Persepsi Guru Terhadap Uji Sertifikasi Ditinjau Dari Pengalaman

tabel maka H ditolak atau sebaliknya. Nilai F hitung dari tabel tersebut sebesar 0.133 sedangkan F tabel dapat dihitung sebagai berikut: • Tingkat sig α adalah 5 atau 0.05 • Numerator dk pembilang = 3 – 1 = 2 • Denumerator dk penyebut = 180 – 3 = 177 • Dengan menggunakan bantuan perhitungan dari Microsoft Excel yakni =FINV0,05,2,177 maka didapat F tabel sebesar 3,047012. • Karena F hitung F tabel , maka H a3 ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari status guru

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Persepsi Guru Terhadap Uji Sertifikasi Ditinjau Dari Pengalaman

Mengajar Guru Dari hasil pengujian hipotesis pertama diketahui bahwa tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari pengalaman mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa guru dengan pengalaman mengajar yang berbeda yakni kurang dari atau sama dengan 5 tahun, antara 6 - 14 tahun dan lebih dari atau sama dengan 15 tahun memiliki persepsi positif terhadap uji sertifikasi yang ditinjau dari pengalaman mengajar. Persepsi positif ini bermakna bahwa sebagian besar guru memiliki pemahaman yang sama atau sepakat terhadap adanya proses uji sertifikasi guna membentuk profesionalitas guru, walaupun terdapat perbedaan pengalaman mengajar. Pengambilan kesimpulan ini didasarkan pada hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perhitungan uji anova yang menunjukkan bahwa nilai F hitung yang diperoleh sebesar 0.188 lebih kecil dari F tabel yaitu sebesar 3,047. Hasil deskripsi data pengalaman mengajar guru menunjukkan bahwa sebagian besar guru 56,67 telah memiliki pengalaman mengajar di atas 15 tahun hal. 46. Dalam proses sertifikasi, guru yang memiliki pengalaman mengajar yang banyak akan memperoleh kesempatan yang lebih besar untuk lolos uji sertifikasi, hal ini tercantum dalam penilaian komponen pengalaman mengajar menurut Pedoman Penyusunan Portofolio Sertifikasi Guru tahun 2007 di mana guru yang telah memiliki pengalaman mengajar di atas 15 tahun akan memperoleh poin lebih banyak dibandingkan dengan guru yang memiliki pengalaman di bawah 15 tahun. Hal ini memunculkan dugaan bahwa akan terjadi perbedaan pandangan atau persepsi terhadap uji sertifikasi ditinjau dari pengalaman mengajar karena adanya perbedaan tingkat pengalaman mengajar antara guru dengan pengalaman mengajar kurang dari 5 tahun, guru dengan pengalaman mengajar 6 – 14 tahun dengan guru yang telah memiliki pengalaman mengajar di atas 15 tahun. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Wolberg 1967 yang menuliskan bahwa sebagai makhluk sosial yang juga sebagai makhluk individu akan memiliki persepsi yang berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain terhadap suatu objek. Perbedaan persepsi inilah yang menyebabkan seseorang menyenangi atau memandang positif suatu objek sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci objek tersebut, hal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sangat tergantung bagaimana seseorang menanggapi objek tersebut dengan persepsinya. Kesamaan persepsi timbul dikarenakan adanya kesamaan asumsi tentang pengalaman mengajar guru yang merupakan salah satu syarat dalam pengumpulan dokumen portofolio di mana penentuan skor selain dilihat dari pengalaman mengajar juga dilihat dari berbagai syarat yang lain, sehingga walaupun dengan pengalaman mengajar yang berbeda persepsi guru terhadap uji sertifikasi tidak berbeda secara signifikan. Selain itu, adanya pengakuan dari para guru bahwa pengalaman mengajar tidak hanya dilihat dari lamanya guru mengajar akan tetapi juga dilihat dari pengalaman pendukung bidang profesi guru seperti pengalaman mengikuti seminar, pelatihan, kepengurusan organisasi, kejuaraan dan lomba karya ilmiah

2. Persepsi Guru Terhadap Uji Sertifikasi Ditinjau dari Tingkat

Dokumen yang terkait

Persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan, status guru dan golongan ruang : studi kasus pada guru SMP di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Jawa Tengah.

0 0 133

Persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan, status guru dan golongan ruang.

0 0 141

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari pengalaman mengajar, tingkat pendidikan dan jenjang pendidikan : studi kasus guru-guru SD, SMP, SMA Pangudiluhur Kotamadya Yogyakarta.

1 9 161

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian guru dan jenjang sekolah : survei guru SD, SMP, dan SMA negeri dan swasta di Kecamatan Wates.

0 0 172

Persepsi guru terhadap program sertifikasi bagi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan, masa kerja, beban mengajar, dan status guru ; studi kasus guru-guru SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Sleman.

0 0 203

PERSEPSI GURU TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, MASA KERJA, BEBAN MENGAJAR, DAN STATUS GURU

0 4 201

PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS GURU, DAN MASA KERJA GURU

0 0 104

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian guru dan jenjang sekolah : survei guru SD, SMP, dan SMA negeri dan swasta di Kecamatan Wates - USD Repository

0 0 170

PERSEPSI GURU TERHADAP UJI SERTIFIKASI DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS GURU DAN GOLONGAN RUANG

0 0 139

PERSEPSI GURU TERHADAP UJI SERTIFIKASI DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS GURU DAN GOLONGAN RUANG

0 0 131