6 ini diharapkan dapat meningkatkan minat peserta didik dan mudah dipahami oleh
peserta didik karena dapat di gunakan kapan saja dan dimana saja dia butuhkan, dengan  demikian  peserta  didik  dapat  menyerap  dengan  baik  materi  yang
disampaikan sehingga dapat meningkatkan kompetensi belajar peserta didik.
B.  Identifikasi Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  masalah  dan  hasil  pengamatan  terhadap peserta  didik  SMK  Negeri  6  Yogyakarta,  terdapat  masalah  yang  muncul  dalam
kegiatan mengajar yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1.  Pembelajaran  yang  monoton  membuat  kurangnya  motivasi  untuk
memperhatikan  dan  kosentrasi  peserta  didik.  Motivasi  yang  rendah ditunjukkan  dari  sikap  peserta  didik  kurang  tertarik  dan  kurang  aktif  dalam
mengikuti pembelajaran. 2.  Demonstrasi  yang  dilakukan  oleh  guru  dalam  kelas  kurang  efektif  karena
sebagian  besar  peserta  didik  dalam  kelas  besar  tidak  dapat  melihat demonstrasi secara baik yang dilakukan oleh guru.
3.  Pemahaman  peserta  didik  berbeda-berbeda  karena  media  pembelajaran yang digunakan kurang mampu menyampaikan materi secara sempurna.
4.  Keterbatasan  waktu  untuk  menjelaskan  proses  membuat  pola  konstruksi mengakibatkan materi tidak tersampaikan secara sempurna. Waktu terbuang
untuk menggambar pola di papan tulis. 5.  Motivasi  belajar  peserta  didik  pada  materi  pola  dasar  masih  rendah.  Hal
tersebut  ditunjukkan  dengan  jumlah  peserta  didik  yang  mencapai  nilai  KKM belum mencapai separuh dari jumlah peserta didik.
7 6.  Perkembangan  teknologi  menuntut  guru  untuk  dapat  mengikuti  hal  yang
sedang  diminati  pada  saat  ini.  Sesuai  dengan  penggunaan  kurikulum  2013 yaitu  peserta  didik  aktif  dalam  pembelajaran  dan  menggunakan  media
pembelajaran interaktif untuk mendukung proses belajar siswa. 7.  Belum    ada    media  pembelajaran    pembuatan  pola  berbasis  Mobile
Application  untuk    peserta  didik  Sekolah  Menengah  Kejuruan  yang membahas  pembuatan  pola  dasar  busana  wanita  system  Bunka  khususnya
pada materi  pembuatan  pola  dasar  badan  atas,  pola  dasar  lengan  dan  pola dasar rok.
C.  Batasan Masalah
Berdasarkan  identifikasi  masalah  didapat  konsep  media  yang  sesuai dengan  kebutuhan  serta  mudah  dalam  proses  penggunaannya  yaitu  dengan
menggunakan  media  pembelajaran  membuat  pola  dasar  busana  wanita  sistem Bunka  berbasis  mobile  application.  Media  pembelajaran  membuat  pola  dasar
busana  wanita  sistem  Bunka berbasis mobile  application  dapat mensimulasikan proses  membuat  pola  dasar,  dapat  digunakan  di  kelas  maupun  belajar  secara
mandiri,  mengatasi  keterbatasan  waktu,  dan  sesuai  dengan  kurikulum  2013. Berdasarkan  masalah  tersebut  peneliti  akan  mengembangkan  media
pembelajaran  interaktif  membuat  pola  dasar  busana  wanita  sistem  Bunka  pada mata pelajaran dasar pola. Penelitian ini  dibatasi pada masalah pengembangan
dan kelayakan media  pembelajaran pada  kompetensi  dasar  menjelaskan  teknik pembuatan  pola  dasar  badan,  lengan  dan  rok  secara  konstruksi  yaitu  dengan
menggunakan  sistem  Bunka.  Indikator  pembelajaran  dapat  menjelaskan mendiskripsikan  pengertian  pola  dasar,  menjelaskan  macam-  macam  alat
8 menggambar  pola,  menjelaskan  macam-  macam  tanda  pola,  menjelaskan  cara
mengambil  ukuran,  dan  menjelaskan  proses  pembuatan  pola  dasar  badan, lengan  dan  rok  busana  wanita  system  Bunka  yang  dipelajari  di  kelas  X  Tata
Busana  pada  semester  genap    berdasarkan  silabus  kurikulum  2013.  Media pembelajaran  tersebut  digunakan  oleh  peserta  didik  kelas  X  semester  genap
pada mata pelajaran dasar pola.
D.  Rumusan Masalah