82
menerima pesan tersebut, kemudian gamot dari setiap dusun mengumumkan kepada masyarakat di dusun masing-masing bahwa akan diadakan gotong royong.
Dalam pelaksanaan gotong royong sendiri tampak respon yang baik dari masyarakat di Nagori Tiga Ras, dimana pada hari yang ditentukan mayoritas
masyarakat datang untuk bergotong royong dengan membawa peralatan yang telah ditentukan. Meskipun sebagian masyarakat memberikan respon yang kurang
baik terhadap program tersebut, dan pada umumnya yang memberikan respon yang kurang baik ialah masyarakat yang berusia lebih tua dari pemerintah di
nagori tersebut.
III. 2 Relasi Hubungan Politik antara Pangulu dengan Maujana
Nagori di Nagori Tiga Ras
Sistem pemerintahan nagori merupakan sistem pembagian kekuasaan serta hubungan antara lembaga-lembaga nagori yang menjalankan kekuasaannya dalam
rangka kepentingan rakyat. Prinsip Montesqiue yang menegaskan bahwa dengan
adanya pemisahan kekuasaan akan menjamin kemerdekaan individu terhadap tindakan sewenang-wenang para penguasa. Sistem pemerintahan akan berjalan
dengan baik jika tata kerja antara perangkat-perangkatnya khususnya relasi antara legislatif dan eksekutif dapat berjalan dengan baik.
Pangulu sebagai pemimpin penyelenggaraan Pemerintahan Nagori, memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat serta kondisi sosial- budaya masyarakat setempat. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta dalam pengembangan
83
prinsip-prinsip demokrasi maka hadir maujana nagori sebagai mitra kerja pangulu dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan. Selain itu maujana nagori
sebagai wakil rakyat juga diharapkan dapat menampung aspirasi masyarakat agar masyarakat dapat merasakan peranan nyata maujana nagori.
Sebagai wakil masyarakat, seharusnya masyarakat memiliki peranan andil penting dalam menentukan wakil mereka dalam pemerintahan Nagori. Sesuai
dengan Perda No.13 tahun 2006 tentang nagori dijelaskan bahwasanya anggota maujana nagori dipilih dengan musyawarah mufakat yang didampingi oleh
pangulu dibantu sekretaris nagori dengan dihadiri oleh para calon anggota maujana nagori, tungkat nagori, lembaga kemasyarakatan, dan pemuka-pemuka
masyarakat. Namun pada kenyataannya dalam pelaksanaannya peraturan yang ada tidak diacuhkan. Dalam penentuan maujana nagori dilakukan oleh Pangulu
dengan cara menghunjuk tanpa melibatkan masyarakat di Nagori tersebut.
59
Maujana nagori berbeda dengan BPD, dimana maujana nagori lebih condong untuk mengurus adat dan maujana nagori merupakan asosiasi dari partua
Dalam praktik ini, pangulu telah mengabaikan kewajibannya sebagai pemerintah nagori seperti yang telah disebutkan dalam Peraturan Pemerintah No. 72 tahun
2005 tentang desa yang terkait dengan memelihara ketentraman dan keterlibatan masyarakat karena tujuan utama dari pemisahan kekuasaan antara eksekutif
dengan legislatif ialah untuk menciptakan kehidupan yang demokratis melalui pemberian tempat bagi adanya partisipasi warga nagori.
59
Wawancara dengan Masyarakat Malau, Silalahi, Gamot Labuhan, Parbalohan, Saragih Ras, Ketua Adat, Maujana Nagori
84
maujana.
60
Hal ini tampak dari BPD yang hanya memiliki fungsi formal yakni bekerja untuk pemerintahan dan mempertanggungjawabkannya kepada Pemko,
sedangkan maujana nagori bukan hanya memiliki fungsi formal itu saja namun juga memiliki fungsi informal yakni sebagai relawan seperti ketua adat.
61
Di Nagori Tiga Ras Pangulu sebagai pimpinan pemerintahan memiliki kekuasaan tertinggi didalam nagori seperti yang disebutkan oleh para gamot,
maujana nagori dan masyarakat bahwasanya pangulu memiliki wewenang untuk memilih dan mengangkat gamot dan juga maujana nagori. Dalam hal ini tampak
bahwasanya pangulu memiliki kuasa untuk menentukan masa depannya sendiri seperti yang dikatakan oleh gamot saragih ras bahwa pangulu memilih orang-
orang dekatnya dan yang bisa diajak bekerja sama untuk menjadi gamot dan maujana nagori dan juga pangulu memiliki wewenang untuk memberhentikan dan
mengganti gamot maupun maujana nagori.
62
A. Pembentukan Maujana Nagori Tiga Ras
Ini merupakan wewenang pangulu yang menunjukkan bahwa pangulu memiliki posisi yang mampu mengendalikan
orang lain subordinat agent.
Dalam konteks berlangsungnya otonomi daerah, kabupaten simalungun, termasuk kecamatan Dolok Pardamean dan nagori Tiga Ras sebagai bagian dari
wilayah administrasinya membentuk lembaga maujana nagori. Maujana Nagori sendiri dibentuk pada tahun 2009 untuk masa kerja enam tahun hingga tahun
2015.
60
Wawancara dengan Sekretaris Nagori, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
61
Wawancara dengan Ketua Maujana Nagori, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
62
Wawancara dengan Gamot Saragih Ras, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
85
Berbeda dengan penetapan Maujana Nagori sesuai dengan Perda No. 13 tahun 2006 tentang Nagori Pasal 104 dilakukan melalui musyawarah mufakat, di
Nagori Tiga Ras sendiri maujana nagori dipilih dan diangkat oleh Pangulu sama seperti pada saat berlakunya UU no. 5 tahun 1979 tentang pemerintahan desa.
Pengangkatan maujana nagori sepenuhnya menjadi wewenang dari Pangulu.
63
Pembentukan Maujana nagori di nagori Tiga ras dilakukan beberapa bulan setelah pelantikan Pangulu. Para calon tersebut idealnya merupakan pemangku
adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh pemuka masyarakat lainnya tidak dihiraukan sama sekali. Namun, pada kenyataannya yang menjadi anggota
maujana nagori justru diisi oleh orang-orang atau kroni pangulu untuk kepentingan politik pangulu agar dapat menjaga, memperkuat serta
melanggengkan kekuasaan pangulu. Dampaknya maujana nagori hanya sebagai lembaga konspirasi bukan sebagai lembaga kontrol. Dengan dipilihnya maujana
nagori atas wewenang pemerintah nagori berdampak pada kinerja maujana nagori yang dapat mengabaikan kepentingan politik masyarakat dan tidak mencerminkan
nilai-nilai demokrasi dalam praktik pemerintahan yang dijalankan oleh pemerintahan nagori. Maujana nagori yang diharapakan dapat menjadi sebuah
Hal ini menunjukkan bahwa BPD maujana nagori dalam kabupaten simalungun
yang lahir sebagai kritik terhadap LMD, lahirnya BPD menjadi arena demokrasi perwakilan yang lebih baik, dimana LMD dipilih langsung oleh Lurah belum
dapat terwujud dengan baik.
63
Ibid
86
lembaga yang mampu menjadi media agregasi dan artikulasi kepentingan politik masyarakat tidak dapat diwujudkan. Oleh sebab itu posisi pangulu sebagai
pimpinan pemerintahan menjadikan pangulu sebagai pusat kekuasaan di nagori.
64
Setelah terpilih, maka diperoleh struktur kepengurusan Maujana Nagori di Nagori Tiga Ras sebagai berikut: Ketua Maujana Nagori taborlima Sidauruk,
wakil ketua Sihar Sitio, sekretaris Dirga Siallagan, anggota maujana nagori: 1 Jainson Tindaon, Rahmat Sitio, Hamdan Sitio, Marojahan Sidauruk, Sahat Napitu,
Bonar Sitio. Anggota Maujana Nagori yang terpilih ini rata-rata berlatarbelakang pendidikan Sekolah Menengah Atas SMA.
65
Dalam pemilihan maujana nagori di Nagori Tiga Ras terdapat kejanggalan, disamping pengangkatan maujana nagori yang tidak didampingi masyarakat,
maujana nagori yang seharusnya terdiri dari tokoh-tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat malah diabaikan dan yang diangkat menjadi maujana nagori
terdiri dari orang-orang dekat dengan pangulu, berusia 30-an, dan bahkan yang menjadi ketua maujana nagori di nagori tersebut masih 3 tiga tahun berdomisili
Rata-rata anggota Maujana Nagori mengetahui tugas dan memahami posisinya sebagai mitra pangulu, wadah
penampung aspirasi masyarakat, pembuat peraturan nagori, dan mengawasi jalannya pemerintahan nagori. Namun dipihak lain ketika dipertanyakan pekerjaan
nyata yang mereka lakukan selama ini, mayoritas mengatakan bertani dan hampir tidak ada pekerjaan yang mereka lakukan yang berkaitan dengan jabatan mereka
sebagai Maujana Nagori.
64
Wawancara dengan seorang masyarakat Nagori Tiga Ras, Bapak Malau, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
65
Wawancara dengan sekretaris Maujana Nagori, Dirga Siallagan, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
87
didaerah tersebut.
