dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. Dalam mengelola dana tersebut, bank tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang bukan disebabkan oleh
kelalaiannya. Namun, apabila yang terjadi adalah mis-management salah urus, bank bertanggung jawab penuh terhadap kerugian tersebut.
41
Deposito mudah diprediksi ketersediaan dananya karena terdapat jangka waktunya, sehingga pada umumnya balas jasa yang berupa nisbah bagi hasil yang
diberikan oleh bank untuk deposito lebih tinggi dibandingkan tabungan mudharabah
dikarenakan penarikan untuk deposito terdapat jangka waktunya.
42
Deposito mudharabah merupakan instrumen investasi pada perbankan syariah yang sudah tidak asing lagi bagi investor muslim untuk menempatkan
kelebihan dananya. Selain sudah lama dikenal, ketersediaan dananya yang mudah diprediksi menjadikan deposito mudharabah instrumen investasi yang aman, dan
nisbah bagi hasil yang tinggi pada deposito mudharabah akan meningkatkan keinginan masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen tersebut sehingga
menurunkan keinginan masyarakat untuk berinvestasi pada sukuk.
41
Adiwarman A. Karim, Bank Syariah Analisis Fiqh dan keuangan, h.304.
42
Ismail, Perbankan Syariah, h.91.
I. Studi Review Terdahulu
No Nama
Pengarang dan Judul Penelitian
Tujuan Penelitian Metode
Penelitian Kesimpulan
1 Khairul Fadhli
2014, Analisis Pengaruh
Indikator Makro Ekonomi
Terhadap Volume
Transaksi Surat Berharga
Syariah Negara Periode 2010-
2013. Untuk
menganalisis signifikansi dan
tingkat pengaruh inflasi, SBIS,
jumlah uang beredar, dan kurs
rupiah terhadap volume transaksi
SBSN dalam jangka pendek
dan maupun jangka panjang
Metode Error
Correction Model
ECM Inflasi berpengaruh
signifikan pada jangka panjang,
dan mempunyai hubungan negatif
terhadap volume transaksi SBSN,
sedangkan kurs rupiah terhadap
USD berpengaruh signifikan pada
jangka pendek, dan mempunyai
hubungan negatif terhadap volume
transaksi SBSN di pasar sekunder.
2 Mustika Rini
2012, Obligasi Syariah Sukuk
dan Indikator Makro Ekonomi
Indonesia : Sebuah Analisis
Vector Error Correction
Model
. Menganalisis
faktor-faktor makroekonomi
yang mempengaruhi
penerbitan sukuk di Indonesia,
Menganalisis pengaruh sukuk
terhadap indikator makroekonomi
yaitu inflasi, pengangguran,
pertumbuhan ekonomi dan
jumlah uang beredar,
Menganalisis implikasi
kebijakan yang akan diambil
pemerintah terkait hubungan
penerbitan sukuk Metode
Vector Error
Correction Model
VECM. Periode Mei
2006 sampai
Desember 2010
Pada jangka pendek penerbitan
sukuk tidak dipengaruhi oleh
seluruh variabel makroekonomi
yang diamati. Pada jangka panjang
penerbitan sukuk dipengaruhi oleh
indikator makroekonomi,
yaitu pertumbuhan ekonomi, jumlah
uang beredar, pengangguran
terbuka, inflasi, dan bonus SBIS.
Sedangkan berdasarkan uji
FEDV dan Uji kausalitas Granger
pada penelitian didapatkan hasil