3.8. Metode Analisa Data 3.8.1. Pengolahan data
Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan data dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Cleaning
Data yang telah dikumpulkan dilakukan cleaning data yang berarti sebelum data dilakukan pengolahan, terlebih dahulu dilakukan pengecekan agar tidak terdapat
data yang tidak perlu. 2.
Editing Setelah data dikumpulkan lalu dilakukan pengeditan untuk mengecek
kelengkapan data, kesinambungan data dan keseragaman data. 3.
Coding Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data termasuk dalam
pengelompokkan kategori dan pemberian skor. 4.
Entry Data Memasukkan data ke program komputer untuk proses analisa data.
3.8.2. Analisa Data
Data yang sudah diolah kemudian dianalisa dengan menggunakan program SPSS, yang meliputi:
1. Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan sosial budaya dan pola makan frekuensi makan, asupan energi, protein, dan lemak, dan status gizi
dengan kejadian hipertensi dalam bentuk tabel.
Universitas Sumatera Utara
2. Bivariat
Analisis bivariat dilakukan uji chi square yang digunakan untuk menguji hubungan yang signifikan antara pola makan frekuensi makan, asupan energi,
protein, dan lemak dengan kejadian hipertensi. Dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis penelitian berdasarkan tingkat signifikan nilai p adalah:
1. Jika nilai p 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak
2. Jika nilai p 0,05 maka hipotesis penelitian diterima.
3. Multivariat
Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat, dan variabel bebas yang paling besar
pengaruhnya terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji regresi logistik. Analisis regresi logistik untuk menjelaskan parameter mana yang paling dominan
pola makan frekuensi makan, asupan energi, protein, dan lemak yang berpengaruh terhadap kejadian hipertensi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Masyarakat Suku Alas
Suku Alas merupakan salah satu yang bermukim di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh yang juga lazim disebut Tanah Alas. Sebagian besar suku
Alas tinggal di pedesaan dan hidup dari pertanian dan peternakan. Tanah Alas merupakan lumbung padi untuk daerah Aceh. Selain itu mereka juga berkebun karet,
kopi, dan kemiri, serta mencari berbagai hasil hutan, seperti kayu, rotan, damar, dan kemenyan. Sedangkan binatang yang mereka ternakkan adalah kuda, kambing,
kerbau, dan sapi Anonim, 2014. Kampung atau desa orang Alas disebut kute. Suatu kute biasanya didiami
oleh satu atau beberapa klan, yang disebut merge. Anggota satu merge berasal dari satu nenek moyang yang sama. Pola hidup kekeluargaan mereka adalah kebersamaan
dan persatuan. Mereka menarik garis keturunan patrilineal, artinya garis keturunan laki-laki. Mereka juga menganut adat eksogami merge, artinya jodoh harus dicari di
merge lain. Suku Alas 100 adalah penganut Agama Islam. Namun masih ada juga
yang mempercayai praktik perdukunan misalnya dalam kegiatan pertanian. Mereka melakukan upacara-upacara dengan latar belakang kepercayaan tertentu agar
pertanian mereka mendatangkan hasil baik atau terhindar dari hama LAKA, 2003.
68
Universitas Sumatera Utara