60 belum melaksanakan tindakan khusus yang sesuai dengan kebutuhan,
kemampuan, dan keterbatasan ABL. ABL masih diperlakukan seperti siswa normal lainnya. Hanya ada beberapa hal yang diperhatikan seperti
penempatan tempat duduk dan beberapa kali memperbesar tulisan. Untuk hal yang lebih spesifik seperti program pengajaran individual serta
penanganan yang lebih serius lagi belum dilakukan. Sehingga belum ada tindak lanjut dari hasil asesmen.
2. Program Pendidikan Individual bagi Siswa Tunanetra Low Vision
Dalam penelitian yang dilakukan di SD Muhammadiyah Bogor, peneliti tidak menemukan adanya pembuatan Program Pendidikan
Individual. Guru kelas maupun guru pembimbing khusus tidak ada yang membuat PPI untuk ABL. Sehingga peneliti tidak mempunyai temuan
tentang Program Pendidikan Individual bagi siswa tunanetra low vision.
3. Pembelajaran bagi Siswa Tunanetra Low Vision
a. Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru kelas, tujuan pembelajaran yang dirumuskan untuk ABL tidak ada perbedaan
dengan siswa yang lainnya. Tujuan pembelajaran yaitu yang ada pada RPP. Berdasarkan hasil observasi tujuan pembelajaran untuk ABL
sama dengan siswa lainnya. Pencapaian kompetensi untuk ABL juga sama dengan siswa yang lainnya. Sekolah tidak membuat modivikasi
tujuan pembelajaran bagi ABL. Target pencapaian kompetensi dasar untuk ABL sama dengan siswa yang lainnya. RPP yang digunakan
oleh guru kelas hanya ada satu dan itu untuk semua siswa.
61
b. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang disampaikan kepada ABL sama dengan materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa yang
lainnya. Berdasarkan hasil wawancara terhadao guru kelas dan guru agama, peneliti mendapatkan informasi bahwa guru tidak
membedakan materi dan lain sebagainya untuk ABL. Berdasarkan hasil observasi peneliti, juga tidak menemukan adanya perbedaan
materi. Materi semua mata pelajaran yang diperuntukkan kepada ABL sama semuanya dengan siswa lainnya. Materi matematika tentang
bangun ruang, materi IPS tentang zaman kemerdekaan, sama sekali tidak dibedakan dengan siswa lainnya.
c. Metode Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, guru kelas menjelaskan materi pembelajaran menggunakan beberapa metode
yaitu ceramah dan penugasan. Berdasarkan hasil wawancara kepada guru kelas, metode ceramah dan penugasan adalah metode yang
sering ia gunakan ketika mengajar siswa. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru agama, metode ceramah dan penugasan
adalah metode yang paling pas untuk menerangkan materi agama. Berdasarkan hasil observasi peneliti juga mengamati bahwa guru
kelas dan guru agama sering menggunakan metode ceramah dan penugasan dalam kegiatan belajar mengajar.
62
d. Media Pembelajaran