66
Bukan hanya dalam pemilihan anggota maujana nagori saja yang mengalami kegagalan. Namun anggota-anggota maujana nagori juga telah gagal
dalam memilih ketuanya secara lebih bertanggung jawab, dimana ketua maujana yang lebih condong mengurus mengenai adat tidak pantas bekerja sebagai penjaga
pondok-pondok ditepi pantai. Seharusnya maujana nagori dapat menjaga nama baik agar lebih dihormati masyarakat.
Hal ini menunjukkan bahwa pembagian kekuasaan yang dilakukan untuk menghindari pemerintahan yang sentralistik serta sistem check
and balances yang diberlakukan untuk mencegah dominasi kelompok dengan hadirnya lembaga maujana nagori di tingkat nagori di Kabupaten Simalungun
belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
67
B. Pola Relasi
Ini menunjukkan kegagalan masyarakat sebagai pengontrol jalannya pemerintahan nagori, dimana status nagori yang
berada dibawah kabupatenkota yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat. Sehingga
dengan kata lain proses yang terjadi di nagori lebih ditekankan pada dinamika internal nagori dibanding dengan instruksi dari hierarki pemerintah yang
diatasnya dalam hal ini kabupatenkota.
Lahirnya lembaga Maujana Nagori sebagai parlemen nagori yang mengontrol check and balances agar tidak terjadi sentral kekuasaan seperti pada
66
Wawancara dengan masyarakat Nagori Tiga RAs, Bapak Silalahi, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
67
Wawancara dengan masyarakat Nagori Tiga Ras, Bapak Malau, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
88
masa orde baru sekaligus diharapkan merupakan wahana bagi rakyat untuk terlibat dalam penyelenggaraan urusan publik dalam proses pengambilan
kebijakan-kebijakan nagori.
68
Dalam konstelasi politik di tingkat nagori, adanya maujana nagori sebagai lembaga yang mengawasi eksekutif sering dipandang sebagai gangguan atas
kemapanan yang telah ada ataupun dapat dipandang sebagai penghambat bagi pangulu untuk menunjukkan kemampuannya karena tidak memiliki kekuasaan
mutlak lagi untuk melakukan segala keinginannya. Secara kultural, pangulu boleh jadi belum siap karena sekian lama semasa orde baru tidak pernah diawasi,
mengingat ketua LMD LKMD dirangkap oleh pangulu. Dengan kelahiran maujana nagori, struktur nagori tidak lagi menempatkan pangulu sebagai
penguasa sentral tanpa adanya pengontrol. Dalam menyikapinya, pangulu dapat mempertahankan kekuasaannya lewat prinsip yang lebih cerdas dan soft yang
disebut dengan hegemoni dengan memainkan beberapa strategi dengan maksud “menjinakkan” maujana nagori, sehingga maujana nagori tidak menjadi
penghalang gerak bagi eksekutif nagori, yang pada gilirannya cenderung menuju sebuah pola kolusi atau kolaborasi yang melahirkan konsentrasi kekuasaan
politik.
69
Sedari semula pemilihan anggota maujana nagori dilaksanakan secara tidak transparan, sehingga memungkinkan kelompok tertentu menguasai komposisi
keanggotaan maujana nagori. Dalam hal ini anggota maujana nagori dipilih dan
68
Wawancara dengan Kabid BPMPN Kabupaten Simalungun, April 2015, di Hapoltakan
69
Wawancara dengan Tokoh adat, Bapak Sinaga, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
89
diangkat oleh pangulu serta pangulu juga berhak memecat dan mengganti maujana nagori.
70
Ditambah lagi maujana tidak memiliki hak untuk ditinggikan, disamping nasib mereka yang tergantung kepada pangulu, honor mereka juga
tergantung kepada pangulu. Dimana dari sisi fungsi informal maujana nagori yang hadir sebagai relawan yang tidak memperoleh gaji namun hanya memperoleh
honor saja, dan bisa saja suatu saat maujana nagori tidak memperoleh honor dari pangulu.
71
Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam praktik sistem check and balances di Nagori Tiga Ras sendiri tidak ada. Check and balances yang merupakan upaya
untuk membagi kekuasaan dengan tujuan untuk mencegah dominasi suatu kelompok. Check digunakan untuk menyeimbangkan kekuasaan, dimana ketika
salah satu cabang kekuasaan mengambil terlalu banyak kekuasaan atau lebih mendominasi maka cabang kekuasaan lain akan membatasi dengan tindakan. Hal
ini dapat terlihat dari sikap maujana nagori sebagai pengontrol kekuasaan di nagori sama sekali tidak melakukan tindakan tegas terhadap pemerintah nagori
yang telah mendominasi kekuasaan, bukan hanya kelompok masyarakat Nagori Ini menunjukkan maujana nagori berada dibawah wewenang pangulu
sepenuhnya serta pola relasi antara pangulu dan maujana nagori akhirnya tidak berjalan sebagaimana mestinya. Melihat posisi maujana nagori yang berada
dibawah wewenang pangulu, maujana nagori yang berfungsi sebagai pengawas kinerja pangulu harus bersikap arif untuk tidak melakukan kritik secara keras
maupun tindakan frontal terhadap pangulu.
70
Wawancara dengan Gamot Labuhan, Samaruddin Sitio, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
71
Wawancara dengan Gamot Parbalohan dan ketua maujana nagori, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
90
Tiga Ras sendiri yang didominasi oleh pemerintah tetapi juga tungkot nagori beserta maujana nagori.
Sistem pemerintahan di Nagori Tiga Ras tidak berjalan dengan baik dikarenakan tata kerja antar lembaga didalamnya yang tidak baik.
72
Dalam mempertahankan kekuasaannya pangulu Nagori Tiga Ras menggunakan prinsip dari Gramsci yang memandang bahwa kekuasaan dapat
diperjuangkan dan dipertahankan lewat satu prinsip yang lebih cerdas dan soft yang disebut dengan hegemoni. Hal ini dapat dilihat dari sikap pangulu yang
menerima baik keluhan masyarakat dan juga masukan dari maujana nagori, disini pangulu memperoleh nilai plus. Namun disisi lain pangulu hanya menerima
keluhan dan masukan namun tidak ada tindakan yang signifikan dengan berbagai alasan dilakukan oleh pangulu agar masyarakat tetap berpihak kepadanya dan
menerima alasannya. Dalam hal ini
terjadinya kekurang harmonisan dalam pelaksanaan tugas antara pangulu dengan maujana nagori, dikarenakan sikap anggota maujana nagori di Nagori Tiga Ras
yang lebih lunak dan menahan diri dalam membuat berbagai keputusan nagori.
73
72
Wawancara dengan masyarakat, Bapak Sinaga, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
73
Wawancara dengan maujana nagori dan tokoh agama, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
Meskipun demikian, maujana nagori tidak mengambil
tindakan yang tegas, dengan alasan untuk menghindari terjadinya konflik yang tidak diinginkan, terutama yang yang dapat menimbulkan perpecahan. Karena
bisa saja tindakan tegas dari maujana nagori dapat berakibat fatal bagi diri
91
merekkhususnya, seperti pengurangan honor atau penyetopan honor, atau bahkan pemecatan maujana nagori.
74
Sikap maujana nagori yang lunak tersebut menimbulkan pandangan yang kurang baik dari masyarakat karena maujana dianggap pasif dalam merespon
program-program yang diusulkan oleh pangulu. Padahal maujana nagori memiliki
hak untuk menyetujui atau tidak program-program ataupun kebijakan nagori yang dibuat oleh pemerintah nagori. Hal ini membuat masyarakat Nagori Tiga Ras
pesimis terhadap maujana nagori, dan menjadi alasan juga mengapa masyarakat tidak pernah menyampaikan keluhan maupun aspirasi kepada maujana nagori.
Bahkan, secara terbuka masyarakat menyatakan bahwa Nagori Tiga Ras sebelum ada maujana nagori dan setelah ada maujana nagori tidak ada perbedaan sama
sekali. Dengan kata lain kehadiran maujana nagori bagi masyarakat Nagori Tiga Ras tidak ada manfaatnya sama sekali.
75
Dalam menjalankan pemerintahan Nagori tidak terdapat hubungan kerja sama antara pangulu dengan tungkat nagorinya, karena pangulu lebih banyak
berperan dan tidak ada pendelegasian tugas kepada para kaurnya. Seolah-olah pangulu berjalan sendiri dengan melakukan berbagai tindakan yang
mengakibatkan keresahan pada para tungkat nagorinya. Sebagai misalnya salah satu tungkat nagori yang yang kurang sejalan dengan pangulu, pangulu
mengusulkan kepada maujana nagori untuk memberhentikan dengan alasan tidak
74
Wawancara dengan ketua maujana nagori dan maujana nagori, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
75
Wawancara dengan maujana nagori dan masyarakat, Bapak Malau, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
92
aktif.
76
Dalam Perda kabupaten simalungun no.13 tahun 2006 tentang nagori disebutkan bahwa hubungan pangulu dengan maujana nagori merupakan
hubungan kemitraan. Secara politik dapat dikatakan bahwa kedua institusi ini mempunyai daya tawar yang seimbang ataupun sejajar dalam pembuatan
kebijakan. Hubungan kemitraan ini didukung oleh basis legitimasi kedua lembaga tersebut yang sama-sama dipilih masyarakat. Dilihat dari proses legitimasinya,
Tindakan ini membuktikan bahwasanya pangulu sebagai pemimpin Nagori tidak mampu membina para tungkatnya, sehingga dalam pemerintahan nagori
terjadi ketimpangan. Hal ini dikarenakan pangulu dalam menjalankan tugasya berjalan sendiri tanpa adanya dukungan dari tungkat nagori.
Penelitian di lapangan menyatakan bahwasanya hubungan kekuasaan antara pangulu dengan maujana nagori belum sesuai dengan Perda No. 13 tahun 2006
tentang nagori yang menyebutkan hubungan antara pangulu dengan maujana nagori merupakan hubungan kemitraan dan sejajar. Dimana terjadinya kekuasaan
yang tidak seimbang antara pangulu dengan maujana nagori, kekuasaan yang didominasi oleh pangulu menimbulkan ketidakharmonisan antara keduanya.
III.3 Faktor Penghambat Hubungan Kekuasaan Pangulu dengan Maujana Nagori
76
Wawancara dengan Tokoh adat, Bapak Sinaga, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
93
maka keduanya baik maujana nagori maupun pangulu memiliki kedudukan yang sama kuat. Namun pada kenyataannya perda yang ada belum sepenuhnya dapat
dijalankan sebagaimana mestinya. Dalam hal ini di Nagori Tiga Ras sendiri maujana nagori tidak dipilih oleh masyarakat namun sebaliknya dipilih oleh
pemerintah nagori, bukan seperti pangulu yang dipilih masyarakat. Sehingga dilihat dari proses legitimasi kedua institusi ini, pangulu berada satu tingkat diatas
maujana nagori. Realita politik menunjukkan fenomena yang melenceng dari keharusan
legalistik, kenyataan empirik menunjukkan bahwa mekanisme check and balances tidak bisa berjalan karena posisi pangulu yang berada diatas maujana nagori.
Keberadaan maujana nagori belum dapat secara signifikan mempengaruhi atau menimbulkan perubahan performa admistrasi dan politik pangulu. Dalam konteks
ini performa pemerintahan nagori masih terfokus pada figur pangulu kepala desa yang tetap dominan seperti ketika dibwah UU no.5 tahun 1979 tentang
pemerintahan desa. Dimana dalam UU tersebut pangulu menduduki jabatan rangkap sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai pimpinan LMD yang
diasumsikan sebagai lembaga legislatif. Dengan posisinya yang sangat kuat tersebut, pangulu dinyatakan sebagai penguasa tunggal di nagori tersebut.
Secara struktur sistem birokrasi nagori sangat berbeda dengan sistem birokrasi negara, meskipun nagori juga sebagai unit pemerintahan yang
menjalankan tugas-tugas negara, baik pelayanan publik maupun pembangunan. Birokrasi negara didesain dan dikelola teknokratis dan modern dari sisi
94
rekrutmen, pembinaan, penggajian remunerasi, organisasi, tata kerja, tupoksi, dan lain-lain. Birokrat negara, baik pejabat administratif maupun pejabat
fungsional kesehatan dan pendidikan, berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS, yang dikelola dengan kepastian mulai dari pengangkatan pertama,
pembinaan, pembagian tugas, promosi, penggajian hingga sampai pensiun di hari tua.
Sedangkan birokrasi nagori didesain dan dikelola dengan sistem campuran antara pendekatan tradisional dengan pendekatan modern teknokratis, tetapi
pendekatan teknokratis tidak bisa berjalan secara maksimal dikarenakan adanya gangguan pendekatan tradisonal. Status tungkat nagori bukanlah PNS, tetapi
sebagai aparat yang direkrut secara lokal-tradisional dari penduduk Desa setempat dengan cara teknokratis memperhatikan syarat-syarat dan proses
modern. Pengisian perangkat bukanlah dari nol sebagai staf seperti PNS, melainkan langsung mengisi pos jabatan-jabatan dalam pemerintahan nagori
sekdes, kaur, gamot yang posisinya kosong. Keberadaan kantor nagori juga mempengaruhi kinerja pemerintahan nagori,
dalam hal ini Nagori Tiga Ras yang tidak memiliki kantor nagori sendiri, sehingga menggunakan kantor nagori di rumah pangulu yang terpilih. Selain tidak memiliki
jam kerja yang jelas, banyak hari di “kantor nagori” itu terlihat sepi, jarang didatangi tungkat nagori. Pangulu sendiri sebagai pemilik “kantor nagori” jarang
berada di “kantor nagori” pada jam kerja, karena “kantor” yang sesungguhnya berada di kantong saku yang dibawa kemanapun ketika penguasanya pergi.
95
Pangulu tidak mengurusi jabatan dan fungsinya, tetapi lebih banyak menghabiskan waktu jam kerjanya untuk mencari nafkah ke sawah, ladang,
pantai, hutan atau bisnis. Kalau warga hendak berurusan administrasi dengan tungkat nagori, maka mereka akan pergi ke rumah masing-masing atau ke tempat
dimana tungkat nagori mangkal sehari-hari.
77
1 Rendahnya kualitas sumber daya manusia terutama tingkat sumber daya
manusia didalam kedua lembaga tersebut masih rendah. Dari penelitian yang dilakukan mayoritas anggota maujana berpendidikan tingkat SMA. Namun jika
ditinjau dari cara berpikir atau kualitas anggotanya bisa dikatakan masih terbelakang dan cenderung pasif.
Adapun faktor yang menjadi penghambat adalah:
78
2 Partisipasi para anggota maujana nagori dalam menjalankan tugas masih
rendah. Meskipun sosialisasi telah dilakukan oleh aparatur pemerintahan kabupaten, namun anggota maujana nagori tidak memiliki potensi untuk
merealisasikan tugas dan fungsinya. Mereka tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan sebagai hak dan kewajiban mereka sebagai maujana nagori.
Persoalan rendahnya partisipasi berkaitan dengan budaya masyarakat setempat. Meskipun reformasi telah merambah sampai ke nagori-nagori namun budaya
feodal pada tokoh-tokoh yang berpengaruh masih kuat. Pangulu nagori Tiga Ras merupakan keturunan dari orang yang disegani dan dihormati di Nagori tersebut.
77
Wawancara dengan masyarakat Nagori Tiga Ras dengan Gamot Labuhan, Bapak Malau dan Samaruddin Sitio, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
78
Wawancara dengan Gamot Saragih Ras, Arnold Togar Sitio, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
96
Ayah pangulu yang merupakan kepala sekolah yang dalam pandangan tradisional dianggap sangat berjasa, memiliki pengetahuan yang tinggi dan baik untuk ditiru.
Disamping itu ayah dari ayah pangulu ataupun kakek pangulu nagori Tiga Ras yang sekarang merupakan seorang pangulu juga sebelumnya. Sehingga dalam
pandangan masyarakat keturunan dari seorang pangulu akan lebih paham dan lebih mengerti mengenai pemerintahan dan pantas sebagai panutan bagi semua
masyarakat.
79
3 Pemerintah nagori dalam hal ini pangulu dalam pelaksanaan tugas
pemerintahan nagori masih bertumpu pada UU no. 5 tahun 1979 tentang pemerintahan desa yang menyatakan kepala desa pangulu memiliki kekuasaan
yang lebih besar dibanding lembaga lain di desa nagori. Masalah antara maujana nagori dengan pangulu muncul dikarenakan maujana nagori dihunjuk langsung
oleh pangulu, sehingga baik dalam rapat peraturan nagori, rapat ADD ataupun rapat yang lainnya maujana nagori seakan tidak berkutik untuk memberikan
pendapat, karena tetap saja yang sah adalah pendapat pangulu. Bahkan ketika maujana nagori memberi kritik ataupun saran kepada pangulu, maka sang pangulu
menyatakan “kok jadi aku pulak yang abang kritik”?. Masyarakat meskipun tidak harus selalu menerima apa adanya dan
dapat memberikan tanggapan secara keras bahkan dapat bertindak revolusioner, namun tetap bertumpu pada budaya tunduk pada pimpinan. Kenyataan tersebut
menunjukkan bahwa perilaku masyarakat tergantung pada karakter pemimpinnya.
80
79
Wawancara dengan mantan Kaur pembangunan, Bapak Silalahi, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
80
Wawancara dengan maujana nagori, Rahmat Sitio, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
Kritik ini merupakan trik pangulu untuk meminggirkan maujana dan agar sang pangulu tidak dapat
97
dijatuhkan. Menurut persepsi pangulu, dikarenakan maujana nagori dihunjuk langsung oleh pangulu, seharusnya yang mendapat kritik ataupun saran itu ialah
maujana nagori bukan pangulu. Sehingga wajar jika pangulu memiliki posisi dominan dalam pemerintahan. Melihat kondisi seperti ini, maka meskipun
memiliki persepsi yang berbeda ataupun bertentangan dengan pangulu, maujana nagori tidak mau mengambil sikap tegas untuk menolak namun sebaliknya hanya
tunduk dan patuh pada peraturan pangulu. Sehingga jika diperhatikan sekilas hubungan antara maujana nagori dan pangulu baik-baik saja tanpa ada konflik,
namun dibalik itu semua ada tekanan dari pangulu yang memaksa bahwa maujana nagori harus sejalan dan berkolaborasi dengan pangulu.
