Uji Prasarat Analisis Korelasi

signifikansi koefisien regresi 3 β lebih rendah dari taraf signifikansi α 0,05. b. Hipotesis 2 1 Rumusan Hipotesis Ho : tidak ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ha : ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. 2 Rumus i i µ β β β α + Χ Χ + Χ + Χ + = Υ 2 1 3 2 2 1 1 Keterangan: i Υ = Variabel efektivitas mengelola usaha α = Konstanta 1 Χ = Variabel jiwa kewirausahaan 2 Χ = Variabel pendidikan 2 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel pendidikan 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh i µ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel X 1 X 2 terhadap Y i maka dilakukan pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dengan taraf signifikansi α yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Ho ditolak bila nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI signifikansi koefisien regresi 3 β lebih rendah dari taraf signifikansi α 0,05. c. Hipotesis 3 1 Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi Power Distance a Rumusan Hipotesis Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. b Rumus : i i µ β β β α + Χ Χ + Χ + Χ + = Υ 2 1 3 2 2 1 1 Keterangan: i Υ = Variabel efektivitas mengelola usaha α = Konstanta 1 Χ = Variabel jiwa kewirausahaan 2 Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance 2 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh i µ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel X 1 X 2 terhadap Y i maka dilakukan pembandingan nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI signifikansi koefisien regresi 3 β dengan taraf signifikansi α yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Ho ditolak bila nilai signifikansi koefisien regresi 3 β lebih rendah dari taraf signifikansi α 0,05. 2 Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi Individualism vs collectivsm a Rumusan Hipotesis Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi Individualism vs collectivsm terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi Individualism vs collectivsm terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. b Rumus : i i µ β β β α + Χ Χ + Χ + Χ + = Υ 2 1 3 2 2 1 1 Keterangan: i Υ = Variabel efektivitas mengelola usaha α = Konstanta 1 Χ = Variabel jiwa kewirausahaan 2 Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi Individualism vs collectivsm 2 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi Individualism vs collectivsm 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh i µ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel X 1 X 2 terhadap Y i maka dilakukan pembandingan nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI signifikansi koefisien regresi 3 β dengan taraf signifikansi α yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Ho ditolak bila nilai signifikansi koefisien regresi 3 β lebih rendah dari taraf signifikansi α 0,05. 3 Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi Femininity Vs Maculinity a Rumusan Hipotesis Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi Femininity Vs Maculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi Femininity Vs Maculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. b Rumus : i i µ β β β α + Χ Χ + Χ + Χ + = Υ 2 1 3 2 2 1 1 Keterangan: i Υ = Variabel efektivitas mengelola usaha α = Konstanta 1 Χ = Variabel jiwa kewirausahaan 2 Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi Femininity Vs Maculinity 2 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi Femininity Vs Maculinity 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh i µ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel X 1 X 2 terhadap Y i maka dilakukan pembandingan nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI signifikansi koefisien regresi 3 β dengan taraf signifikansi α yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Ho ditolak bila nilai signifikansi koefisien regresi 3 β lebih rendah dari taraf signifikansi α 0,05. 4 Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi Uncertainty Avoidance a Rumusan Hipotesis Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi Uncertainty Avoidance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi Uncertainty Avoidance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. b Rumus : i i µ β β β α + Χ Χ + Χ + Χ + = Υ 2 1 3 2 2 1 1 Keterangan: i Υ = Variabel efektivitas mengelola usaha α = Konstanta 1 Χ = Variabel jiwa kewirausahaan 2 Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi Uncertainty Avoidance 2 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi Uncertainty Avoidance 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh i µ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel X 1 X 2 terhadap Y i maka dilakukan pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dengan taraf signifikansi α yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Ho ditolak bila nilai signifikansi koefisien regresi 3 β lebih rendah dari taraf signifikansi α 0,05 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Sebelum melakukan pengumpulan data untuk penelitian, peneliti terlebih dahulu turun kelapangan untuk melihat kondisi sebenarnya di lapangan. Apakah studi kasus yang dipilih benar-benar telah layak untuk diteliti lebih lanjut. Peneliti melakukan prariset untuk memastikan apakah di lapangan muncul suatu bentuk permasalahan yang memang pantas untuk dilakukan sebuah penelitian. Hal ini juga sangat bermanfaat bagi peneliti untuk melihat secara langsung kondisi para pengusaha perak terkait dengan variabel yang telah dipilih. Untuk memperjelas kondisi sebenarnya dari data yang digunakan untuk penelitian maka, disajikan deskripsi responden tentang umur perusahaan, umur pengusaha serta jumlah kekayaan usaha. Bentuk pendeskripsian responden tersebut adalah sebagai berikut :

