dapat diartikan bahwa guru dengan status PNS maupun non-PNS dapat mengikuti uji sertifikasi guru ini.
B. Kerangka Berfikir
1. Persepsi Guru Terhadap Uji Sertifikasi Ditinjau Dari Pengalaman
Mengajar
Persepsi muncul ketika seseorang menerima informasi dan menafsirkan pesan tersebut sesuai dengan pengalamannya. Guru dalam menghadapi uji
sertifikasi harus memenuhi salah satu komponen portofolio yakni pengalaman mengajar. Dengan pengalaman mengajar, seseorang guru diharapkan memenuhi
standar profesional yang menjadi syarat mutlak uji sertifikasi. Pengalaman mengajar berkaitan dengan nilai-nilai profesionalitas yang diharapkan dengan
semakin berpengalaman profesionalitas guru dalam mengajar diharapkan juga baik.
Dengan pengalaman mengajar yang tinggi, guru diharapkan mampu menjadi tenaga pendidik yang kompeten di bidangnya sehingga mampu mewujudkan
pendidikan yang berkualitas yang ditunjang dengan pemberian sertifikat yang akan meningkatkan martabat guru. Perbedaan persepsi diduga akan muncul
apabila uji sertifikasi ditinjau dari pengalaman mengajar guru. Guru dengan pengalaman mengajar yang tinggi diduga memiliki persepsi yang berbeda
terhadap uji sertifikasi dengan guru yang cukup atau masih kurang berpengalaman dalam mengajar. Hal ini dikarenakan guru yang memiliki pengalaman mengajar
tinggi memiliki kesempatan yang lebih besar dalam mengikuti program sertifikasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibandingkan dengan guru yang cukup atau masih kurang berpengalaman mengajar Bali Post, 2008.
2. Persepsi Guru Terhadap Uji Sertifikasi Ditinjau Dari Tingkat
Pendidikan
Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang ditempuh oleh guru. Untuk mengikuti uji sertifikasi tingkat pendidikan minimal yang harus
ditempuh guru adalah sarjana atau diploma IV D4S1. Persepsi yang berbeda diduga akan muncul ketika guru menanggapi syarat untuk mengikuti uji sertifikasi
yang salah satunya adalah tingkat pendidikan minimal sarjana atau diploma 4 D4S1, karena tidak semua guru telah menempuh jenjang pendidikan hingga
D4S1. Bagi para guru yang belum menempuh jenjang pendidikan D4S1 akan
merasa kesulitan bila harus meneruskan jenjang pendidikan tersebut agar bisa mengikuti uji sertifikasi ini. Hal ini disebabkan waktu yang harus mereka
korbankan akan lebih banyak daripada guru yang telah menempuh D4S1 serta kendala lainnya seperti jauhnya jarak yang harus ditempuh untuk mengikuti
pelatihan serta faktor usia. Oleh karena itu, persepsi guru diduga akan berbeda antara guru yang telah berpendidikan D4S1 dengan guru yang belum menempuh
D4S1.
3. Persepsi Guru Terhadap Uji Sertifikasi Ditinjau Dari Status Guru