Ketiga teori tersebut merupakan teori belajar yang mendasari penerapan strategi KWL dalam pembelajaran. Teori konstruktivisme yang menyatakan bahwa
siswa harus mampu membangun dan menemukan sendiri pengetahuannya merupakan dasar dari kegiatan curah pendapat dalam pembelajaran menggunakan strategi KWL.
Pada kegiatan curah pendapat, siswa harus mampu menentukan sendiri informasi yang telah mereka miliki sebelum membaca, kemudian menyusun tujuan dari
membaca ke dalam bentuk ramusan pertanyaan. Sedangkan teori kognitif mengatakan bahwa perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan
interaksi aktif anak dengan lingkungan dan pengetahuan datang dari tindakan. Pada tahap what I have learned, siswa harus mampu menghubungkan antara pengalaman
pribadinya dengan pengetahuan baru yang diperolehnya pascabaca. Siswa yang memiliki perkembangan kognitif yang baik, akan mampu menerima informasi baru
dengan baik pula. Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Sesuai dengan teori
behavioristik, dengan penerapan strategi KWL siswa dapat belajar dari pengalaman dan pengetahuan yang telah dimilik sebelumnya, untuk dihubungkan dengan
informasi baru yang didapat. Akibatnya siswa akan lebih menghargai pengalaman dan pengetahuan yang baru mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian tentang strategi membaca KWL sebelumnya pernah dilakukan oleh Maulidah 2011, dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Ke-mampuan
Membaca Pemahaman melalui Strategi KWL Know - Want - Learned Pada Siswa Kelas III MIN Beji Kabupaten Pasuruan. Melalui strategi KWL, penelitian Ucik
menunjukkan hasil yang positif, yaitu terjadinya peningkatan kemampuan siswa dalam memahami suatu bacaan yang ditandai dengan presentase ketuntasan hasil
membaca pemahaman siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan. Hasil peningkatan ini terlihat dari hasil membaca pemahaman siswa, keaktifan, minat dan
motivasi pada pada setiap siklus. Pada pembelajaran siklus I pertemuan pertama ketuntasan belajar meningkat mencapai 67,7. Pada pembelajaran siklus II secara
klasikal mencapai ketuntasan belajar mencapai 93,5. Simpulan penelitian ini adalah aktivitas siswa, aktivitas guru, dan pemahaman siswa tentang isi bacaan dapat
ditingkatkan dengan menggunakan strategi membaca KWL. Cahyaningtyas 2011 berjudul Penerapan Strategi KWL Know, Want, And
Learn Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas III SDN Banjarsengon 02 Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 20112012. Hasil
penelitiannya menunjukkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada tahap prasiklus nilai rata-rata siswa 51,9 pada siklus I setelah diterapkan strategi KWL
terjadi peningkatan hasil belajar, nilai rata-rata siswa 67,5 dan pada siklus II nilai rata-rata siswa 84,3.
Kedua penelitian di atas menunjukkan bahwa dengan menerapkan strategi KWL dapat memperoleh hasil yang positif. Kajian empiris tersebut merupakan
pendukung bagi peneliti bahwa penerapan strategi KWL dapat meningkatkan
keterampilan mengajar guru, aktivitas siswa, dan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V-A SDN Sekaran 01.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Pembelajaran membaca yang terjadi di kelas V-A SDN Sekaran 01 Sema-rang masih belum optimal. Pada saat mengajar guru belum menggunakan strategi
membaca yang tepat. Sehingga siswa belum mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan menerapkan strategi KWL peneliti berharap dapat
meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca pemahaman. Bagan kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Guru belum menggunakan strategi yang variatif
dalam pembelajaran membaca pemahaman. 2.
Siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran membaca.
3. Hasil belajar siswa kurang, sebagian besar siswa
memperoleh skor di bawah KKM.
Kondisi Awal
Dilaksanakan dengan langkah-langkah pembelajaran dengan strategi pembelajaran KWL. Langkah pembelajaran:
1. Guru menghidupkan latar belakang pengetahuan siswa dan
minat siswa pada suatu topik know. 2.
Siswa menyusun tujuan khusus dari kegiatan membaca want. 3.
Siswa menuliskan pengetahuan yang diperoleh pascabaca learn.
Tindakan
Kondisi Akhir
1. Guru menggunakan strategi membaca KWL, sesuai dengan
permasalahan di kelas. 2.
Aktivitas membaca siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran di kelas meningkat.
3. Hasil belajar siswa meningkat, nilai siswa mencapai KKM
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN