untuk menggali penge-
tahuan dan pengalaman siswa. Siswa mengungkapkan apa yang telah diketahui dan mencatatnya. Selanjutnya guru menuliskan tanggapan siswa di papan tulis. Kemudian
guru bertanya tentang jenis informasi yang sedang disajikan. Setelah itu guru menyuruh siswa memikirkan kemungkinan kategori yang lain dan membacakannya.
Tahap 2: What I want to learn W, guru menuntun siswa menyusun tujuan khusus membaca dengan cara memformulasikan pertanyaan-pertanyaan yang tidak
konsisten, pertentangan informasi dan khususnya menimbulkan gagasan-gagasan. Pertanyaan tersebut kemudian disajikan sebagai tujuan membaca.
Tahap 3: What I have learned L terjadi setelah membaca. Siswa mencatat informasi yang telah mereka pelajari dan mengidentifikasikan pertanyaan yang belum
terjawab. Dalam kegiatan ini guru membantu siswa mengidentifikasi pertanyaan yang belum terjawab. Dengan cara ini guru memberikan penekanan pada tujuan membaca
untuk memenuhi rasa ingin tahu pribadi siswa. Informasi-informasi yang telah
diketahui siswa dicatat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada tahap dua, yaitu tujuan membaca. Setelah tujuan membaca tercapai, siswa dapat memilih apakah
siswa tersebut ingin melanjutkan dengan menambah dan memperdalam penge- tahuannya atau sudah cukup puas dengan informasi yang telah diperolehnya.
Selain tiga tahap pokok di atas, strategi KWL memiliki satu tahap lagi yang perlu guru perhatikan, yaitu tahap pascabaca atau tahap tindak lanjut. Pertanyaan-
pertanyaan yang tidak dapat siswa jawab dalam tahap tindak lanjut akan dibahas bersama dan didiskusikan antara guru dengan siswa. Selanjutnya guru melaksanakan
tanya jawab dengan siswa mengenai isi bacaan yang telah siswa baca. Dalam pem- belajaran menggunakan strategi KWL guru harus menggunakana keterampilan dasar
mengajar yang ia miliki secara optimal. Supaya kegiatan curah pendapat dapat ber- jalan dengan baik, sesuai langkah-langkah dalam strategi KWL.
1.3 TUJUAN PENELITIAN