Persepsi Wisatawan terhadap Kondisi Objek Wisata
Secara umum wisatawan di kedua pulau memberikan penilaian baik terhadap aksesibilitas menuju objek wisata, baik aksesibilitas dari darat maupun
aksesibilitas antar pulau. Bahkan wisatawan di P. Pramuka yang harus menempuh perjalanan lima kali lebih lama di bandingkan ke P. Untung Jawa, umumnya
menyatakan aksesibilitas sangat baik. Bagi wisatawan yang berasal dari sekitar Tangerang untuk menuju P. Untung Jawa tidaklah sulit. Setelah menempuh jalur
darat melalui Tangerang hingga ke Tanjung Pasir maka perjalanan dilanjutkan dengan kapal nelayan menuju P. Untung Jawa selama lebih kurang 30 menit
dengan biaya Rp 7 500 per orang. Penyebrangan tersedia dari pukul 8.00 hingga pukul 15.00 dengan asumsi kondisi cuaca baik. Demikian halnya untuk perjalanan
pulang, tersedia kapal nelayan dari pulau menuju Tanjung Pasir dengan biaya dan waktu tempuh yang sama.
20 40
60 80
100
P e
r se
p si
P e
r se
n
Sarana dan prasarana
Panorama alam
Akses Keamanan
Sikap masyarakat
Pengelola obyek wisata
Atribut Wisata
Sangat Baik Baik
Sedang Buruk
Sangat Buruk Tidak Ada
Gambar 9. Persepsi Wisatawan pada Atribut Wisata di Pulau Untung Jawa
20 40
60 80
100
Pe n
il a
ia n
Pe r
se n
Sarana dan Prasarana
Panorama alam
Aksesibilitas Keamanan Sikap
masyarakat lokal
Pengelola obyek
wisata
Atribut Wisata
Sangat Baik Baik
Sedang Buruk
Sangat Buruk Tidak Ada
Gambar 10. Persepsi Wisatawan pada Atribut Wisata di Pulau Pramuka
Wisatawan dapat memilih dua alternatif alat transportasi untuk menuju P. Pramuka, yaitu dengan kapal nelayan dari pelabuhan Muara Angke atau dengan
kapal cepat speed boat dari Marina Ancol. Kapal nelayan ojek kapal di pelabuhan Muara Angke setiap hari asumsi cuaca baik akan berangkat dua kali
sehari, yaitu pada pukul 7.00 dan pukul 11.00 dengan biaya Rp 25 000 per orang harga hingga Maret 2008. Sedangkan kapal cepat yang merupakan kapal pesiar
milik resort Sepa Island, akan berangkat satu kali dalam sehari yaitu pukul 8.00 dengan biaya Rp 100 000 per orang harga hingga Maret 2008. Biaya
menggunakan kapal cepat jauh lebih mahal dibandingkan kapal nelayan, hal ini dikarenakan waktu tempuh yang lebih singkat dan standar kenyamanan yang lebih
baik. Bagi wisatawan yang berasal dari wilayah Bogor dan Jakarta sarana transportasi menuju P. Pramuka dapat dikatakan lebih mudah dibandingkan
menuju P. Untung Jawa, namun sebaliknya bagi wisatawan dari Tangerang . Kondisi keamanan, sikap masyarakat dan pengelolaan obyek wisata sudah
dinilai baik oleh wisatawan. Berdasarkan penilaian wisatawan terhadap tiga
kondisi tersebut, P. Pramuka dinilai lebih unggul dibandingkan di P. Untung Jawa. Kondisi P. Pramuka dirasakan lebih kondusif dan nyaman untuk berwisata.
Akan tetapi dalam hal pengelolaan wisata, P. Untung Jawa dapat dikatakan lebih baik, karena pulau ini sudah menerapkan mekanisme pengelolaan kawasan wisata.
Hal ini tidak lepas dari peran kuat pemerintah dalam menjadikan pulau ini sebagai Desa Wisata Bahari.
Salah satu bentuk pengelolaan wisata terlihat dari adanya pengelolaan tiket masuk yang dikelola oleh beberapa warga yang ditunjuk oleh masyarakat P.
Untung Jawa. Tiket masuk ini dikelola dan dihitung penerimaannya dalam setiap bulan. Penerimaan dari tiket dialokasikan untuk berbagai keperluan, yaitu pajak
pendapatan, biaya operasional pegawai gaji petugas jaga, keamanan dan kebersihan, biaya pembuatan tiket serta pembelian solar untuk genset gedung
panggung hiburan. Saldo dana ini selanjutnya didistibusikan, dimana 60 persen digunakan untuk penataan objek wisata dan 40 persen diserahkan kepada lembaga
pemberdayaan masyarakat LPM Kelurahan P. Untung Jawa. Pembangunan dramaga dan fasilitas wisata di pulau ini, selain dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah APBD, juga turut disumbang dari penerimaan tiket ini.