Asessmen Komponen Layanan Pendidikan

31 yang lainnya, dan memperhatikan kemampuan dan keterbatasan siswa tunanetra low vision dalam melihat. Kemampuan karakteristik siswa berkebutuhan khusus berbeda dengan siswa yang normal sehingga memerlukan latihan, pembiasaa, pengulangan, penguatan dan pembelajaran yang kongkrit. Pengembangan pembelajaran yang kongkrit serta penggunaan program sesuai dengan kemampuan siswa akan memaksimalkan layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa tersebut.

3. Komponen Layanan Pendidikan

a. Asessmen

Mcloughin dan Lewis Sunari dan Sunaryo, 2007: 83 mendefinisikan asessmen adalah proses pengumpulan informasi yang relevan dengan kepentingan pendidikan anak, yang dilakukan secara sistematis dalam rangka pembuatan keputusan pengajaran atau layanan khusus. Jadi asesmen adalah proses mengumpulkan informasi yang digunakan untuk pembuatan kebijakjan sesuai dengan informasi yang didapatkan. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Nani Triani, 2012: 5 asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat diguanakan untuk dasar pengambilan keputusan tetang peserta didik baik yang menyangkut kurikulumnya, pembelajarannya, sekolah maupun kebijakan sekolah. Jadi asesmen adalah proses mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk menentukan kebijakan bagi peserta didik sesuai dengan data yang telah diperoleh. 32 Dedy Kustawan, 2011: 2, asessmen adalah proses pengumpulan informasi tentang perkembangan peserta didik dengan menggunakan alat dan teknik yang sesuai untuk membuat keputusan pendidian berkenaan dengan penempatan dan program pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Pada dasarnya asesmen dalam pendidikan khusus bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum proses pembelajaran dimulai. Asesmen yang dilakukan sangat membantu berjalannya proses pembelajaran. Dari pendapat ahli di atas maka dapat ditegaskan bahwa asesmen adalah proses pengumpulan informasi dari peserta didik guna untuk merencanakan program pembelajaran yang sesuai. Setiap peserta didik mempunyai kebutuhan dan potensi yang berbeda-beda. Guru harus bisa memperhatikan kemampuan dan kebutuhan peserta didik sehingga dapat memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Menurut pendapat Nani Triani 2012: 7 prinsip prinsip pelaksanaan asesmen adalah sebagai berikut. a. Menyeluruh yaitu asesmen dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh domain atau aspek yang menjadi fokus masalah peserta didik. b. Berkesinambungan yaitu asesemen dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh informasi secara holistic atau menyeluruh tetang peserta didik. c. Objektif yaitu asesmen dilakukan secara terencana dan sistematis dengan menggunakan kriteria yang jelas. d. Mendidik yaitu asesmen dapat dijadikan pedoman atau dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan 33 meningkatkan mutu pembelajaran sehingga potensi peserta didik dapat berkembang secara optimal. Dari pendapat ahli tersebut maka dapat ditegaskan bahwa asesmen harus memenuhi prinsip menyeluruh terhadap seluruh aspek yang dilakukan secara berkesinambungan, obyektif, dan harus bersifat mendidik. Menurut Nani Triani, 2012: 8 ruang lingkup asesmen terdiri dari asesmen berbasis kurikulum dan asesmen berbasis perkembangan. a. Asesmen berbasis kurikulum adalah asesmen yang dilaksanan dengan berorientasi pada kurikulum tertentu. b. Asesmen berbasis perkembangan adalah asesmen yang dilakukan berorientasi pada perkembangan kognitif, bahasa, sosial, motorik, dan lain-lain. Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat ditegaskan bahwa ruang lingkup asesmen adalah asesmen yang berorientasi pada kurikulum dan asesmen yang berorientasi pada perkembangan kognitif, motorik, dan lain-lain. Tujuan dilaksanakannya asesmen pada siswa berkebutuhan khusus adalah memperoleh informasi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan program pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus. Menurut Salvia dalam Lerner 1998: 54 Asesmen dilakukan untuk lima keperluan, yaitu: 1 penyaringan screening, 2 pengalihtanganan referral, 3 klasifikasi classification, 4 perencanaan pembelajaran instructional planning, dan 5 pemantauan kemajuan belajar anak monitoring 34 pupil progress. Sedangkan menurut Sumardi dan Sunaryo dalam Nani Triani 2012: 9 tujuan asesmen adalah sebagai berikut. a. Memperoleh data yang relevan, obyektif, akurat dan komprehensif tentang kondisi saat ini. b. Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan khususnya serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan anak. c. Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususnya dan monitor kemampuannya. Dari pendapat ahli di atas dapat ditegaskan bahwa tujuan asesmen adalah mengumpulkan informasi yang akurat, kemudian mengetahui profil anak secara utuh yang akan dijadikan pedoman dalam menentukan layanan yang sesuai. Hasil informasi yang telah diperoleh kemudian diolah dan dianalisis guna menentukan tujuan dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak.

b. Program Pengajaran Individual