PT Pratesis “Pihak Kedua”. Ruang Lingkup Perjanjian: PT Waskita Adhi Sejahtera “Pihak Kedua”.
140 141
ke pabrik NSI di mana SW danatau AIR digunakan untuk cooling water system untuk operasi NSI “Jasa”.
Perseroan setuju untuk menyediakan Jasa dan NSI setuju untuk membayar Jasa dari Perseroan sesuai dengan ketentuan perjanjian. SW danatau AIR harus dikirimkan ke setiap matching point.
Jangka Waktu Perjanjian: 5 tahun sejak 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2015.
Berdasarkan Nota Kesepahaman, seluruh ketentuan yang diatur dalam perjanjian masih tetap berlaku dan dilaksanakan oleh para pihak sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 atau tanggal dimulai
berlakunya perubahan-perubahan dan perpanjangan jangka waktu perjanjian yang telah disetujui dan dibuat secara tertulis oleh para pihak, yang mana timbul terlebih dahulu.
Penyelesaian Perselisihan: Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum yang Berlaku: Hukum Negara Republik Indonesia.
9. Pipeline Service Agreement for Caustic Soda tanggal 2 Januari 2013 antara Perseroan dan NSI, dengan rincian sebagai berikut:
Para Pihak: a.
Perseroan; dan b.
NSI. Ruang Lingkup Perjanjian:
Perseroan setuju untuk menyediakan jasa-jasa berikut ini “Jasa” kepada NSI, dengan pengertian bahwa dalam keadaan apapun pipa-pipa yang dimiliki oleh Perseroan yang terdiri dari transfer pipa
untuk pengalihan soda api yang diproduksi oleh PT Asahimas Chemical ASC “Pipa” berada di bawah kekuasaan danatau kepemilikan NSI dan pipa digunakan sepenuhnya dan secara eksklusif oleh NSI
sehubungan dengan pengalihan soda api dari titik pertemuan ASC ke titik pertemuan NSI. Perseroan tidak dapat menggunakan Pipa untuk menyediakan Jasa kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis
sebelumnya dari NSI. Jangka Waktu Perjanjian:
Perjanjian akan berlaku efektif sejak tanggal 21 Januari 2013 dan terus berlanjut untuk periode 20 tahun kecuali diakhiri berdasarkan ketentuan perjanjian. Apabila SNI bermaksud untuk memperbaharui
perjanjian maka NSI wajib memberitahukan maksudnya tersebut secara tertulis minimal 2 bulan sebelumnya kepada Perseroan sebelum berakhirnya jangka waktu perjanjian atau pembaharuannya.
Atas hal tersebut, para pihak sepakat untuk menegosiasikan dengan itikad baik mengenai jangka waktu pembaharuan perjanjian.
Penyelesaian Perselisihan: Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Hukum yang Berlaku: Hukum Negara Republik Indonesia.
10. Storage Facilities Utilization and Service Agreement tanggal 1 Oktober 2013 antara Perseroan dan NSI, dengan rincian sebagai berikut:
Para Pihak: a. Perseroan; dan
b. NSI. Ruang Lingkup Perjanjian:
Setiap saat selama jangka waktu perjanjian sejak Tanggal Efektif sebagaimana didefinisikan di bawah ini, Perseroan wajib menyediakan jasa berikut secara bersama-sama disebut sebagai “Jasa” kepada
NSI sesuai dengan syarat dan ketentuan berdasarkan perjanjian dan instruksi tertulis dari NSI yang diberikan kepada Perseroan dari waktu ke waktu:
a. Memindahkan Propylene dari dermaga A dan dermaga B melalui pipa Perseroan ke fasilitas
penyimpanan; danatau b. Memindahkan Propylene dari fasilitas penyimpanan ke titik pertemuan di pabrik NSI.
Setiap dan seluruh biaya dan pengeluaran yang timbul sehubungan dengan Jasa akan ditanggung oleh Perseroan, kecuali dinyatakan sebaliknya pada perjanjian. Dalam hal Perseroan memperbaiki danatau
memelihata fasilitas penyimpanan, Perseroan dapat, dengan persetujuan tertulis 15 hari kalender sebelumnya dari NSI, menghentikan secara sementara Jasa.
Jangka Waktu Perjanjian: Perjanjian akan berlaku efektif sejak tanggal 1 Oktober 2013 dan terus berlanjut untuk periode 20 tahun
kecuali diakhiri berdasarkan ketentuan perjanjian. Apabila SNI bermaksud untuk memperbaharui perjanjian maka NSI wajib memberitahukan maksudnya tersebut secara tertulis minimal 1 tahun
sebelumnya kepada Perseroan sebelum berakhirnya jangka waktu perjanjian. Penyelesaian Perselisihan:
Badan Arbitrase Nasional Indonesia. Hukum yang Berlaku:
Hukum Negara Republik Indonesia.
11. Perjanjian Jasa Pemeliharaan Server No. A01020001EIBM-pSCAP2016 tanggal 30 Januari 2016 antara Perseroan dan PT Pratesis, dengan rincian sebagai berikut:
Para Pihak: a. Perseroan “Pihak Pertama”; dan