reliabilitas yang menggambarkan seberapa baik item-item dalam suatu set berkorelasi secara positif satu dengan lainnya. Teknik ini mencari
reliabilitas instrumen yang skornya bukan 0-1, tetapi merupakan rentangan antara beberapa nilai Umar, 2002:125-126. Teknik Cronbach
Alpha menggunakan rumus sebagai berikut:
r =
σ σ
Keterangan: = Reliabilitas instrumen
k = Banyak butir pertanyaan
σ = Varians total
= Jumlah varian butir
Suatu butir pertanyaan dikatakan reliabel apabila ≥ dari r tabel
dengan taraf signifikasi 5. Sedangkan Suatu butir pertanyaan dikatakan tidak reliabel apabila
dari r tabel dengan taraf signifikasi 5.
K. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah residu dari
persamaan regresi terdistribusi secara normal. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan alat tes Kolmogorov-Smirnov dengan
tingkat signifikansi sebesar 5 atau 0,05. Uji Kolmogorov- Smirnov digunakan karena uji ini dapat secara langsung
menyimpulkan apakah data yang ada terdistribusi normal secara statistik atau tidak. Sementara uji normalitas data yang lain seperti
statistika deskriptif dirasa tidak efisien karena memerlukan kesimpulan tambahan Sugiyono, 2009:326.
b. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dari
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antar variabel independen Ghozali, 2007:91. Persyaratan yang harus dipenuhi model regresi adalah tidak adanya
multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dari nilai VIF inflation factor pada mode regresi. Jika VIF kurang dari sama dengan 10
maka tidak terjadi multikolinear Ghozali, 2007:91. c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residu suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan uji Scatterplot Ghozali, 2007:105.
d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t – 1
sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Menurut Ghozali, 2007:95 salah satu ukuran dalam
menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin- Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut:
1 1,65 DW 2,35 maka tidak ada autokorelasi. 2 1,21 DW 1,65 atau 2,35 DW 2,79 maka tidak dapat
disimpulkan. 3 DW 1,21 atau DW 2,79 maka terjadi autokorelasi.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh yang ada diantara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat
Umar, 2002:173. Model regresi yang digunakan adalah model regresi linear berganda. Menurut Husein Umar 2002:173 rumus dari regresi
linear berganda adalah sebagai berikut:
Keterangan: Y
= Citra PT. Djarum a
= Konstanta
b = Koefisien persamaan regresi prediktor
= Program beasiswa pendidikan = Kualitas produk
= Citra merek Harga a dihitung dengan rumus Husein Umar, 2002:171:
a =
Harga b dihitung dengan rumus Husein Umar, 2002:171:
b =
3. Uji Parsial Uji t
Uji t digunakan unutk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independensinya. Menurut Trihendadi 2005:145 untuk
menentukan nilai
+ ,-
dicari pada α = 5 dengan derajat kebebasan df = n – 2. Sedangkan untuk menentukan
. 0
menggunakan SPSS atau rumus
. 0
:
1
=
2 3
4
i = 1,2,3,..... Keterangan:
5
6
= Nilai koefisien regresi 7
6
= Nilai koefisien regresi untuk populasi 8
96
= Simpangan baku koefisien regresi 5
6
Kriteria pengujian yang digunakan adalah: