Jenis pasar sekuritas menurut jangka waktu asset finansial : 1
Pasar uang money market. Pasar yang menjual asset finansial jangka pendek, yang memiliki
jangka waktu satu tahun atau kurang seperti Comercial Paper, Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Berharga Pasar Uang.
2 Pasar Modal capital market.
Pasar yang menjual asset finansial jangka panjang, memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun seperti instrumen pasar modal
yang terdiri dari saham dan obligasi pemerintah dan perusahaan. c.
Perantara keuangan Perantara keuangan yang juga dikenal sebagai lembaga keuangan
adalah organisasi yang menerbitkan klaim finansial terhadap diri mereka sendiri artinya mereka menjual asset finansial yang mewakili
klaim finansial terhadap diri mereka sendiri untuk imbalan uang tunai dan menggunakan dana dari penerbitan tersebut terutama untuk
membeli aset keuangan pihak lain. Perantara keuangan menyediakan dua metode investasi secara langsung dan tidak langsung bagi
perusahaan untuk memperoleh dana.
B. Konsep Fundamental Keuangan Islam
2. Kepemilikan atau Harta Benda
“Sesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah; dipustakakanNya kepada siapa yang dikehendakiNya dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-
orang yang bertaqwa” QS 7 : 128. kepemilikan dan otoritas didunia ini didelegasikan atau diamanatkan
kepada manusia sebagai khalifatullah Good Vicegerent seperti yang termaktub dalam ayat sebagai berikut :
“Sesungguhnya Aku akan menjadikan khalifah dimuka bumi” QS 2 : 29- 30.
Karenanya, kemudian ditemukan pernyataan fiqh bahwa segala sesuatunya adalah milik Allah, dan manusia merupakan agen pengelolanya dimuka
bumi. Yang diberikan kepada manusia dibumi adalah karunia dan rahmatnya. Allah juga mengajarkan tuntunan kepada manusia untuk
mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan. “Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu
dimuka bumi dan carilah karunia Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung” QS 62 : 10
2. Pelarangan Riba Prohibition of Usury
Riba dilarang karena termasuk dalam kategori mengambil atau memperoleh harta dengan cara tidak benarwrong devouring of property.
Ayat berikut salah satu pasal hukum yang melarang riba :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan” QS 3 : 130. Riba menurut pengertian bahasanya berarti tambahan Azziyadah,
berkembang, meningkat Al-Irtifa, dan membesar Al-U’luw. Dengan kata lain riba adalah penambahan, perkembangan, peningkatan dan
pembesaran yang diterima pemberi pinjaman pokok sebagai imbalan karena menangguhkan atau terpisah dari sebagian modalnya selama
periode waktu tertentu. Penambahan tersebut cenderung tanpa mempertimbangkan resiko dan merugikan salah satu pihak.
3. Perjudian Maysir dan Spekulasi Gharar
a. Perjudian Maysir
Perjudian termasuk jenis lain memperoleh harta dengan cara yang tidak benar dan sangat tegas ditentang oleh Al-Quran.
“Sesungguhnya meminum khamar, judi, dan berkorban untuk berhala adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Setan itu hendak
menimbulkan permusuhan lantaran meminum khamar dan berjudi itu” QS 5 : 90-91.
Ayat tersebut mengungkapkan pula alasan pelarangan perjudian, yaitu
akan menimbulkan permusuhan dalam hubungan sosial.
b. Spekulasi Gharar
Transaksi gharar yang diterjemahkan sebagai resiko atau juga hazard. Resiko disini lebih mengacu pada resiko yang tidak wajar atau
keraguan yang menyesatkan. Syari’at mengetengahkan hal-hal yang mengandung unsur gharar seperti jual beli terhadap belum yang
diketahui jenis dan mutunya, tukar menukar barang dengan takaran yang tidak sebanding dan kegiatan jual beli tanpa saling ridha.
4. Transaksi keuangan Islami
Kata aqd dalam bahasa arab memiliki arti “terikat kuat” seperti tali pengikat. Juga dimaksudkan sebagai kepercayaan yang teguh. Al-Quran
secara empatis menyatakan kewajiban moral untuk menjalankan dan memenuhi kontrak atau traksaksi aqd atau janji atau sumpah ahd atau
amanat yamin atau sesuatu yang berhubungan dengan kepercayaan trust yang telah dibuat.
“Hai orang-orang beriman, penuhilah aqad-aqad itu” QS 5 : 1.
a. Rukun syarat sahnya kontrak
Rukun atau pilar sebagai syarat sahnya kontrak terdiri dari : 1
Ijab qabul Ijab adalah proposal positif atau pernyataan penawaran sedangkan
qabul merupakan penerimaan atau pernyataan persetujuan. 2
Pihak-pihak yang melakukan kontrak harus memiliki kapasitas, mengerti hak, kewajiban dan tanggung jawab.
3 Subyek kontrak, yang harus memenuhi kondisi :
a Secara prinsipil bersifat legal dalam Islam, bukan sesuatu yang
diharamkan. b
Dispesifikasikan dan didefinisikan dengan jelas untuk menghindarkan ketidakpastian, kebingungan atau ambiguitas.