Upacara sebelum Perkawinan Acara Persiapan Upacara Perkawinan Upacara Pelaksanaan Perkawinan

beralih satu tingkat ke tingkat yang lain, biasanya pada saat itu diadakan pesta atau upacara yang merayakan saat peralihan tersebut Sufi R, 2008.

2.5.1.1. Adat dan Upacara Perkawinan

Perkawinan merupakan suatu kebutuhan yang bersifat naluriah bagi setiap makhluk hidup.Pada dasarnya perkawinan berfungsi untuk mengatur kelakuan manusia dan kebutuhan biologisnya, untuk menyambung keturunan.

2.5.1.1.1. Upacara sebelum Perkawinan

Upacara sebelum perkawinan yang dimaksud adalah upacara-upacara yang dilakukan sebelum ijab Kabul atau akad nikah berlangsung dan juga sebelum pesta perkawinan, termasuk di dalam upacara sebelum kawin lumbe pemberitahuan, kutuk pemberitahuan maksud meminang, Chisik atau Risik Membaca pikiran pihak wali, peperi menentukan langkah mufakat, Pinang cut pinang kecil, Pinang Mbelin meresmikan pinangan, midoi. Dalam acara Pinang Mbelin, pokok pembicaraan menyangkut hal yang berhubungan dengan mahar mas kawin, upah wali uang untuk wali perempuan, isi cekhane uang isi kampil, wis panjang Sembilan kain panjang Sembilan hasta dan uang kenduri. Uang kenduri itu berupa uang atau benda dan telah mempunyai ketentuan adat, yang mana berlaku sama besar untuk semua status sosial. Uang kenduri dalam bentuk benda berupa: kambing satu ekor, beras 2 kaleng 40 liter, beras pulut 1 kaleng 20 liter, gula merah 20 kilogram, kelapa 30 buah, ayam satu ekor dan bumbu-bumbu secukupnya, nagka muda untuk sayur, gula pasir, kopi, teh, serta tukang masak laki-laki dan perempuan. Universitas Sumatera Utara

2.5.1.1.2. Acara Persiapan Upacara Perkawinan

Adapun acara-acara tersebut yaitu teberas mengadakan perlengkapan, Meubagah mengundang memakai sirih lengkap dengan gambir, pinang, dan kapur yang dibungkus dengan daun pisang, jagai malam berinai Sufi R, 2008

2.5.1.1.3. Upacara Pelaksanaan Perkawinan

Pelaksanaan perkawinan ditandai dengan adanya gantat emas mengantar emas, meuraleng menjemput pengantin wanita, akad nikah, nachuh menyerahkan pengantin perempuan kepada suaminya, narukh mengantar pengantin perempuan, Seunubung pengantin perempuan pergi ke rumah orang tuanya dengan membawa barang-barang yang telah ditentukan. Seunubung tersebut dilaksanakan beberapa kali. Seunubungpertama, barang yang dibawa tersebut berupa puket mengelatmeupinggan pulut manis, kampil sebuah, dan panpinang menulung sebuah. Seunubung kedua, barang bawaan berupa nasi dan gulai ayam atau daging, puket mengelatmeupinggan pulut manis yang telah dibungkus dengan daun pisang diletakkan ke dalam piring besar serta dibungkus kembali dengan kain panjang. Seunubungketiga, barang bawaan berupa pukeut merinti pulut yang dicampur kelapa dan gula merah, nasi kepel nasi bungkus, serta ayam panggang.Seunubung keempat, barang bawaan berupa pukeut dakan pulut yang dimasak dengan santan kelapa, telur bebek sanglar dadar, nasi kepel.Seunubungkelima, barang bawaan berupa nasi kepel dan ikan menenem ikan pepes.Seunubungkeenam, barang bawaan berupa nasi kepel dansireu matah garam. Universitas Sumatera Utara

2.5.1.2. Adat Mbade Anak Lawe Turun Mandi

Dokumen yang terkait

Gambaran Karakteristik dan Sosial Budaya Masyarakat Terhadap Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat 2014

4 83 118

SUKU ALAS KABUPATEN ACEH TENGGARA.

0 5 21

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERJO Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerjo Kabupaten Karanganyar.

0 2 18

Pengaruh Sosial Budaya dan Pola Makan terhadap Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Suku Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara

1 1 19

Pengaruh Sosial Budaya dan Pola Makan terhadap Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Suku Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara

0 0 2

Pengaruh Sosial Budaya dan Pola Makan terhadap Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Suku Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara

0 0 9

Pengaruh Sosial Budaya dan Pola Makan terhadap Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Suku Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara

0 0 46

Pengaruh Sosial Budaya dan Pola Makan terhadap Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Suku Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara

0 0 5

Pengaruh Sosial Budaya dan Pola Makan terhadap Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Suku Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara

0 0 39

GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWIT SEBERANG KECAMATAN SAWIT SEBERANG KABUPATEN LANGKAT

0 1 15