4 Pada awalnya masyarakat hanya mengenal Lembaga Musyawarah Desa
LMD yang anggota-anggotanya semua ditunjuk oleh pangulu dan ketuanya ialah pangulu sendiri, dan pada saat itu masyarakat sendiri merasakan bahwa LMD
pada masa orde baru tidak berfungsi sebagai wakil rakyat melainkan sekedar perpanjangan tangan pemerintah nagori saja.
81
Kesan tersebut semakin tampak ketika proses pembentukan maujana nagori di Nagori Tiga Ras terkesan “seadanya” atau bahkan “sembrono” dikarenakan
proses-proses permusyawaratan dengan masyarakat diabaikan dengan alasan Dikarenakan oleh alasan tersebut,
maka ketika masyarakat mendengar mengenai adanya sebuah lembaga baru yang hadir yang disebut dengan “Maujana Nagori” masyarakat Tiga Ras cenderung
bersikap pesimis dan bahkan mengabaikan kehadiran maujana nagori.
81
Wawancara dengan masyarakat Nagori Tiga Ras, Bapak Malau, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
98
tidak adanya dana desa untuk mengumpulkan masyarakat untuk melakukan rapat pemilihan maujana nagori.
82
Ditambah lagi dalam pengangkatan maujana nagori ada kejanggalan dimana anggota maujana nagori dipilih dari umur 30-an , padahal
ada yang lebih tua dan berpotensi sebagai maujana nagori yang lebih paham mengenai adat. Namun pangulu lebih memilih maujana nagori yang seumuran
dengan dia dan kawan-kawannya pada masa muda dulu.
83
Disamping itu anggota maujana nagori yang cenderung menganggap keanggotaannya di dalam maujana nagori hanya sebagai pekerjaan sampingan
semata, untuk memperoleh honor sebagai tambahan pencaharian dan untuk memperoleh jabatan didalam nagori agar lebih dihormati didalam nagori. Hal ini
sangat bertentangan dengan harapan masyarakat yang menginginkan wakil- wakilnya didalam maujana nagori memperjuangkan aspirasi masyarakat secara
sungguh-sungguh.
84
Hal tersebut merupakan salah satu alasan mengapa masyarakat pada umumnya kurang berpartisipasi secara terbuka terhadap lembaga maujana nagori
sebagai badan legislatif nagori. Sekalipun muncul masalah mengenai PT. Japfa terkait keramba yang mengganggu masyarakat sekitar, masyarakat tidak
menyatakan hal tersebut kepada maujana nagori. Nampaknya mereka belum memahami tugas dan fungsi maujana nagori yang sudah berbeda dengan LMD
dimasa lalu. Pasifnya kontrol masyarakat terhadap maujana nagori menimbulkan kesan bahwa munculnya maujana nagori tidak lebih seperti berbagai lembaga
82
Wawancara dengan Gamot Saragih Ras, Arnold Togar Sitio, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
83
Wawancara dengan masyarakat , Bapak Silalahi, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
84
Wawancara dengan anggota maujana nagori, Rahmat Sitio, Maret 2015,di Nagori Tiga Ras
99
nagori yang pernah ada, yaitu hanya berupa lembaga subordinasi pemerintah sehingga tidak ada manfaatnya bagir masyarakat. Kepasifan masyarakat
memungkinkan munculnya koalisi kekuatan antara elemen intra maujana nagori dan pangulu untuk berpihak pada PT. Japfa dengan memperoleh uang masuk.
85
Lemahnya partisipasi voice, akses dan kontrol masyarakat merupakan sisi lain dari lemahnya praktik demokrasi di tingkat nagori. Sampai sekarang, elite
Nagori tidak mempunyai pemahaman yang memadai tentang partisipasi. Bagi pangulu, partisipasi adalah bentuk dukungan masyarakat terhadap kebijakan
pembangunan pemerintah nagori. Pemerintah nagori memobilisasi gotong-royong dan swadaya masyarakat yang keduanya dimasukkan sebagai sumber penerimaan
APBNag untuk mendukung pembangunan nagori
86
Pengaruh budaya yang menghormati yang lebih tua dan sistem feodal yang pernah berlaku di simalusngun menempah kepribadian masyarakat simalungun
yang ambisius terhadap kekuasaan. Dimana orang yang memiliki kekuasaan akan merasa paling berkuasa dan hidup merajai orang lain dan sebaliknya orang yang
tidak memiliki apa-apa baik itu kekuasaan ataupun harta akan menjadi orang yang tunduk kepada orang yang berkuasa. Mungkin inilah pengaruh perbudakan pada
masa kerajaan dulu. .
87
85
Wawancara dengan mantan kaur pembangunan, Bapak Silalahi, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
86
Wawancara dengan Gamot Parbalohan, Kasiaman Silalahi, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
Disamping itu perbedaan usia tua-muda masih dijadikan salah satu tolak ukur oleh elit nagori untuk menyatakan kepantasan kepatutan
seseorang menduduki posisi tertentu dinagori. Sehingga ketika ketua maujana yang menjabat masih berusia 38 tahun, mayoritas masyarakat yang lebih tua
87
Wawancara dengan BPMPN Kabupaten Simalungun, April 2015, di Hapoltakan
100
cenderung tidak menghormati dan gengsi untuk mendengarkan perintah dari ketua maujana nagori.
Budaya batak yang masih kental dengan kekeluargaan menjadi salah satu alasan masyarakat untuk tidak mengkritik pangulu maupun maujana nagori secara
tegas. Hal ini dikarenakan nagori Tiga Ras masih nagori yang tradisional yang masyarakatnya masih ada ikatan kekeluargaan. Sehingga kekeluargaan inilah yang
dijaga oleh masyarakat disana dan menjadi alasan bagi mereka untuk lebih memilih diam terhadap pemerintahan yang ada.
88
5 Secara finansial honor gaji anggota maujana nagori masih rendah dan
belum jelas, sehingga mempengaruhi kinerja maujana nagori. Dalam perda no.13 tahun 2006 tentang nagori disebutkan bahwasanya maujana nagori memperoleh
tunjangan sesuai dengan kemampuan keuangan nagori. Dengan mengacu pada peraturan tersebut pada nagori yang miskin imbalan bagi para maujana nagori
kurang menarik, dan bisa saja tidak memperoleh tunjangan sama sekali.
89
Sehingga mengakibatkan para anggota maujana nagori bersifat pasif dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dan cenderung memiliki pekerjaan pokok
bertani.
88
Wawancara dengan masyarakat Tiga Ras, Bapak malau, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
89
Wawancara dengan ketua maujana nagori, Taborliman Sidauruk, Maret 2015, di Nagori Tiga Ras
101
BAB IV PENUTUP
IV. 1 KESIMPULAN
Kekuasaan merupakan masalah sentral dan menempati posisi penting dalam politik. Kekuasaan memberikan perbedaan antara pimpinan dengan anggota,
sehingga untuk menghindari terjadinya pemusatan kekuasaan maka perlu dilakukan pembagian kekuasaan distribution of power. Pembagian kekuasaan ini
dilakukan bukan hanya ditingkat negara tetapi juga hingga ditingkat desa nagori untuk Kabupaten Simalungun.
Status desa merupakan satuan pemerintahan dibawah kabupaten kota. Desa tidak sama dengan kelurahan yang statusnya dibawah camat. Dalam UU No. 32
tahun 2004 tentang pemerintahan daerah disebutkan bahwa desa memiliki batas- batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI.
Pelaksanaan kewenangan desa untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat bukan hanya dilakukan oleh pemerintah desa, tetapi didalam desa
dibentuk BPD sebagai lembaga legislasi menetapkan kebijakan desa dan menampung serta menyalurkan aspirasi masyarakat bersama kepala desa.
102
Lembaga ini pada hakikatnya adalah mitra kerja pemerintah desa yang memiliki kedudukan sejajar dalam menyelenggarakan urusan Pemerintahan Desa,
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun Nomor 13 Tahun
2006 Tentang Pemerintahan Nagori, istilah desa disebut dengan Nagori, Kepala Desa diganti nama dengan Pangulu, kepala dusun diganti menjadi gamot dan
Badan Permusyawaratan Desa disebut dengan Maujana nagori. Maujana memiliki hak untuk menyetujui atau tidak terhadap kebijakan nagori yang dibuat oleh
pemerintah nagori. Lembaga ini juga dapat membuat rancangan peraturan nagori untuk secara bersama-sama pemerintah nagori ditetapkan menjadi peraturan
nagori. Disini terjadi mekanisme chek and balance system dalam penyelenggaraan Pemerintahan nagori yang lebih demokratis. Sebagai lembaga pengawasan,
maujana nagori memiliki kewajiban untuk melakukan kontrol terhadap implementasi kebijakan nagori, Anggaran dan Pendapatan Belanja Nagori serta
pelaksanaan keputusan pelaksanaan pangulu. Selain itu, dapat juga dibentuk lembaga kemasyarakatan nagori sesuai kebutuhan nagori untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan. Meskipun pada dasarnya legitimasi antara maujana nagori dan pangulu
didalam nagori adalah sama, namun pada kenyataannya mekanisme check and balances di Nagori Tiga Ras belum dapat berjalan dengan efektif. Hal ini tampak
dari kurangnya peranan maujana nagori didalam nagori, baik dalam pembuatan peraturan maupun dalam mengontrol pemerintah nagori. Dalam hubungan
103
kekuasaan antara pangulu dengan maujana nagori, pangulu lebih berpengaruh didalam nagori sehingga hubungan kemitraan antara kedua ini belum dapat
diwujudkan. Adapun faktor yang menjadi pengahambat terhadap hubungan kekuasaan
antara pangulu dengan maujana nagori ialah: 1.
