Pola Konsumsi Telur Curah Konsumen Rumah Tangga di Hero Supermarket Padjajaran Bogor

Secara keseluruhan jumlah penurunan pembelian telur bermerek tidak berpengaruh karena tidak ada konsumen rumah tangga di Hero Supermarket Padjajaran Bogor yang berhenti sama sekali mengkonsumsi telur bermerek. Selain itu, sebagian besar konsumen telur bermerek 96,97 persen juga tidak mengurangi pembelian. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar konsumen telur bermerek memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang virus flu burung dan mempunyai kepercayaan yang tinggi terhadap kualitas produk telur bermerek. Selain itu, lokasi pembelian telur bermerek yang relatif terkemuka dan adanya jaminan bahwa produk telur yang dijualnya bebas dari virus flu burung juga menjadi hal yang penting dalam menjaga tingkat kepercayaan konsumen untuk tetap mengkonsumsi telur bermerek. Di sisi lain, analisis korelasi terhadap jumlah telur bermerek yang dibeli konsumen rumah tangga di Hero Supermarket Padjajaran Bogor sebelum dan sesudah kasus flu burung di Bogor menghasilkan nilai korelasi 0,956 dan nilai probailitas 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 persen terdapat hubungan yang cukup erat antara jumlah telur bermerek yang dibeli konsumen rumah tangga pada saat sebelum dan sesudah terjadinya kasus flu burung di Bogor.

6.2 Pola Konsumsi Telur Curah Konsumen Rumah Tangga di Hero Supermarket Padjajaran Bogor

Berdasarkan analisis yang dilakukan, diketahui bahwa pada kondisi sebelum dan sesudah kasus flu burung di Bogor rata-rata frekuensi pembelian telur curah konsumen rumah tangga di Hero Supermarket Padjajaran Bogor adalah 3,30 kali per bulan Sedangkan pada kondisi setelah kasus flu burung di Bogor rata-rata frekuensi pembelian telur curah adalah 3,26 kali perbulan. Rata- rata selisih antara frekuensi pembelian telur curah sebelum dan sesudah flu burung adalah sebanyak 0,03 kali dan frekuensi pembelian telur curah relatif tetap dan tidak mengalami perubahan sama sekali Tabel 11. Tabel 11. Frekuensi dan Jumlah Pembelian Telur Curah Sebelum dan Sesudah Kasus Flu Burung Frekuensi dan Jumlah Pembelian Mean Korelasi Sig 2Tailed Frekuensi sebelum flu burung Frekuensi sesudah fu burung Frekuensi sebelum dan sesudah flu burung ∑ Pembelian sebelum flu burung ∑ Pembelian sesudah flu burung ∑ Pembelian sebelum dan sesudah flu burung 3,30 3,26 0,03 1,25 1,20 0,05 - - 0,998 - - 0,950 - - 0,326 - - 0,157 Frekuensi pembelian telur curah konsumen rumah tangga pada saat sebelum dan sesudah kasus flu burung di Bogor di Hero Supermarket Padjajaran Bogor memiliki nilai probalitas sig 2 tailed 0,326 lebih besar dari 0,05 sehingga Ho diterima. Artinya, pola konsumsi terhadap telur ayam curah konsumen rumah tangga di Hero Supermarket Padjajaran Bogor dilihat dari frekuensi pembelian sebelum dan sesudah flu burung di Bogor tidak berbeda nyata. Hal ini disebabkan aktivitas pembelian telur curah dilakukan oleh konsumen bersamaan dengan kegiatan belanja kebutuhan lainnya sehingga konsumen hanya mengurangi jumlah telur curah yang dibelinya pada setiap frekuensi pembelian, tetapi tidak mengurangi frekuensi pembelian telur curah tersebut. Selain itu, tidak adanya tanggal kadaluarsa produk telur curah menjadi pertimbangan konsumen untuk tetap mempertahankan jumlah frekuensi pembelian telurnya agar kesegaran telur yang dibelinya tetap terjaga. Hasil korelasi antara kedua kondisi sebelum dan sesudah flu burung di Bogor adalah 0,998 dengan nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0, 05 dan lebih besar dari 0,5. Hal ini menyatakan bahwa korelasi antara rata-rata frekuensi pembelian telur curah konsumen rumah tangga di Hero Supermarket Padjajaran Bogor sebelum dan sesudah flu burung di Bogor adalah kuat. Hasil analisis terhadap jumlah telur ayam curah yang dibeli konsumen rumah tangga pada setiap rata-rata frekuensi pembelian telur curah menunjukkan kecenderungan menurun rata-rata jumlah pembelian telur curah 1,25 kg sebelum terjadinya kasus flu burung menjadi 1,20 kg setelah terjadinya kasus flu burung. Namun secara statistik penurunan tersebut tidak signifikan. Hal ini berkaitan dengan perilaku konsumen telur curah akibat virus flu burung yang tidak mengurangi pembelian sebesar 83,33 persen, dengan alasan tidak takut terkena flu burung karena jika dimasak dengan cara yang benar tidak berbahaya. Hal ini menandakan konsumen telur curah di Hero Supermarket Padjajaran Bogor memiliki pengetahuan yang baik tentang virus flu burung. Alasan lainnya adalah konsumen percaya pada tempat pembelian telur karena Hero Supermarket Padjajaran Bogor menjamin bahwa produk unggas yang dijual bebas dari virus flu burung. Hero Supermarket Padjajaran Bogor sendiri juga menampilkan brosur mengenai cara terhindar dari virus flu burung. Nilai probabilitas sig 2 tailed 0,157 sehingga pada tingkat kepercayaan 95 persen α = 0,05 Ho diterima. Artinya, tidak ada perbedaan nyata antara rata- rata jumlah telur yang dibeli konsumen rumah tangga di Hero Supermarket Padjajaran Bogor pada saat sebelum flu burung dan setelah terjadinya kasus flu burung di Bogor. Di sisi lain, analisis korelasi terhadap rata-rata jumlah telur curah yang dibeli konsumen rumah tangga di Hero Supermarket Padjajaran Bogor sebelum dan sesudah flu burung di Bogor menghasilkan nilai korelas 0,950 dan nilai probabilitas 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 persen terdapat hubungan yang cukup erat antara rata-rata jumlah telur curah yang dibeli konsumen rumah tangga di Hero Supermarket Padjajaran Bogor pada saat sebelum dan sesudah kasus flu burung di Bogor.

6.3 Sebaran Responden Berdasarkan Harga Telur Bermerek Sebelum dan Sesudah Kasus Flu Burung