1. Deskriptif Responden

a. Umur Perusahaan Berikut disajikan tabel diskripsi data umur perusahaan responden : Tabel 4.1 Tabel distribusi frekuensi umur perusahaan No Umur Perusahaan Frekuensi Frekuensi Kumulatif 1. 10 Tahun 38 63,33 2. 10 - 20 Tahun 17 28,33 3. 20 Tahun 5 8,33 Total 60 100 Berdasarkan tabel perhitungan di atas diketahui bahwa responden yang memiliki umur perusahaan 10 tahun sebanyak 38 responden 63,33. Hal ini menunjukan bahwa banyak perusahaan baru yang muncul ketika peneliti melakukan penelitian. Umur yang kurang dari 10 tahun tersebut masih dianggap sebagai perusahaan baru, karena sebenarnya perusahaan perak di Kota Gede sudah ada semenjak dulu. b. Umur Pengusaha Berikut disajikan tabel diskripsi data umur pengusaha : Tabel 4.2 Tabel distribusi frekuensi umur pengusaha No Umur Pengusaha Frekuensi Frekuensi Kumulatif 1. 30 Tahun 3 5 2. 30-50 Tahun 43 71,67 3. 50 Tahun 14 23,33 Total 60 100 Bisa dilihat dari tabel di atas bahwa responden yang berumur 30 – 50 tahun sebanyak 43 responden 71,67. Para pengusaha perak di Kota Gede didominasi oleh orang yang relatif lebih muda, yang memungkinkan mereka untuk lebih cekatan dalam menyelesaikan pekerjaan atau menjalankan usahanya. c. Kekayaan Usaha Berikut disajikan tabel diskripsi data jumlah kekayaan usaha : Tabel 4.3 Tabel distribusi frekuensi jumlah kekayaan usaha No Jumlah Kekayaan Frekuensi Frekuensi Kumulatif 1. 100 juta 19 31,67 2. 50 juta-100 juta 15 25 3. 50 juta 26 43,33 Total 60 100 Dari tabel di atas diketahui bahwa responden dengan jumlah kekayaan usaha 50 juta sebanyak 26 responden 43,33 . Kebanyakan para pengusaha perak di Kota Gede berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah, hal ini bisa dilihat dari kekayaan yang dimiliki oleh pengusaha pada umumnya.

2. Deskriptif Variabel Penelitian

Sebelum data dianalisis pertama-tama disajikan dahulu deskripsi data tentang variabel permodalan, pendidikan, kultur lingkungan kerja, jiwa kewirausahaan serta efektivitas mengelola usaha. Deskripsi variabel penelitian ini memaparkan harga rata-rata mean, median, modus dan deviasi standar dari masing-masing variabel dalam penelitian. Adapun bentuk pendeskripsian tersebut dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel penelitian. Berikut deskripsi data penelitian dari masing-masing variabel dalam penelitian. a. Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 21 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 7. cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5. Dalam memberikan interpretasi penilaian variabel efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri digunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II Masidjo, 1995:157. Berikut disajikan tabel interpretasi penilaian variabel efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri. Tabel 4.4 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri Perhitungan Skor f fr Kategori 21 + 81 105-21 = 89,04 89 10 27,78 Sangat tinggi 21 + 66 105-21 = 76,44 76 – 89 23 63,89 Tinggi 21 + 56 105-21 = 68 68 – 75 2 5,56 Cukup 21 + 46 105-21 = 56,44 60 – 67 Rendah Di bawah 46 67 1 2,78 Sangat rendah Jumlah 36 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor mean = 85,53; median = 85,42; modus = 84,17; berada pada skor 76 – 89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri dikatakan tinggi. b. Jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 34 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 13 cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5

Dokumen yang terkait

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri kerajinan kulit Manding Bantul, Yogyakarta.

0 0 185

Pengaruh permodalan, pendidikan, dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri Genteng Desa Berjo Godean Yogyakarta.

0 0 165

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus counter HP di sepanjang Jalan Gejayan dan Jogja Phone Market Yogyakarta.

0 0 216

Pengaruh permodalan, pendidikan, dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus di Sentra Industri Bakpia Yogyakarta.

0 1 177

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 175

SKRIPSI PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 214

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 163

PENGARUH ETNIS, PERMODALAN, DAN PENDIDIKAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEEFEKTIFAN MENGELOLA USAHA

0 1 190

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha - USD Repository

0 0 186

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri kerajinan kulit Manding Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 0 183