Rendahnya sumber daya manusia, yang dianggap masih memiliki cara pikir yang masih terbelakang dan masih pasif
2. Rendahnya partisipasi maujana nagori dalam menjalankan tugas,
dikarenakan maujana nagori belum memahami benar terkait hak dan kewajiban mereka sebagai wakil rakyat.
3. Sulitnya pemerintah nagori untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
perundang-undangan. Dalam hal ini pemerintah Nagori Tiga Ras masih tetap bertumpu pada UU no. 5 tahun 1979 tentang pemerintahan desa yang
menyatakan bahwa pangulu memiliki kekuasaan yang lebih besar didalam nagori dibanding dengan lembaga lain
4. Kurangnya motivasi maujana nagori untuk memperbaiki kinerjanya
dikarenakan honor yang rendah. 5.
Pengaruh budaya yang masih kental dengan kekeluargaan khususnya kepercayaan terkait tondong yang dianggap sebagai Naibata nataridah
Tuhan yang tampak, sehingga ketika tondong sebagai pemilik kekuasaan melakukan kesalahan tetap harus dihormati dan tunduk.
104
6. Pengaruh budaya feodal yang pernah berlaku di Kabupaten Simalungun
yang akhirnya menempah kepribadian hidup ingin merajai. Sehingga yang memiliki kekuasaan semakin berkuasa dan yang dibawah semakin ditindas
dan tunduk terhadap penguasa
IV. 2 SARAN
1. Diharapkan kepada masyarakat untuk lebih berpartisipatif dan ikut serta
dalam mengevaluasi kinerja pemerintah nagori yang terdapat ditempat tinggalnya masing-masing. Agar pemerintah tidak bertindak sewenang-
wenang untuk mewujudkan kesejahteraan bersama 2.
Untuk pangulu agar lebih memahami posisinya dan memberi ruang gerak untuk perangkat nagori lainnya terkhusus untuk mitra kerjanya yakni
maujana nagori untuk mewujudkan demokrasi yang sesungguhnya. 3.
Bagi maujana nagori diharapkan dapat memahami dan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan sebagaimana mestinya dan
menyadari bahwa sesungguhnya mereka adalah pelayan rakyat bukan pelayan atasan
4. Untuk pemerintahan kabupatenkota dalam hal ini Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Nagori BPMPN untuk lebih mengontrol pemerintahan nagori baik itu dengan memanajemen pemerintahan nagori,
pemberdayaan kelembagaan pemerintahan nagori, khususnya terkait tugas pokok dan fungsi pangulu agar terhindar dari sentralistik kekuasaan.
105
Daftar Pustaka
Buku
Abdullah, Rozali. 2005. Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Almond, Gabriel A. dan Sidney Verba. 1990. Budaya Politik: Tingkah Laku Politik dan Demokrasi di Lima Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
C.S.T, Christine S.T, Kansil,. 2008. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Gaffar, Affan. 1999. Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Erlangga
Isra, Saldi. 2010. Pergeseran Fungsi Legislatif: Menguatnya Model Legislasi Parlementer dalam SistemPresidensial Indonesia. Jakarta: Rajawali Press.
Kusnardi, Moh dan Harmaili Ibrahim. 1983. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara Universitas Sumatera
Utara Mahfud, Moh MD. 2001. Dasar Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Jakarta:
Rineka Cipta. Manan, Bagir. 1995. Pertumbuhan dan Perkembangan Konstitusi Sebuah Negara.
Bandung: Mandar Maju. Maridjan, Kacung. 2010. Sistem Politik Indonesia Konsolidasi Demokrasi Pasca
Orde Baru. Jakarta: Kencana. Mashad, Dhurorudin. 2005. Konflik Elit Politik Pedesaan. Jakarta: Pustaka
Pelajar. Moleong, Lexy J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
106
Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama
Patria, Nezar dan Andi Arief. 2003. Antonio Gramsci, Jakarta: Pusat Pelajar. Prasetyo, Bambang dkk. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi,
Jakarta: RajaGrafindo Persada. Scott, John. 2011. SOSIOLOGI The key Concept, Jakarta:Rajawali Press.
Siti Zuhro, R. 2009. Demokrasi Lokal: Perubahan dan Kesinambungan Niai-Nilai Budaya Politik Lokal di Jawa Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan dan
Bali. Yogyakarta: Ombak. Suharto, Susilo. 1945. Kekuasaan Presiden Republik Indonesia dalam Periode
Berlakunya Undang-undang dasar 1945, Yogyakarta: Graha Ilmu Syafii, Inu Kencana. 2011. Etika Pemerintahan, Jakarta: Rineka Cipta.
Widjaja, Prof. Drs. HAW.. 2001. Pemerintahan Desa Marga Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Situs Web
Strinati, Dominic. 1995. An Introduction to Theories of Popular Culture, London: Routledge.
Http : mjieshool. Multiply. Comjurnalitem30Badaya Politik diakses 5 Februari 2015, pukul 01. 40 wib
Http:www.organisasi.org197001daftar-nama-kecamatan-kelurahan-desa kodepos-di-kota-kabupaten-simalungun-sumatera-utara-sumut.html diakses
15 Februari 2015
Undang-Undang
Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Nagori Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentangDesa
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
107
PEDOMAN WAWANCARA
Pertanyaan untuk Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagori BPMPN Kab. Simalungun:
1 Apa tugas dan fungsi BPMPN
2 Siapa yang termasuk dalam pemerintahan nagori
3 Apa tugas dan fungsi pangulu
4 Bagaimana dengan maujana nagori, bagaimana posisi maujana nagori
didalam nagori 5
Apakah setelah maujana dibentuk kekuasaan di nagori itu benar-benar check and balances?
6 Apa tugas dan fungsi maujana nagori
7 Bagaimana relasi kerja antara pangulu dengan maujana nagori
8 Bagaimana relasi kerja antara camat dengan pangulu saat SK pangulu dari
camat dan saat dari bupati 9
Bagaimana relasi kerja antara bupati dengan pangulu saat SK pangulu dari camat dan dari bupati
10 Sejak kapan di Kabupaten Simalungun menggunakan istilah nagori,
pangulu, tungkat nagori, gamot dan maujana nagori dalam istilah pemerintahan nagori
11 Bagaimana sejarah penggunaan nama-nama tersebut di Kabupaten
Simalungun 12
Bagaimana pandangan terhadap budaya pemerintahan di Kabupaten Simalungun
13 Apakah budaya pemerintahan tersebut dipengaruhi adat- istiadat
BPMPN
108
Daftar Pertanyaan untuk Pangulu:
1. Siapa yang termasuk dalam pemerintahan nagori
2. Apa tugas dan fungsi pangulu
3. Siapa yang memberikan SK pangulu
4. Apa saja program yang ada di Nagori ini
5. Bagaimana respon masyarakat terhadap program tersebut
6. Bagaimana dengan maujana nagori, apa itu maujana nagori
7. Apa tugas dan fungsi maujana nagori
8. Bagaimana kinerja maujana nagori selama ini
9. Siapa yang memiliki porsi peranan yang lebih besar antara pangulu dengan
maujana nagori 10.
Secara Struktural siapa yang lebih tinggi antara pangulu dengan maujana nagori
11. Bagaimana relasi kerja antara pangulu dengan maujana nagori
12. Apa pengaruh budaya terhadap sistem pemerintahan
Daftar Pertanyaan untuk Sekretaris Nagori:
1 Bagaimana sistem pemerintahan di nagori Tiga Ras
2 Siapa saja yang termasuk dalam pemerintahan nagori dan apa tugas dan
fungsinya 3
Bagaimana dengan pangulu, seberapa besar peranan pangulu didalam nagori
4 Bagaimana kinerja pangulu selama ini
5 Apa itu maujana nagori dan apa tugas dan fungsinya didalam nagori
6 Seberapa penting peranan maujana nagori didalam nagori
7 Secara struktural bagaimana posisi antara pangulu dengan maujana nagori
8 Didalam nagori Tiga Ras sendiri siapa yang memiliki peran yang lebih
besar didalam nagori 9
Apa pengaruh budaya terhadap sistem pemerintahan di nagori Tiga Ras
109
Daftar Pertanyaan untuk Maujana Nagori:
1 Apa itu maujana nagori
2 Bagaimana sistem peregenerasian maujana nagori
3 Apa perbedaan partua maujana dengan maujana nagori
4 Apa tugas dan fungsi maujana nagori
5 Selama ini apa yang telah dilakukan oleh maujana nagori untu nagori ini
6 Bagaimana pandangan maujana nagori terhadap pemerintahan nagori
7 Bagaimana peranan pangulu dalam pemerintahan nagori
8 Secara struktural siapa yang lebih tinggi antara pangulu dengan maujana
nagori 9
Didalam nagori siapa yang memiliki porsi peranan lebih besar antara pangulu dengan maujana nagori?
10 Bagaimana hubungan kerja antarapangulu dengan maujana nagori dalam
pemerintahan nagori 11
Apa pengaruh budaya terhadap sistem pemerintahan dinagori
Daftar Pertanyaan untuk Gamot:
1 Apa yang dimaksud dengan gamot dan apa fungsinya
2 Bagaimana sistem peregenerasian gamot di dalam nagori
3 Menurut pandangan gamot bagaimana sistem pemerintahan di nagori Tiga
Ras ini pangulu dan maujana nagori? 4
Seberapa penting peranan pangulu didalam nagori apa tuga dan fungsinya 5
Bagaimana kinerja pangulu selama ini 6
Bagaimana dengan maujana nagori, apa tugas dan fungsinya didalam nagori 7
Bagaimana kinerja maujana nagori selama ini 8
Jika ada aspirasi masyarakat ataupun dari gamot sendiri biasanya disampaikan pada siapa?
110
9 Didalam nagori siapa yang memiliki porsi peranan yang lebih besar antara
pangulu dengan maujana nagori 10
Dalam struktur pemerintahan siapa yang lebih tinggi antara pangulu dengan maujana nagori
11 Bagaimana hubungan kerja antara pangulu dengan maujana nagori dalam
pemerintahan nagori 12
Apa pengaruh budaya terhadap sistem pemerintahan nagori
Daftar pertanyaan untuk Tokoh Agama:
1 Siapa saja yang termasuk dengan pemerintahan nagori
2 Apa tugas dan fungsinya masing-masing didalam nagori
3 Bagaimana dengan pangulu, seberapa penting pangulu didalam nagori
4 Bagaimana dengan kinerja pangulu selama ini
5 Sudah berapa kali di Nagori Tiga Ras melakukan pemilihan langsung
dalam memilih pangulu 6
Apa perbedaan antara pemilihan langsung dan tidak langsung dalam hal pemerintahan pangulunya
7 Bagaimana dengan maujana nagori, apa yang dimaksud dengan maujana
nagori 8
Apa tugas dan fungsi maujana nagori 9
Seberapa penting peranan maujana nagori didalam nagori 10
Jika ada aspirasi masyarakat ataupun dari gamot sendiri biasanya disampaikan pada siapa?
11 Didalam nagori siapa yang memiliki porsi peranan yang lebih besar antara
pangulu dengan maujana nagori 12
Dalam struktur pemerintahan siapa yang lebih tinggi antara pangulu dengan maujana nagori
13 Bagaimana hubungan kerja antara pangulu dengan maujana nagori dalam
pemerintahan nagori 14
Apa pengaruh budaya terhadap sistem pemerintahan di nagori
111
Daftar pertanyaan untuk masyarakat:
1 Siapa saja yang termasuk dengan pemerintahan nagori
2 Apa tugas dan fungsinya masing-masing didalam nagori
3 Bagaimana dengan pangulu, seberapa penting pangulu didalam nagori
4 Bagaimana dengan kinerja pangulu selama ini
5 Sudah berapa kali di Nagori Tiga Ras melakukan pemilihan langsung
dalam memilih pangulu 6
Apa perbedaan antara pemilihan langsung dan tidak langsung dalam hal pemerintahan pangulunya
7 Bagaimana dengan maujana nagori, apa yang dimaksud dengan maujana
nagori 8
Apa tugas dan fungsi maujana nagori 9
Seberapa penting peranan maujana nagori didalam nagori 10
Jika ada aspirasi masyarakat ataupun dari gamot sendiri biasanya disampaikan pada siapa?
11 Didalam nagori siapa yang memiliki porsi peranan yang lebih besar antara
pangulu dengan maujana nagori 12
Dalam struktur pemerintahan siapa yang lebih tinggi antara pangulu dengan maujana nagori
13 Bagaimana hubungan kerja antara pangulu dengan maujana nagori dalam
pemerintahan nagori
112
HASIL WAWANCARA
A. BPMPN
1. BPMPN bertugas untuk membuat rencana pembangunan jangka menengah
nagori, membuat produk-produk hukum dan peraturan nagori, penggalian pendapatan asli daerah, penerapan KTP-E, memanjemen pemerintahan
nagori, pemberdayaan kelembagaan pemerintahan nagori, serta tugas pokok dan fungsi pangulu
2. Yang termasuk dengan pemerintahan nagori yaitu pangulu dan tungkat
nagori yang terdiri dari sekretaris nagori beserta kaur-kaurnya, dan gamot 3.
Tugas pangulu membuat peraturan nagori bersama maujana nagori, melakukan melaksanakan pembangunan nagori, membina kehidupan
bermasyarakat nagori 4.
Maujana nagori sama seperti BPD, dan maujana nagori hadir sebagai pengontrol check and balances agar tidak terjadi sentral kekuasan seperti
pada masa orde baru, itu kan alasan mengapa BPD dibentuk agar pangulu tidak lagi memiliki kekuasaan yang mutlak
5. Pengangkatan maujana nagori dilakukan dengan musyawarah mufakat yang
dihadiri oleh gamot, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuka adat, dan pmerintah nagori
6. Namun kalau dilihat kenyataannya sebenarnya belum, karena sifat
masyarakat simalungun itu masih tetap melekat dari semasa sistem kerajaan. Dimana orang yang memiliki kekuasaan akan merasa dia orang yang paling
tinggi sehingga dia hidup merajai hidup orang lain. Sifat orang simalungun juga kalau dia itu tidak memiliki apa-apa, maka dia akan tunduk dengan
apapun yang dilakukan orang yang berkuasa tadi. Mungkin itulah jiwa budak pada masa kerajaan dulu. Sekarang memang tidak ada kerajaan lagi
tetapi jiwanya tetap jiwa ingin merajai, makanya kabupaten Simalungun susah berkembang.
113
7. Tugas maujana nagori ialah membuat peraturan nagori bersama dengan
pangulu, mengawasili pelaksanaan peraturan nagori dan peraturan pangulu, menampung dan menghimpun aspirasi masyarakat
8. Relasi kerja antara pangulu dengan maujana nagori ialah check and
balances dalam melakukan penyelenggaraan pemerintahan nagori 9.
Meskipun SK pangulu dari bupati namun dalam kinerjanya bupati tidak pernah melakukan tinjauan langsung pada nagori, tetap dilakukan oleh
camat. Sebenarnya saat SK dari camat maupun dari bupati itu saja. Karena tidak mungkin bupati meninjau setiap nagori yang ada di Kabupaten
Simalungun, semua sudah diberikan kepada camat untuk mendampingi nagorinya dalam penyelenggaraan pemerintahan nagori
10. Kabupaten simalungun menggunakan istilah pangulu dan gamot sudah ada
sejak zaman kerajaan dulu kan. Tapi kalau disahkan dalam perda pada tahun 2006. Jadi secara sah digunakan secara serentak penggunaan istilah tersebut
pada tahun 2006. Kalau maujana nagori dan tungkat nagori itu bahasa berasal dari bahasa simalungun memang. Seperti maujana artinya “wadah”
dan nagori artinya “desa”, sehingga maujana nagori ialah wadah ataupun lembaga tempat perkumpulan tokoh-tokoh desa baik itu tokoh agama, tokoh
adat, tokoh masyarakat beserta tokoh-tokoh lainnya 11.
Kalau terkait budaya, mungkin dari awal saya sudah arahkan bagaimana budaya mempengaruhi pemerintahan di Simalungun. Dimana budaya
kerajaan dulu yang menjadikan pemrintahan simalungun yang bersifat arrogant dan ingin merajai. Trus terkait kekeluargaan, karena ada istilah
kalau tondong harus tunduk karena tondong merupakan Allah yang nampak. Jadi didalam pemerintahan, kalau tondong kita salah ya kita
diamkan saja, karena kita takut kena murkanya
114
B. Pangulu Mika Jaya Sitio
1. Yang termasuk dengan pemerintahan nagori ialah pangulu dan tungkat
nagori. Didalam tungkat nagori ada sekretaris, kaur-kaur, dan juga gamot 2.
Tugas pangulu itu melaksanakan pemerintahan nagori, membuat peraturan nagori bersama maujana nagori tetapi yang melaksanakannya pangulu,
mengurus surat-menyurat masyarakat, melaksanakan pembangunan, pangulu juga yang menjadi wakil dari nagori ini keluar ataupun ke kantor
camat maupun ke kantor bupati 3.
Yang memberikan SK pangulu ialah bupati, namun yang mendampingi tetap camat karena camattetap perpanjangan tangan bupati kenagori. Bupati
hanya menerima laporan saja dari camat. 4.
