BI rate Analisis Deskriptif Data Penelitian

Pada tahun 2014 persentase bagi hasil deposito mudharabah yang diberikan oleh bank syariah cukup berfluktuasi, dimana pada 5 bulan terakhir bank syariah memberikan persentase bagi hasil yang cukup tinggi. Persentase bagi hasil deposito mudharabah terendah berada dibulan Februari sebesar 5.31 dan persentase bagi hasil deposito mudharabah tertinggi berada dibulan Oktober sebesar 8.31. Sedangkan ditahun 2015 dari bulan Januari sampai April persentase bagi hasil deposito mudharabah yang diberikan rata-rata berada diangka 7.

B. Uji Stasioneritas

Tahap pertama dalam menggunakan model VARVECM dalam penelitian ini ialah menguji kestasioneran data. Hal ini penting dilakukan karena banyaknya variabel yang tidak stasioner pada level berujung pada penggunakan model VAR in difference atau VECM. Cara menguji stasioneritas ialah dengan menggunakan uji akar unit unit root test. Uji akar unit yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan Augmented Dickey-Fuller ADF test, dimana apabila nilai ADF nya lebih besar dari nilai MacKinnon Critical maka data dinyatakan stasioner. Tabel 4.7. Hasil Uji Stasioneritas Pada Tingkat Level Variabel ADF Statistic MacKinnon Critical Values Keterangan 1 5 10 LNSUKUK -0.159543 -3.56543 -2.919952 -2.597905 Tidak Stasioner LNM2 -1.166143 -3.568308 -2.921175 -2.598551 Tidak Stasioner IHK -2.220342 -3.568308 -2.921175 -2.598551 Tidak Stasioner LNKURS 0.273728 -3.56543 -2.919952 -2.597905 Tidak Stasioner RBI -1.001174 -3.568308 -2.921175 -2.598551 Tidak Stasioner DPST -2.015712 -3.56543 -2.919952 -2.597905 Tidak Stasioner Berdasarkan hasil uji stasioner pada tingkat level terlihat bahwa semua variabel tidak stasioner karena nilai ADF nya lebih kecil dibandingkan dengan nilai MacKinnon Critical, sehingga perlu dilakukan uji stasioner pada tingkat first difference. Tabel 4.8. Hasil Uji Stasioneritas Pada Level First Difference Variabel ADF Statistic MacKinnon Critical Values Keterangan 1 5 10 LNSUKUK -5.760328 -3.568308 -2.921175 -2.598551 Stasioner LNM2 -9.155723 -3.568308 -2.921175 -2.598551 Stasioner IHK -5.316178 -3.568308 -2.921175 -2.598551 Stasioner LNKURS -6.739201 -3.568308 -2.921175 -2.598551 Stasioner RBI -4.143537 -3.568308 -2.921175 -2.598551 Stasioner DPST -8.840679 -3.568308 -2.921175 -2.598551 Stasioner Berdasarkan uji stasioner pada tingkat first difference terlihat semua variabel telah stasioner karena nilai ADF nya yang lebih besar dibandingkan nilai MacKinnon Critical . Dikarenakan variabel stasioner pada tingkat first difference, penelitian berimplikasi antara dua model VAR, yakni VAR in difference atau VECM sehingga perlu dilakukan uji kointegrasi. Apabila hasil menunjukan variabel saling terkointegrasi maka akan dipakai model VECM, namun bila variabel tidak saling terkointegrasi maka model VAR in difference yang dipakai.

C. Penetapan Lag Optimal

Lag yang optimal dibutuhkan dalam melakukan uji kointegrasi karena uji kointegrasi sangat sensitif terhadap panjang lag sehingga penetapan lag sangatlah penting. Penetapan lag dapat menggunakan beberapa kriteria yaitu Akaike