selama 30 menit sehari selama beberapa hari setiap minggu dapat menurunkan tekanan darah. Jenis latihan yang dapat mengontrol tekanan darah adalah berjalan
kaki, bersepeda, berenang, dan aerobik Palmer, A William, B., 2004 Pendapat Krisnatuti dan Yenrina 2005, konsumsi serat sayuran dan buah
akan mempercepat rasa kenyang. Keadaan ini menguntungkan karena dapat mengurangi pemasukan energi dan obesitas, yang akhirnya akan menurunkan risiko
hipertensi.
5.3.2 Asupan Energi
Hasil penelitian tentang variabel asupan energi diperoleh bahwa responden penderita hipertensi dengan asupan energi berisiko sebesar 81,5. Demikian juga
responden tidak hipertensi dengan asupan energi berisiko sebesar 18.5, berarti kasus hipertensi lebih besar terjadi dengan asupan energi berisiko dibandingkan
dengan tidak berisiko. Uji statistik regresi logistik berganda menunjukkan nilai p 0,011 p0,05, artinya variabel asupan energi berpengaruh terhadap kejadian
hipertensi dengan nilai OR sebesar 4,322 95 CI = 1,405-13,302. Penelitian serupa oleh Avihani 2012 menemukan dalam hasil Food
Frequency Questionare FFQ dalam penelitian ini menunjukkan baik kasus dan kontrol lebih menyukai makanan dengan densitas energi yang tinggi seperti mi
instan densitas=3,7 kkalg, fried chicken densitas=3,3 kkalg, bakso densitas=3,7 kkalg, roti manis densitas=2,8 kkalg, dan gorengan densitas=2,0
Universitas Sumatera Utara
— 3,4 kkalg. Asupan makanan dikatakan berdensitas tinggi padat energi jika rata- rata densitas energi 2,09 kkalg untuk laki-laki dan 1,99 kkalg untuk perempuan.
Penelitian ini ditemukan adanya hubungan antara densitas energi makanan dengan kejadian hipertensi obesitik p=0,001 dimana remaja yang asupan
makanannya berdensitas energi tinggi berisiko 5,8 kali lebih besar untuk mengalami hipertensi obesitik. Hasil penelitian di Amerika Serikat oleh Jason 2006 yang
menemukan bahwa konsumsi makanan padat energi berhubungan dengan obesitas dan gangguan terkait sindrom metabolik
Berbeda dengan penelitian Situmeang 2011 bahwa sebagian besar PNS mengkonsumsi sumber makanan hewani yang sering 1-3 kali per minggu yaitu
telur, daging ayam, daging kuda, daging babi dan makanan lain yang mengandung lemak yaitu makanan gorengan dan makanan bersantan. Rata-rata kolesterol darah
total 230,5 mgdl,konsumsi energi PNS sebagian besar adalah baik 64,7. Tidak ada hubungan nyata antara konsumsi energi dengan tingkat kolesterol darah total
p=0,302 di Dinas Kesehatan Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2011. Ada pengaruh asupan energi terhadap kejadian hipertensi disebabkan
kebiasaan makan pangan hewani disertai minum kopi dan kurang berolah raga dan kurang mengkonsumsi serat seperti makanan sayuran dan buah-buahan. Responden
lebih banyak ditemukan perempuan yang aktivitasnya tidak banyak mengeluarkan energi sehingga kurang efektif dalam menghindari terjadinya hipertensi.
Universitas Sumatera Utara
5.3.3 Asupan Protein