Program yang ada di nagori ini Cuma ada gotong royong saja tidak ada yang lain, karena dana desapun tidak ada jadi susah membuat program. Karena
setiap program kan pasti membutuhkan dana 5.
Kalau respon masyarakat baik-baik saja, karena dari dulu pun memang sudah adanya gotong royong jadi tidak perlu canggung lagi. Palingan yang
sudah tua-tua yang tidak ikut, karena mungkin gengsi mendengarkan yang lebih muda.
6. Maujana nagori sama dengan BPD, maujana nagori itu adalah wakil
masyarakat didalam pemerintahan 7.
Tugas dan fungsi maujana nagori ialah membuat peraturan nagori bersama dengan maujana nagori, menampung aspirasi masyarakat,mengawasi
pelaksanaan pemerintahan 8.
Kinerja maujana nagori selama ini baik, semua berjalan dengan lancar tidak ada kendala ataupun konflik
9. Kalau porsi peranannya pasti pangulu karen dia yang menyelenggarakan
pemerintahan nagori, juga dalam hal surat-menyurat. Secara struktural posisi pangulu dengan maujana nagori adalah setara.karena maujana nagori
itukan sebagai mitra kerja pangulu, dia tidak termasuk kedalam pemerintahan nagori
115
10. Kalau budaya pasti berpengaruh terhadap pemerintahan nagori, seperti
saya bilang tadi usia masih diperhitungkan didalam pemerintahan. Biasanya orang yang lebih muda kurang didengar. Mungkin ini dikarenakan
pemikiran masyarakat disini yang masih primitif. Makanya disini susah berkembang karen yang menjadi patokan bukan pengetahuan tapi usia
C. Sekretaris Nagori Rahman Sitindaon
1 Sistem pemerintahan di nagori ini dapat dikatakan sudah lebih baik, dimana
pembangunan-pembangunan yang ada semakin meningkat 2
Yang termasuk dengan pemerintahan nagori yakni pangulu, dan tungkat nagori seperti sekretaris nagori, kaur, dan gamot
3 Pangulu bekerja dengan baik, dia sebenarnya hanya sebagai penerima
laporan-laporan saja, karena sudah ada gamot yang bekerja dilapangan. Palingan pangulu hanya menandatangani surat-menyurat saja. Dan sejauh
ini tidak ada yang dipersulit dalam hal surat menyurat 4
Maujana nagori merupakan mitra kerja pangulu yang bekerja bersama dengan pangulu. Maujana nagori tidak sama dengan BPD jika didaerah lain
karena maujana nagori lebih condong keadat dan maujana nagori merupakan asosiasi dari partua maujana
5 Sebenarnya maujana nagori dipilih berdasarkan musyawarah mufakat,
namun karena kendala di dana jadi maujana nagori ditunjuk oleh pangulu. Lagian pangulu kan atas pilihan rakyat, berarti rakyat sudah mempercayai
pangulu termasuk percaya dalam memilih maujana nagori 6
Maujana hanya nampak sekali dalam satu tahun dalam musrembang ADD saja jadi kalau masalah kinerja kita tak bisa bilang apa
7 Kalau peranan sudah jelas kalau pangulu memiliki peranan yang jauh lebih
besar dibandingkan oleh maujana nagori. Secara struktural pun saya tidak bisa terima kalau pangulu setara dengan maujana nagori. Karena bisa
dibilang tugas maujana nagori hanya diam saja dan menyetujui keputusan pangulu saja
116
8 Masyarakat Nagori Tiga Ras masih primitif, masih kurang bekerja sama
untuk menciptakan pembangunan. Meskipun usian 40-an rata-rata tamat SMA sederajat namun pengetahuannya dibawah rata-rata dan pemikirannya
masih terbelakang. Disamping itu sikap masyarakat yang ingin merajai dan tidak mau dipimpin
9 Pengaruh budaya terhadap sistem pemerintahan, mungkin yang paling
nampak yaitu sifat kekeluargaan yang membuat nagori ini susah berkembang. Karena selalu menjaga perasaan jadi kalaupun ada yang salah
ya tetap didiamkan supaya tidak rusak kekeluargaan.
D. Ketua Maujana Nagori Taborliman Sidauruk
1. Ketua maujana nagori ditentukan dari hasil rapat antara anggota maujana.
Sedangkan maujana nagori ditunjuk oleh pangulu 2.
Adapun tugas maujana nagori ialah mengatur peraturan didesa tanpa mengabaikan adat istiadat di masyarakat. Karena maujana dianggap lebih
kearah urusan adat istiadat. Maujana dapat dikatakan memiliki fungsi formal dan informal. Fungsi formalnya yakni maujana bekrja untuk
pemerintahan untuk mengawasi kinerja pangulu, memberi nasehat dan juga dalam membuat peraturan nagori dan juga harus dipertanggungjawabkan
kepada Pemko, sedangkan fungsi informalnya ialah meskipun maujana nagori tidak ada dibuat oleh Pemda, maujana nagori akan tetap ada seperti
ketua adat karena maujana nagori lebih kearah adat istiadat dan maujana nagori lebih kepada relawan dan maujana nagori tidak menerima gaji namu
honor. Jadi bisa saja suatu saat tidak ada honor dari pangulu, itu tergantung pangulu
3. Seharusnya maujana lebih tinggi dibandingkan gamot, namun dari segi gaji
gamot lebih tinggi. Sama seperti tadi saya bilang, maujana nagori tidak menerima gaji namun hanya menerima honor
4. Secara struktural pangulu dan maujana nagori itu memiliki posisi yang
setara, namun pada kenyataannya seringkali maujana nagori tidak dianggap
117
keberadaannya. Namun sama seperti yang saya bilang jadi maujana nagori hanya sebagai relawan
5. Stiap ada anggaran,add, musrembang.
6. Yang memiliki peranan lebih dominan adalah pangulu, karena pangulu
sebagai kepala nagori kontak langsung dengan masyarakat dan bisa dikatakan seluruh pemerintahan nagori hanya dilakukan oleh pangulu
sedangkan maujana nagori hanya tampak pada saat musrembang yang dilakukan sekali dalam setahun. Disamping itu pangulu bisa merangkap jadi
maujana jika tidak ada yang mau
E. Anggota Maujana Nagori Rahmat Sitio
1. Maujana nagori sama seperti DPRD, namun maujana nagori terdapat
dinagori 2.
Tugas maujana nagori memberikan saran dan mengawasi pelaksanaan pemerintahan yang dilakukan pangulu
3. Maujana nagori dipilih langsung oleh pangulu. Seharusnya memang
maujana nagori dipilih oleh masyarakat, dimana stiap dusun mengajukan wakil dari setiap dusun masing-masing untuk dirapatkan yang dihadiri oleh
pemerintahan nagori, tokoh-tokoh masyarakat, dan beberapa masyarakat sebagai saksi. Namun dikarenakan dana yang tidak ada jadi tidak
memugkinkan untuk melakukan rapat 4.
Sistem pemerintahan biasa saja, rata-rata saja. Karena menurut saya dari dulu hingga sekarang nagori ini tetap nyaseperti ini tidak ada
perkembangan. Program pangulu tidak pernah berjalan dikarenakan bantuan yang diberikan untuk pembangunan selalu salah sasaran
5. Kinerja pangulu sudah lumayan. Tugas pangulu bersifat abstrak. Apa
rupanya yang mau diharapkakan dari pangulu. Kalopun ada dana bantuan untuk pembangunan di pemda sudah ada dipotong, di kecamatan pun
dipotong, belum lagi masuk kantong pangulu. Sehingga masuk kedalam dana pembangunan desa hanya sedikit.
118
6. Program desa hanya gotong royong. Meskipun ada pembangunan di nagori
ini seperti tempat wisata, masyarakat secara pribadi yang melakukan pembangunan tersebut dan tidak ada hubungannya dengan pemerintah
nagori 7.
Posisi maujana dengan pangulu setara. Namun dalam porsi peranan tentu saja lebih banyak peranan pangulu sebagai kepala pemerintahan. Disamping
itu maujana nagori sedikit lemah, karena SK maujana nagori berasal dari camat. Kalau dulu pada masa Julkarnain Damanik sebagai bupati
Kabupaten Simalungun, SK maujana nagori masih dari bupati. Disamping itu karen maujana nagori dipilih oleh pangulu, secara tidak langsung itu
sudah memerintahkan maujana nagori untuk tunduk kepada pangulu, kalau tidak bisa saja maujana nagori diganti oleh pangulu. Maka seringkali tugas
maujana nagori dalam menentukan ADD, sebagai panitia dalam pemilihan serta pendapat maujana nagori asal diterima oleh pangulu namun tidak
dijalankan. Namun maujana nagori tidak dapat berbuat apa-apa 8.
Kalaupun ada keluhan masyarakat disampaikan kepada pangulu. Karena kalaupun disampaikan kepada maujana nagori, maujana nagori tidak dapat
berbuat apa-apa 9.
