dalam hubunganya dengan pemenuhan kebutuhan melalui
pembentukan usaha.
B. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitiannya Sari 2005 meneliti pengaruh harga diri terhadap minat berwiraswasta; pengaruh pengetahuan kewiraswastaan terhadap minat
berwiraswastah; pengaruh kreativitas, harga diri dan pengetahuan kewiraswastaan secara bersama-sama terhadap minat berwiraswasta.
Dengan menggunakan Regresi dengan tingkat signifikan 5 disimpulkan bahwa 1 ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas terhadap minat
berwiraswasta; 2 ada pengaruh positif dan signifikan harga diri terhadap minat berwiraswasta; 3 ada pengaruh positif dan signifikan kreatifitas harga diri dan
pengetahuan kewiraswastaan terhadap minat berwiraswasta http: www.damandiri.or.id.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Kiswantoro1998, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemampuan bekerja sama dengan
orang lain dengan tingkat keberhasilan pengusaha kecil; untuk mengetahui hubungan antara keuletan seseorang dengan tingkat keberhasilan pengusaha kecil;
untuk mengetahui hubungan antara sikap mental kreatifitas seseorang dengan tingkat keberhasilan pengusaha kecil; untuk mengetahui hubungan antara sikap
tertib hukum seseorang dengan tingkat keberhasilan pengusaha kecil. Dari analisisnya dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif
antara kemampuan bekerja sama seseorang dengan tingkat keberhasilan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengusaha kecil kulit di kabupaten Bantul; ada hubungan yang positif antara sikap keuletan seseorang dengan tingkat keberhasilan pengusaha kecil kulit di
Kabupaten Bantul; ada hubungan yang positif antara sikap mental kreatif dengan tingkat keberhasilan pengusaha kecil kulit di Kabupaten Bantul; ada hubungan
yang postif antara sikap tertib hukum dengan tingkat keberhasilan pengusaha kecil kulit di Kabupaten Bantul.
C. Hubungan diantara Variabel Penelitian
1. Pengaruh Permodalan dalam hubungan antara Jiwa Kewirausahaan dengan Efektivitas Mengelola Usaha
Jiwa kewirausahaan merupakan sebuah daya yang rohaniah dimana daya tersebut merupakan prinsip hidup atau azas hidup dalam menjalankan
sebuah usaha. Seorang pengusaha yang memiliki daya hidup atau azas hidup akan memiliki kemampuan yang lebih dalam menggerakan dirinya sendiri dan
orang lain untuk menciptakan sesuatu yang berbeda. Daya hidup yang dimiliki oleh seseorang dapat berupa daya kreatifitas dan inovasi serta kiat dan siasat
yang diduga mampu mempengaruhi efektivitas dalam pengelolaan usaha. Kemampuan yang berupa kreativitas dan inovasi mampu memberikan hasil
yang berbeda dan lebih unggul dalam hal menciptakan sebuah produk. Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan lebih cenderung
memiliki komitmen yang tinggi, berorientasi hasil dan berwawasan ke depan. Efektivitas dalam mengelola usaha yang didorong oleh jiwa kewirausahaan
tersebut dipengaruhi juga oleh kepemilikan modal. Modal tersebut bisa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berasal dari modal sendiri atau modal sendiri ditambah modal asing. Dengan tersedianya modal yang bersumber dari modal sendiri ditambah modal asing
maka jumlah modal akan lebih besar sehingga diduga kuat derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha akan semakin
tinggi. Meskipun jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh pengusaha tersebut masih kurang mendukung akan tetapi apabila jumlah modal yang dimiliki
besar diduga usaha yang dijalankan akan lebih efektif. Semakin besar modal yang dimiliki modal sendiri + modal asing maka akan semakin tinggi derajat
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha, sebaliknya apabila modal hanya bersumber dari modal sendiri dengan jumlah
relatif sedikit derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektifitas mengelola usaha juga akan semakin rendah.
2. Pengaruh Pendidikan dalam hubungan antara Jiwa kewirausahaan dengan Efektivitas Mengelola Usaha
Seorang pengusaha yang memiliki daya hidup atau azas hidup mampu menggerakkan dirinya sendiri dan orang lain untuk menciptakan sesuatu yang
berbeda. Daya hidup yang dimiliki berupa daya kreatif dan inovasi sehingga dapat membentuk sikap, keyakinan dan keoptimasan yang diduga
memberikan pengaruh dalam efektivitas mengelola usaha. Adanya jiwa kewirausahaan yang dapat mendorong efektivitas pengelolaan usaha diduga
kuat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimiliki oleh pengusaha. Seorang pengusaha yang tingkat pendidikannya rendah SD sampai dengan
SMP tentu berbeda dengan seorang pengusaha yang tingkat pendidikannya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tinggi SMA sampai dengan Perguruan Tinggi, termasuk kemampuannya didalam hal megelola usaha. Seorang pengusaha yang menempuh pendidikan
tinggi memiliki wawasan yang lebih luas serta banyak mendapatkan ilmu pengetahuan dibangku sekolah. Dapat di duga bahwa dengan dimilikinya
tingkat pendidikan yang tinggi derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha akan semakin tinggi. Semakin tinggi
tingkat pendidikan yang ditempuh maka akan semakin tinggi derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha,
sebaliknya apabila tingkat pendidikan yang ditempuh rendah maka derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha juga
akan semakin rendah. Pendidikan akan tetap memiliki peranan penting dalam pengelolaan usaha meskipun jiwa kewirausahaan yang dimiliki seorang
pengusaha kurang mendukung. Hal tersebut dikarenakan dengan menempuh tingkat pendidikan yang tinggi ilmu pengetahuan akan semakin bertambah
dan cara berfikir seorang pengusaha tersebut akan lebih maju. 3. Pengaruh Kultur Lingkungan Kerja terhadap Hubungan Antara Jiwa
Kewirausahaan dan Efektivitas Mengelola Usaha Kemampuan menciptakan sesuatu yang berbeda serta adanya kiat dan
siasat dalam mengelola usaha yang dimiliki oleh seseorang berasal dari jiwanya yang berupa jiwa berwirausaha. Untuk menerapkan didalam
menjalankan usaha seseorang dipengaruhi oleh jarak kekuasaan power distance antar individu. Dengan jarak kekuasaan yang rendah maka seorang
bawahan akan lebih leluasa dalam bekerja tanpa terbebani oleh aturan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI