Pengolahan Data Ordinal menjadi Interval Uji Asumsi Klasik

korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF Variance Inflation Factor dan Toleransinya. Apabila nilai matrik korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis bebas dari multikolinieritas. Kemudian apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai toleransi mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat multikolinieritas Santoso 2000. VIF merupakan suatu cara mendeteksi multicollinearity dengan melihat sejauh mana sebuah variabel independen dapat diterangkan oleh semua variabel independen lainnya di dalam model regresi. VIF yang tinggi menunjukkan bahwa multicollinearity telah menaikan sedikit variance pada koefisien estimasi β, yang dapat menurunkan nilai t. Kriteria Uji Multicollinearity : Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model Regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Heteroskedastisitas Santoso 2000. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah uji glesjser, secara umum dinotasikan sebagai berikut : | e | = b +b i X i + V |e| = Nilai Absolut dari residual yang dihasilkan dari regresi model X i = Variabel Penjelas Uji hipotesis yang digunakan dalam Uji Glesjer adalah sebagai berikut : H : |e| = 0, artinya model memiliki varian residual yang homogen H 1 : |e| ≠ 0, artinya model memiliki varian residual yang heterogen. kriteria yang digunakan dalam uji Glesjer adalah sebagai berikut : VIF 5  Low multicollinearity 5 ≤ VIF 10  Moderate multicollinearity VIF 10  High multicollinearity Jika Prob ≥ 5  terima H , model mengalami Homoscedasticity Jika Prob 5  terima H atau terima H 1 , model mengalami Heteroscedasticity

3. Uji Koefisien Regresi Linier Berganda

Apabila syarat untuk ditelitinya model regresi telah terpenuhi semua, maka langkah selanjutnya untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, dilakukan analisis seperti berikut ini.

1. Uji t

Digunakan untuk menguji berarti atau tidaknya hubungan variabel-variabel motivator factors X 1 dan hygiene factors X 2 dengan variabel dependen kepuasan pegawai Y. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut Ghozali 2005 a. Menentukan Formulasi Hipotesis - H : β = 0, artinya variabel X 1 dan X 2 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Y. - H 1 : β ≠ 0, artinya variabel X 1 dan X 2 mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Y. b. Menentukan derajat keperc ayaan 95 α =0,05 c. Menentukan signifikansi - Nilai signifikansi P Value 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. - Nilai signifikansi P Value 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. d. Membuat kesimpulan - Bila P Value 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima. Artinya variabel independent secara parsial mempengaruhi variabel dependent. - Bila P Value 0,05 maka H diterima dan ditolak. Artinya variabel independent secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependent. 2. Uji F Uji F Digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dan variabel dependent, apakah variabel Motivation Factors X 1 dan hygiene factors X 2 benar-benar berpengaruh secara simultan bersama-sama terhadap variabel dependen Y Kepuasan Pegawai. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut. Ghozali 2005 a. Menentukan Formulasi Hipotesis - H : β 1 = β 2 =0, artinya variabel X 1 , dan X 2 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Y. - H 1 : β 1 ≠ β 2 ≠ 0, artinya variabel X 1 dan X 2 mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Y. b. Menentukan derajat kepercayaan 95 α =0,05 c. Menentukan signifikansi - Nilai signifikasi P Value 0,05 maka H ditolak dan Ha diterima. - Nilai signifikasi P Value 0,05 maka H diterima dan Ha ditolak. d. Membuat kesimpulan - Bila P Value 0,05 maka H ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel independent secara simultan bersama-sama mempengaruhi variabel dependent. - Bila P Value 0,05 maka H diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel independent secara simultan bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependent.

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah dan Perkembangan Universitas Terbuka

Universitas Terbuka berdiri pada tahun 1984 yang dikukuhkan melalui Keppres Nomor 41 Tahun 1984 sesungguhnya merupakan revolusi dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Revolusi tersebut dalam bentuk pendirian perguruan tinggi dengan sistem pendidikan jarak jauh. Dalam Keppres tersebut dinyatakan bahwa tujuan pendirian UT adalah dalam rangka memperbesar daya tampung perguruan tinggi sehingga sejauh mungkin mampu menjangkau calon mahasiswa di seluruh pelosok tanah air, perlu dilakukan cara dan pendekatan baru dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang telah ada. Tujuan lainnya adalah untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi pelaksanaan pembangunan dengan cara memberikan kesempatan kepada para tenaga terdidik untuk melanjutkan pendidikan tanpa harus meninggalkan pekerjaannya. Untuk mencapai tujuan tersebut struktur organisasi UT ditetapkan sebagai berikut yaitu Rektor dan Pembantu Rektor, Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, Biro Administrasi Umum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarkat, Pusat Produksi Media Pendidikan, Informatika, dan Pengolahan Data, Pusat Pengujian, dan Unit Program Belajar Jarak Jauh. Pelaksanaan Keppres kemudian diatur dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 047O1992 tentang statuta Universitas Terbuka dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 168O1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Terbuka. Tugas pokok UT adalah menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesional dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian tertertu berdasarkan sistem jarak jauh. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut UT mempunyai fungsi: a. melaksanakan dan mengembangkan pendidikan tinggi b. melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian