Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Jenis-Jenis Membaca

merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam membaca. Semakin jelas tujuan seseorang dalam membaca semakin mudah orang tersebut dalam memahami isi bacaan. Namun demikian, tidak hanya tujuan yang jelas dalam kegiatan membaca yang dapat mempengaruhui kualitas membaca seseorang. Lebih dari itu, terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca seseorang.

2.1.11 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca

Arnold dalam Rahim, 2005:16 menjelaskan banyak faktor yang mem- pengaruhi kemampuan membaca permulaan maupun membaca lanjut pemahaman antara lain faktor fisiologis, faktor intelektual, faktor lingkungan, dan faktor psikologis. Sama halnya dengan pendapat di atas Ebel dalam Harras, 1998: 18-19 mengemukakan faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kemampuan pema- haman bacaan yang dapat dicapai oleh siswa dan perkembangan minat bacanya tergantung pada faktor-faktor berikut: 1 siswa yang bersangkutan, 2 keluarganya, 3 kebudayaanya, dan 4 situasi sekolah. Dari pendapat-pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca terdiri atas dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi motivasi, minat, kecerdasan IQ, kematangan sosial dan emosional. Sedangkan faktor eksternal terdiri atas lingkungan, baik lingkungan sekolah maupun keluarga, kebudayaan, situasi sekolah, pendidikan dari orang tua, latar belakang keluarga, keadaan sosial ekonomi, kematangan sosial dan penyesuaian diri. Dalam kegiatan membaca, setiap orang memiliki tujuan masing-masing yang berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Berdasarkan tujuannya, membaca dibedakan menjadi beberapa jenis.

2.1.12 Jenis-Jenis Membaca

Menurut Tarigan 2008:22 ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca saat membaca maka proses membaca dapat dibagi atas: 1 membaca nyaring; membaca bersuara, membaca lisan reading out loud; oral reading; reading aloud; dan 2 membaca dalam hati silent reading. 2.1.12.1 Membaca Nyaring Membaca nyaring merupakan suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, siswa atau pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seseorang pengarang Tarigan 2008:22-23. Membaca nyaring merupakan suatu keterampilan yang rumit dan kompleks. Pembaca dituntut memiliki pengertian terhadap aksara dan sebagainya, kemudian memproduksikan suara yang tepat dan bermakna Brougton dalam Tarigan 2008:23. 2.1.12.2 Membaca Dalam Hati Menurut Dictionary of Reading dalam Harras 1998:2.6 disebut silent reading is reading without saying aloud what is read in silent reading one reads to oneself, not other. Membaca dalam hati merupakan membaca tanpa bersuara, membaca untuk dirinya sendiri apa yang dibaca bukan untuk orang lain. Tidak ada suara yang keluar sedangkan yang aktif hanya mata dan otak saja. Sama halnya dengan pendapat di atas, Harras 1998:2.6 mengungkapkan membaca dalam hati tidak mengaktifkan alat ucap, berbisik-bisik atau dengan bibir bergerak-gerak, atau memabaca dengan kepala bergerak mengikuti garis bacaan, atau membaca dengan menunjuk baris bacaan kata demi kata dengan jari, pensil atau alat lainnya. Hal-hal semacam itu harus dihilangkan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa membaca dalam hati merupakan kegiatan membaca tidak bersuara, tanpa mengge- rakkan alat ucap, juga tanpa pererakan lain. Membaca ini bertujuan untuk mem- peroleh informasi dan memahami isi bacaan untuk dirinya sendiri. Membaca dalam hati dapat dibagi menjadi dua yaitu membaca ekstensif dan membaca intensif. Kedua jenis membaca tersebut masing-masing akan dijabarkan sebagai berikut: 1 Membaca Ekstensif Menurut Tarigan 2008:31 membaca ekstensif berarti membaca secara luas, objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Tujuan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi yang penting-penting dengan cepat dan dengan demikian membaca secara efisien dapat terlaksana. Membaca ekstensif meliputi tiga jenis membaca, yakni membaca survey survey reading, membaca sekilas skimming, dan membaca dangkal superficial reading. 2 Membaca Intensif Dalam Reading of Dictionary dalam Harras, 1998:2.15 disebutkan bahwa membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama. Sama dengan pendapat tersebut Brooks dalam Tarigan, 2008:35 mengatakan bahwa membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek, kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Kuesioner, latihan pola-pola kalimat, latihan kosa kata, telaah kata-kata, dikte dan diskusi umum merupakan bagian dan teknik membaca intensif. Pendek kata membaca intensif merupakan kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama, teliti dan terperinci. Dalam kegiatan membaca ini aktivitas pemikiran dan pemahaman sangat penting diterapkan agar tujuan membaca tercapai. Membaca intensif dikelompokkan menjadi dua yaitu membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi meliputi: 1 membaca teliti; 2 membaca pemahaman; 3 membaca kritis; 4 dan membaca ide. Sedangkan membaca telaah bahasa terdiri atas, membaca bahasa asing dan membaca sastra. Tarigan, 2008: 37.

2.1.13 Membaca Pemahaman

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

1 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 3 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

0 0 13

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI KOPERASI PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE MEMBACA KWL (KNOW, Peningkatan Pemahaman Materi Koperasi Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Membaca Kwl (Know, Want, Learned) Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 01 Sambirejo Keca

0 0 15

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA BERKESULITAN BELAJAR KELAS III SDN MANAHAN SURAKARTA.

0 0 7

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016).

0 1 21

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KERTOSARI TEMANGGUNG.

4 21 194

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED DI KELAS VA

0 0 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KWL ( KNOW WANT TO KNOW LEARNED ) PADA PESERTA DIDIK KELAS III SDN 07 PASAR SALIDO KABUPATEN PESISIR SELATAN

0 0 46

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KNOW WANT TO KNOW LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KALIREJO TAHUN AJARAN 2017/2018 - UNS Institutional Repository

0 0 18