yang sesuai dengan preferensi pengguna, informasi ringkasan menyaring dari volume data yang besar, algoritma digunakan untuk mengidentifikasi
trend yang tersembunyi dalam data, atau mengizinkan pengguna untuk
bertanya what-if pertanyaan. 4. Extended Enterprise juga dikenal sebagai Business-to-Business
Pola bisnis Extended Enterprise, juga dikenal sebagai Business-to- Business
atau pola B2B, alamat interaksi dan kolaborasi antara proses bisnis di perusahaan-perusahaan yang terpisah. Pola ini dapat diamati
dalam larutan yang mengimplementasikan antarmuka programatik untuk terhubung aplikasi antar-perusahaan. Dengan kata lain, tidak mencakup
aplikasi yang langsung dipanggil melalui antarmuka pengguna dengan mitra bisnis melintasi batas organisasi.
2.8.4 Kemampuan E-business
Berikut ini adalah kemampuan e-business menurut Schully dan Woods 2000:
1. Otomatisasi Proses otomatisasi yang menggantikan proses manual “enterprise
resource planning” concept .
2. Integrasi Proses terintegrasi yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
proses “just in time” concept. 3. Publikasi
Memberikan jasa promosi dan komunikasi atas produk dan jasa yang dipasarkan secara elektronik “electronic cataloging” concept.
4. Interaksi Pertukaran data atau informasi antar berbagai pihak yang akan
meminimalkan human error “electronic data interchangeEDI” concept. 5. Transaksi
Kesepakatan antara 2 pihak untuk melakukan transaksi yang melibatkan institusi lainnya pihak ketiga sebagai pihak yang menangani pembayaran
“electronic payment” concept.
2.8.5 Manfaat E-business
Manfaat e-business menurut Adams et al. 2001 adalah sebagai berikut: 1. Market exposure, melebarkan jangkauan.
2. Memperpendek waktu product cycle.
3. Meningkatkan customer loyality.
4. Mengurangi biaya produksi dan promosi. 5. Mengurangi biaya inventory.
6. Mengurangi biaya komunikasi. 7. Hampir tidak terlihat perbedaan antara perusahaan besar dan kecil.
8. Memudahkan konsumen memilih barang, 24 jam nonstop. 9. Mempercepat dan mempermudah transaksi, anywhere.
10. Memungkinkan barang dijual lebih murah.
2.8.6 Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan E-business
Berikut ini adalah faktor penyebab kegagalan e-business menurut Gottschalk 2006, yaitu:
1. Tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen. 2. Penerapan e business tidak diikuti proses change management.
3. Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis.
4. Buruknya infrastruktur komunikasi. 5. Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan.
6. Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi. 7. Kurangnya dukungan financial.
8. Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak pihak yang bertransaksi cyberlaw.
9. Menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi ebusiness.
2.8.7 Kiat Membangun E-business