Terlalu banyak sogokan untuk memperoleh jabatan, sehingga memicu terciptanya korupsi
F. Gamot Labuhan Samaruddin Sitio
1. Gamot hanya terdapat di Kabupaten Simalungun. Gamot merupakan
perpanjangan tangan Pangulu ataupun disebut pangulu II didalam nagori, jadi jika ada masalah yang terjadi terlebih disampaikan kepada Gamot, jika
masalah tersebut tidak dapat diselesaikan oleh gamot maka gamot sendiri yang akan menyampaikan kepada Pangulu
2. Gamot diangkat langsung oleh Pangulu, jadi yang diangkat ya orang-orang
yang dekat dengan pangulu dan bisa diajak kerja sama
119
3. Tugas Pangulu hanya menerima laporan dari gamot dan dalam surat-
menyurat 4.
Kinerja Pangulu bagus dari segi surat menyurat, jika ada orang yang mengurus surat segera dikerjakan pangulu sehingga tidak membutuhkan
waktu yang lama. Dan dalam pengurusan surat tidak ada pemungutan ataupun dipersulit
5. Maujana sama seperti DPD, yang bertugas untuk mengawasi kinerja
pangulu serta memberi nasehat kepada pangulu 6.
Maujana dipilih dan diangkat oleh Pangulu, karena tidak ada dana untuk mengadakan rapat
7. Tugas maujana untuk mengarahkan bergotong royong dan menghadiri
musrembang untuk memberikan persetujuan. Karena musrembang harus atas persetujuan maujana nagori
8. Kebetulan abang saya yang jadi ketua maujana nagori, kinerjanya bagus.
Dapat kerja sama dengan pangulu, dan selama ini tidak ada konflik. 9.
Jika ada aspirasi dari masyarakat dan gamot disampaikan kepada pangulu, karena pangulu pemimpin nagori. Untuk apa disampaikan kepada maujana
nagori, toh dia tidak bisa melakukan apa-apa tanpa persetujuan pangulu 10.
Pangulu memiliki porsi peranan lebih banyak, karena semua pemerintahan di nagori dikerjakan oleh pangulu. Kalau maujana nagori hanya sebagai
pelengkap saja, diperintah dari atas untuk dibentuk maujana nagori ya dibentuk. Kalau peranannya sebenarnya tidak ada didalam nagori
11. Pangulu memiliki posisi lebih tinggi, karena pangulu sebagai pemimpin di
nagori 12.
Budaya selalunya berpengaruh terhadap perilaku manusia, berarti juga berpengaruh terhadap sistem pemerintahan. Memang bahasa disini
cenderung mengikuti batak Samosir, kalau pemerintahannya mengikuti budaya simalungun karena atasannya menggnakan budaya simalungun.
Karena mustahil jika sistem dari atas itu lamban, tiba di nagori cepat. Itu
120
tidak mungkin, pemerintahan nagori akan mengikuti yang diatas sebagai pemimpinnya.
G. Gamot Parbalohan Kasiaman Silalahi
1. Gamot itu sama dengan kepala dusun atau kepala lorong kalau didaerah
lain, hanya di Kabupaten Simalungun terdapat gamot karena di Kabupaten Simalungun tidak ada desa tetapi nagori
2. Gamot bertugas untuk mengurus segala urusan masyarakat, misalnya KTP,
KK dan lain sebagainya diurus kepada gamot dan gamot yang langsung berurusan dengan pangulu dan mengarahkan untuk gotong royong.
3. Sistem pemerintahan nagori saling bekerja sama, tidak ada yang lempar
tanggung jawab. Jika ada permasalahan sama-sama mengatasi 4.
Tugas pangulu ialah mengurus surat-menyurat seperti mengurus KTP, KK dan lain sebagainya. Surat-surat yang diurus masyarakat pangulu yang
meneruskannya ke kantor camat 5.
Kalau ditanyak kami tentang kinerja pangulu, ya kami bilangla kalau kinerja pangulu itu baik karena kami dipilih oleh pangulu jadi kami harus loyal
pada atasan. Kalau tidak loyal, bisa saja besok kami diganti 6.
Maujana nagori juga dipilih langsung oleh Pangulu, yang dekat dan yang bisa diajak kompromila yang dipilih
7. Tugasnya sebenarnya mengawasi kinerja pangulu, mengawasi pelaksanaan
proyek-proyek dari pemerintah seperti proyek air minum. Cuma kalau konco-konconya yang dihunjuk jadi maujana nagori apa mungkin mereka
mengawasi pangulu?. Palingan mereka Cuma engge-engge semua pada pangulu
8. Sudah tampaklah kalau pangulu lebih memiliki peranan lebih besar, karena
tidak ada yang bisa dilakukan oleh maujana nagori tanpa pangulu. Kalau dilakukan yang tidak sejalan dengan pangulu, harus siap-siaplah diganti
9. Posisi pangulu lebih tinggi karena tidak ada yang mau ditinggikan oleh oleh
maujana nagori, karena honornya diberikan oleh pangulu. Jadi maujana
121
nagori harus tunduklah kepada pangulu, agar terjamin juga dengan honornya
10. Budaya berpengaruh terhadap sistem pemerintahan, seperti kentalnya
kekeluargaan. Jadi yang menjadi tungkat nagori, atau mitra kerjanya ya keluarga-keluarganyalah.
H. Gamot Saragih ras Arnold Togar Sitio
1. Gamot bekerja mengurus surat-menyurat sebelum ke pangulu arau gamot
disebut Pangulu kedua setelah pangulu, dusunnya merupakan tanggung jawab masing-masing gamot, segala masalah hrus terlebih dahulu
disampaikan pada gamot dan jika tidak bisa diselesaikan baru disampaikan kepada pangulu untuk mencari jalan keluar
2. Sistem pengangkatan gamot seharusnya sistem kepegawaian, dimana
dikumpulkan segala penetua2 dan tokoh-tokoh masyarakat untuk dilakukan rapat untuk memilih gamot. Namun karena dana yang tidak ada dan juga
masyarakat tidak ada yang complain, maka gamot dipilih langsung oleh pangulu
3. Saya masih 3 tiga tahun tinggal dinagori ini, selama ini saya merantau di
Jakarta. Jadi sistem pemerintahannya mungkin belum banyak yang saya ketahui, tapi orangtua memang orang nagori ini. Sistem pemerintahannya
sudah lumayan baik dibanding pangulu sebelumnya, meskipun kalau dari sistem pemerintahan yang sebenarnya boleh dikatakan masih kuranglah.
Dikarenakan tidak adanya kantor desa sehingga tidak ada yang mengontrol kinerja tungkat-tungkat nagori.
4. Tugas pangulu ialah sebagai perpanjangan tangan masyarakat kepada
kecamatan dan kabupaten. Tanpa seorang pangulu nagori tidak akan dapat berkembang. Karena bisa dibilang sebenarnya pangulu yang melakukan
seluruh pemerintahan di nagori, yang lainnya hanya sebagai simbolnya
122
5. Pangulu sekarang menjabat pada periode 2008-2014 dan karena terkendala
pilkada dan pilpres yang baru-baru ini maka diperpanjang dengan satu tahun sebagai pelaksana dan akan dilakukan pemilihan pada bulan 10 menndatang
6. Kinerja pangulu lebih baiklah dibanding sebelumnya terutama untuk nagori
ini yang merupakan tempat pariwisata, pangulu kita mampu melakukan kompromi dengan masyarakat untuk melakukan pelepasan lahan untuk
tempat pariwisata. Disamping itu dalam hal surat-menyuratpn dipermudah oleh pangulu dan tidak ada pungutan sama sekali.
7. Maujana Nagori sama seperti BPD yang bertugas sebagai pengawas dan
penasehat pangulu 8.
Maujana nagori seharusnya dipilih melalui musyawarah mufakat dengan mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat, penetua-penetua dan tokoh-tokoh
lainnya. Namun dikarenakan tidak adanya dana , yah akhirnya semua ditangguhkan kepada pangulu. Karena pangulu kan hasil pilihan
masyarakat, yang telah dipercaya oleh masyarakat. Jadi masyarakatpun harus percaya dan setuju atas putusan pangulu
9. Nagori Tiga Ras tidak memiliki dana desa karena pendapatan desa langsung
ke pemda, misalkan dengan retribusi untuk masuk kedaerah ini dan juga untuk sandaran kapal, itu semua langsung ke pemda. Tidak taulah apakah
ada yang masuk ketangan pangulu, kalau menurut saya pasti ada itu. Itulah mungkin gunanya pangulu sebagai perantara dengan camat maupun bupati.
Awalnya ada pungutan yang dilakukan untuk setiap tempat wisata untuk PAD nagori, namun pada saat itu belum ada retribusi untuk masuk kedaerah itu
sehingga banyak penghasilan mereka karena banyak pengunjung. Namun sekarang sudah ada retribusi yang dilakukan kecamatan, dan ini mengurangi
pengunjung ketempat pariwisata itu dan secara otomatis penghasilan merekapun berkurang sehingga mereka tidak mau lagi memberikan
pungutan itu. 10.
Tugas maujana hanya menghadiri rapat desa untuk mengetahui dan menyetujui, seperti mengetahui adanya bantuan.
123
11. Terkait Sk pangulu memang sudah dari bupati , namun tetap harus melalui
camat karena camat merupakan perpanjangan tangan bupati
I. Tokoh Agama Gokni Uhur Silalahi